Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

9 Alasan Kenapa Seorang Entrepreneur Tidak Boleh Sombong


Kesombongan membawa dampak yang lebih besar bagi entrepreneur dibandingkan dengan profesi lainnya.

Sobat StudentPreneur, ketika berhasil meraih sebuah pencapaian, seringkali kita mulai berbangga diri. Kadang-kadang tanpa kita sadari. Apalagi sebagai entrepreneur, Anda akan sering berhadapan dengan serangkaian pencapaian dan keberhasilan. Pelanggan pertama Anda, profit pertama Anda, balik modal pertama Anda, dan lain sebagainya. Nah, ketika berhadapan dengan mereka, mari luangkan waktu Anda 6 menit untuk membaca-baca kembali artikel ini sebagai bahan renungan saja bahwa entrepreneur dilarang sombong.

 

1. Anda mudah tergantikan. Pelanggan, mitra, pemasok, dan rekan tim Anda akan selalu menghargai kontribusi Anda. Tetapi setiap saat akan ada saja mereka-mereka yang lebih baik, lebih cerdas, dan lebih kompeten dari Anda. Anda tidak punya waktu untuk berpuas diri karena level persaingan di dunia entrepreneur setiap harinya akan semakin meninggi. Maka jangan pernah berhenti untuk bersikap lapar, sekaligus tetap memperlakukan orang lain di sekitar Anda dengan baik. Dengan demikian, Anda tidak akan mudah tergantikan.

 entrepreneur tidak sombong

2. Karena reputasi sangatlah penting di dunia entrepreneur. Jangan jadi public enemy number one atau manusia yang layak untuk dibenci semua orang di sekitar anda. Sebaliknya, gunakan kekuatan Anda untuk menjadi manusia paling luar biasa yang dapat ditemui orang lain. Jangan berkompromi terhadap integritas Anda, jadilah tetap terhormat. Maka orang-orang akan otomatis menghormati Anda.

 

3. Anda bertanggung jawab pada setiap hal. Bos adalah orang pertama yang diburu ketika terjadi sebuah masalah, bahkan ketika itu bukan kesalahan Anda. Ketika hal ini terjadi, tidak perlu membuat karyawan Anda untuk saling tunjuk. Tidak ada huruf “I” di dalam kata “TEAM”. Setiap orang bertanggungjawab untuk memperbaiki kesalahan team. Anda akan jauh lebih produktif jika segera mengurai apa solusi masalah tersebut, memperbaikinya, mencegahnya terulang kembali, dan move on.

 

4. Orang lain menggantungkan hidup mereka pada Anda. Ketika jadi entrepreneur, Anda akan mempengaruhi lebih banyak hidup orang lain. Pelanggan Anda mempercayai bahwa Anda bisa membuat mereka puas, karyawan Anda bergantung pada Anda untuk mata pencaharian mereka, dan investor mengharapkan laba atas investasi yang mereka berikan pada Anda. Setiap tindakan dan keputusan Anda akan memiliki dampak pada hidup mereka. Maka ingatlah untuk selalu melakukan apa yang terbaik bagi semua orang, bukan hanya diri Anda.

 

5. Anda harus siap untuk mengecewakan banyak orang. Hubungan profesional suatu saat harus berakhir. Beberapa orang yang terhubung dengan Anda secara profesional mungkin tidak akan selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan. Anda tidak bisa tumbuh jika anda mempertahankan karyawan yang tidak berbobot, atau gagal memecat pelanggan kasar. Anda perlu memangkas lemak. Tetapi lakukan dengan hati-hati tanpa meninggalkan rasa pahit di mulut mereka untuk menghindari konsekuensi yang mungkin akan Anda hadapi.

 

6. Anda mudah dilupakan. Di samping segudang prestasi dan pemberitaan yang dapat Anda kumpulkan dari pers dan media, dalam beberapa minggu, berita tentang bisnis Anda akan sama saja seperti berita kemarin. Bukanlah pemberitaan yang anda butuhkan untuk menjadi relevan sekaligus kompetitif. Anda butuh inovasi.

 

7. Membangun bisnis perlu lebih dari sekedar uang. Ada harga yang perlu Anda bayar ketika terbiasa bekerja dari pagi hingga petang. Yaitu hubungan dan kebahagiaan Anda. Pekerjaan akan sangat mudah untuk mengkonsumsi Anda. Anda hanya perlu tahu kapan dan bagaimana caranya untuk tidak membiarkan hal itu terjadi.

 

8. Anda akan terbiasa gagal. Kegagalan memang pahit. Apalagi ketika Anda dihadapkan pada keluarga dan teman-teman Anda yang sudah harap-harap cemas sejak awal menyaksikan sepak terjang Anda di dunia bisnis. Tetapi kegagalan akan menjadi sesuatu yang wajar bagi Anda. Sewaktu-waktu, Anda harus mengakhiri proyek anda ketika dia sudah tidak lagi masuk akal untuk dilanjutkan. Ketika nanti Anda memulai petualangan baru, Anda akan lebih siap dari sebelumnya.

 

9. Anda akan menghadapi banyak sekali penolakan. Bersiaplah untuk mendengar 100 atau mungkin 300 kata “tidak” sebelum Anda mendapatkan “ya” dari orang lain. Anda mungkin berpikir bahwa persetujuan cuma soal permainan angka, semakin banyak orang yang Anda tanyai maka semakin dekat Anda pada pelanggan pertama Anda. Padahal tidak. Rahasia menjual bukanlah mencoba untuk menjual pada lebih banyak orang, tetapi menjualnya kepada orang yang tepat, sambil meningkatkan kemampuan komunikasi, pitching, dan keahlian menjual setiap kali Anda mendapat penolakan.

 

Jadi Sobat StudentPreneur, Apakah Anda punya cerita mengenai kesuksesan Anda dan bagaimana mengatasi kesombongan yang muncul setelahnya? Mari tulis di kolom komentar. Kami ingin mendengar cerita Anda 🙂

Jangan lupa ikuti facebook dan Twitter kami ya! [Photo Credit: Reyner]

 

Baca Juga: 

Anak Ajaib Dunia Fashion Indonesia

Perjuangan Gadis Cantik Pemilik Bengkel di Surabaya

Pemuda Indonesia Raup Jutaan Rupiah Per Bulan Dari Bisnisnya

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+