Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Berita Bisnis Best People Motivasi Seri Orang Terkaya Dunia

Dari Tidak Punya Rumah Menjadi Miliarder di Bisnis Sirkus


“Magical, joyous and overwhelmingly beautiful” adalah umpan balik yang seringkali disampaikan oleh mereka yang meninggalkan arena Cirque du Soleil. Lebih dari 7 juta orang membayar $650 juta demi melihat pertunjukan perpaduan musik, tari, teater, dan akrobat ke dalam sebuah tontonan imajinatif yang sangat besar dan emosional dari Cirque du Soleil tahun lalu. Dengan lisensi televisi dan sponsor, sangat sedikit hutang, dan margin sebelum pajak sebesar sekitar 25%, maka produksi Cirque adalah bisnis dengan profit terbesar dalam sejarah sirkus dunia.

Namun, ada kisah di balik Cirque du Soleil. Bagaimana ia berevolusi dari sekelompok anak-anak pengangguran yang mencoba untuk mengumpulkan uang pada sudut-sudut jalan hingga menjadi sebuah komoditas ekspor budaya terbesar kedua Quebec (setelah Celine Dion).

Guy Laliberte, penggagas Cirque du Soleil, lahir dari keluarga kelas menengah di kota Quebec, Kanada, dan dibesarkan di kota kecil St-Bruno. Guy Laliberte meninggalkan rumah pada usia 18 tahun, berkeliling di seluruh Eropa bekerja sebagai pemain jalanan. Tentu saja, ia tidak akan pernah lupa menghabiskan malam pertamanya di bangku publik di sudut Hyde Park, London dengan sebuah ransel, dua akordion, organ mulut, sendok, kecapi dan kurang dari $1.000 di dalam kantongnya.

Selama perjalanannya, meskipun miskin uang tunai, Laliberte menjadi kaya dalam pengalaman. Dia bertemu banyak entertainer trotoar lainnya di sepanjang gang-gang berbatu di sekitar tempat wisata. Dia belajar seni bernapas api hingga berjalan di atas egrang. Awalnya, “Itu hanya sebuah petualangan, dan saya berencana untuk kembali ke sekolah dan memiliki kehidupan biasa,” kenang Laliberte.

Maka, keabsenan uang membuatnya harus kembali ke Quebec untuk menerima pekerjaan tetap penuh waktu di pembangkit listrik. Tiga hari di tempat kerjanya yang stabil, para pekerja pabrik melakukan pemogokan. Guy dipecat.

Melihat hal ini sebagai tanda dari Tuhan, Guy yang baru menganggur dan bangkrut bersumpah untuk tidak pernah bekerja jadi karyawan lagi, dan mengabdikan dirinya 100% untuk seni pertunjukan. Dia mulai mengorganisir pesta dan festival jalanan. Kemudian pada tahun 1984, pada usia 24, dan dengan rambut sepinggang, ia mendaratkan kontrak dengan pemerintah Quebec untuk perayaan ulang tahun Quebec ke-450. Ia membentuk Cirque du Soleil untuk memenuhi proyek pertamanya ini.

Cirque-du-Soleil

Itu hanya kesepakatan satu kali saja, dan mereka memulainya dengan sejumlah masalah, katanya. “Kami menjumpai masalah demi masalah. Tenda kami jatuh pada hari pertama. Kami kesulitan mengundang orang-orang ke acara kami. Hanya dengan keberanian dan arogansi masa muda lah yang membuat kami bertahan”. Tapi lebih dari itu. Meski acara ini hanya menghasilkan keuntungan $40.000 saja, Laliberte sudah merencanakan acara berikutnya. Bahkan tanpa dana yang memadai, dorongan tanpa putus asanya mengantarnya pada kontrak senilai $1,5 juta.

Meskipun musim kedua berakhir dengan tur yang hanya menghasilkan setengah juta dolar, akan tetapi penerimaan masyarakat sangat tinggi sehingga Cirque dinilai sebagai harta nasional. Masih belum puas, ia kemudian mempertaruhkan semuanya untuk acara pembukaan festival seni Los Angeles. “Aku bertaruh segalanya pada satu malam,” kenangnya. “Jika kami gagal, tidak ada uang tunai untuk membayar bensin pulang.”

Akan tetapi, kesuksesan memukul mereka seperti petir, dan itu belum berhenti. Hampir 20 tahun kemudian, Laliberte adalah salah satu impresarios hiburan terbesar di dunia sebagai pemilik tunggal dari Cirque du Soleil.

Lebih dari 30 juta orang di seluruh dunia melihat pertunjukannya. Laliberte, sendirian, telah merevitalisasi sirkus di Amerika Utara, dan menciptakan sebuah revolusi dalam industri hiburan. Tiga dari delapan perusahaan produksi muncul di tiga benua. Tiga di Las Vegas: Mystère, O dan Zumanity, bermain untuk 9.000 orang per malam, atau 5% dari total pengunjung kota.

Laliberte berkeyakinan bahwa Cirque du Soleil sudah sampai di titik dimana profit bukanlah tujuan utamanya. Dia memandang Cirque sebagai agen perubahan. Maka, kemunculan kompetitor justru menjadi pertanda baik baginya bahwa ekosistem industri hiburan ini semakin luas, dan semakin bisa diterima oleh masyarakat global.

Selain sebagai CEO sirkus multi-miliarder, Guy Laliberte adalah filantropis bergairah. Yayasan Laliberte “One Drop” didedikasikan untuk memberikan akses air bersih terhadap masyarakat miskin dan didanai oleh sumbangan pribadi Guy sebesar $100 juta. Pada bulan September 2009, Laliberte menjadi turis antariksa pertama dari swasta Kanada.

Memanfaatkan kenangan masa kecilnya, Laliberte berhasil membangkitkan ingatan masa kanak-kanak jutaan orang, “Di dalam diri setiap orang dewasa, ada anak kecil. Saya pikir kita cenderung lupa bahwa kita anak-anak sebelumnya. Kami adalah penjual kebahagiaan. Maka kami memberikan orang-orang kesempatan untuk bermimpi seperti anak-anak”.

Pendekatan inilah yang jadi rahasia sukses Cirque du Soleil. Tidak seperti kebanyakan sirkus yang biasanya merupakan koleksi dari berbagai akrobat, acara Cirque memiliki narasi dan plot yang diatur  atau aksi keterampilan atletik dan akrobatik di bawah arahan artistik orang-orang yang berlatar belakang teater. Maka, tidak heran jika “Magical, joyous and overwhelmingly beautiful” adalah umpan balik yang akan disampaikan oleh mereka yang meninggalkan arena Cirque du Soleil. Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Derek]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Bank BRI Memberi Pinjaman Usaha Untuk Bisnis Anda

Ini Adalah Pebisnis Muda Terbaik Versi Bank Mandiri

Pria Ini Mengembangkan Bisnis Trilliunan Rupiah Dari Nol

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+