Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People Inovator

Profil Pendiri Brand Zara, Amancio Ortega


Semuanya Ortega lakukan secara bertahap, mulai dari mengantarkan pesanan baju, asisten penjahit, salesman, hingga memproduksi baju secara mandiri.

Berbicara tentang orang terkaya di dunia, kemungkinan besar Bill Gates akan menjadi nama pertama yang dicetuskan banyak orang. Hal ini sama sekali wajar karena memang itulah kenyataannya. Namun, tahukah kamu bahwa posisi Bill Gates tersebut pernah digeser sementara oleh profil Amancio Ortega? Ia adalah pendiri brand Zara, yang cabang tokonya sudah ada ribuan di seluruh penjuru dunia.

Pada tanggal 23 Oktober 2015 pagi hari, kekayaan bersih Amancio Ortega tercatat mencapai US$79 miliar. Namun, masih di hari yang sama sekitar pukul 10.00 WIB, kekayaan Ortega kembali turun dan menempatkannya di peringkat dua orang terkaya di dunia. Kini, kekayaan Ortega tercatat mencapai angka US$ 83,8 miliar. Perjuangan yang harus dilalui Ortega menuju titik ini sama sekali tak main-main karena ia harus memulainya dari bawah.

 

Dari Rel Kereta Api ke Industri Fesyen

Lahir di Budongo de Arbas, Spanyol, Ortega berasal dari keluarga yang bisa dibilang kurang berada. Ayahnya merupakan seorang pekerja di perusahaan kereta api, sedangkan ibunya adalah seorang pembantu rumah tangga. Ortega dan keluarganya bahkan menempati rumah yang berlokasi di pinggir rel kereta api. Karena kondisi keluarganya yang serba kekurangan, Ortega pun memutuskan untuk berhenti sekolah demi bisa membantu kedua orang tuanya bekerja.

Setelah berhenti sekolah, Ortega pun bekerja di sebuah produsen pakaian mewah. Tugasnya cukup sederhana, yakni mengantarkan pesanan pakaian. Karena kinerjanya yang cukup memuaskan, ia pun dipercaya menjadi asisten penjahit. Di sinilah ia mulai belajar untuk menjahit pakaian, mulai dari bagaimana pakaian diproduksi hingga bisa sampai di tangan para konsumennya.

 

Menjahit Pakaian Sendiri di Ruang Tamu

Bekerja di perusahaan tersebut membuat Ortega jadi mencintai dunia fesyen. Setelah bekerja di sana, kemudian ia bersama dua saudaranya bekerja di sebuah toko baju sebagai salesman. Pada awal tahun 1960-an, Ortega juga sempat bekerja sebagai manajer di toko pakaian lokal. Bekerja di tempat ini membuat Ortega sadar bahwa hanya orang-orang kaya yang mampu membeli pakaian berharga mahal. Akhirnya, bersama kedua saudaranya tersebut dan seorang wanita bernama Rosalia Mera, Ortega mulai memproduksi baju-baju murah.

Merasa jatuh cinta dengan Mera, Ortega pun menikahi wanita tersebut pada tahun 1966. Setelah menikah, mereka menjahit pakaian sendiri di ruang tamu rumah. Secara perlahan, bisnis mereka pun tumbuh pesat. Sedikit demi sedikit, Ortega mulai mempekerjakan orang lain untuk menjahit seluruh desain yang dibuatnya. Hebatnya, Ortega masih menjual hasil jahitan pakaiannya dengan harga murah.

Pada tahun 1975, toko pertama Zara resmi didirikan di depan toko perbelanjaan paling penting di Spanyol saat itu. Sebetulnya, Ortega mau memberi nama Zorba pada merek pakaiannya, tetapi ternyata nama tersebut sudah digunakan oleh pebisnis lain. Karena lokasi toko yang sangat strategis, ditambah dengan harga produk yang murah, Zara pun cepat mengalami perkembangan. Bahkan pada tahun 1989, tercatat ada hampir 100 toko Zara yang didirikan di Spanyol.

Photo credit: bargainmoose (flickr.com)

 

Merupakan Sosok yang Sangat Privat

Sebagai salah satu orang terkaya di dunia, Ortega tentu sangat dikenal oleh dunia internasional. Uniknya, ia justru memilih untuk melindungi kehidupan pribadinya dari sorotan media. Ortega sebisa mungkin memberikan informasi minim tentang dirinya. Bahkan, kabarnya, selama berpuluh-puluh tahun terjun di dunia bisnis, Ortega hanya memiliki satu foto untuk media. Foto ini pertama kali muncul dalam laporan keuangan tahunan perusahaan pada tahun 1999. Baru setelah itu paparazzi berhasil mendapatkan beberapa fotonya.

Tidak hanya itu, Ortega juga dikenal sebagai sosok yang jarang datang ke berbagai acara kantor. Ia bahkan tak menemui Pangeran Spanyol, Felipe, yang melakukan kunjungan ke Inditex, perusahaan pakaian multinasional di mana Ortega memiliki 60% sahamnya. Privasi kehidupan yang tinggi juga ditunjukkan Ortega ketika pada tahun 2012, media Spanyol mengabarkan bahwa Ortega rela membayar US$ 500 ribu untuk mencegah paparazzi mempublikasikan foto anaknya, Marta, yang sedang berbulan madu.

 

Tetap Sederhana Meski Kekayaan Melimpah

Dengan mengelola brand fesyen yang kerap menjadi kiblat para fashionista, kamu mungkin berpikir bahwa Ortega memiliki sense of fashion yang sangat kekinian. Nyatanya, ia justru hampir selalu mengenakan blazer biru, kemeja putih, dan celana abu-abu. Uniknya, pakaian-pakaian tersebut justru bukan berasal dari Zara. Kesederhanaan serupa juga ditunjukkan Ortega dengan selalu menyempatkan diri untuk makan siang bersama para karyawannya di kafetaria.

Bahkan ketika hari pertama Ortega menjual saham Inditex pada tahun 2001 dan dinobatkan sebagai pria terkaya di Spanyol, ia sama sekali tak membuat perayaan besar. Ortega hanya menonton TV selama lima belas menit untuk melihat kabar tersebut, lalu dengan santai kembali makan siang di kantornya.

 

Kesuksesan dari profil Amancio Ortega tentunya dipengaruhi banyak hal. Namun, selama proses tersebut, ia selalu memegang teguh nilai-nilai kesederhanaan yang membentuk jati dirinya sejak kecil dulu. Kini, kerajaan bisnis fesyen Ortega telah berhasil menjangkau lebih dari delapan puluh negara.

 

Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut.

 

Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:

Indonesian Independence in a Digital Economy

Dunia Investasi Startup di Tahun 2017

Kematian Desain Grafis

 

Biru Cahya Imanda

Biru Cahya Imanda bekerja sebagai Head of Surabaya di Penulis.ID, sebuah perusahaan digital content agency ternama.

Facebook Twitter