Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Berita Bisnis Best People Motivasi Seri Orang Terkaya Dunia Tips

Milyuner di Bisnis Teknologi Ini Mengajarkan Kita Tentang Jangan Menyerah


Kehidupan mempesona Larry Ellison tidak selalu tentang kaviar dan yacht raksasa. CEO Oracle yang terkenal kompetitif ini pernah ditinggalkan oleh ibunya, putus kuliah dan database engineer wannabe yang miskin. “Saya memiliki semua keadaan yang diperlukan untuk tidak sukses,” kata Ellison. Hari ini, entrepreneur miliarder berusia 65 tahun ini menikmati gaya hidup orang kaya dan perlente. Apa yang membuatnya sukses? Agaknya pertanyaan ini bisa dijawab dengan menelusuri jejak kehidupannya.

 

Tidak menyerah terhadap keadaan.

Larry Ellison lahir dari ibu yang tidak menikah berusia 19 tahun. Ketika masih sembilan bulan, ibunya menyerahkannya untuk diadopsi oleh bibi dan pamannya, imigran Rusia-Yahudi di Chicago South Side.

Ketika dewasa, Ellison pindah ke California, bekerja sebagai programmer selama delapan tahun berikutnya. Lalu ia pergi mendirikan bisnis bersama mantan bosnya, Robert Miner, untuk mendirikan cikal bakal dari Oracle Systems Corp. Kedua mitra ini berjuang. Ellison bahkan harus menggadaikan rumahnya hanya demi mendapatkan tambahan batas kredit. Pada tahun 1980, Oracle hanya memiliki delapan karyawan dengan pendapatan kurang dari $1 juta.

 

Teliti melihat kesempatan.

Meskipun miskin, Oracle memiliki salah satu aset yang akan bernilai jutaan. Beberapa tahun sebelumnya, Ellison menemukan sebuah makalah penelitian IBM yang beredar di industri komputer. Paper ini menggambarkan bahasa pemrograman database perintis yang disebut SQL. Big Blue mungkin melewatkan kemungkinan ini, tapi Ellison tidak. Ia menulis ulang bahasa tersebut sehingga dapat dijalankan pada komputer manapun. Pada tahun 1981, ketika IBM mengizinkan semua produknya untuk mendukung SQL, Ellison pun telah menyiapkan produknya. Sebagaimana IBM memompa PC baru mereka keluar, nama Oracle semakin menggelegar.

 

Menjaga momentum.

Ellison mempola gaya kepemimpinannya layaknya prajurit Spartan. Dia meluncurkan serangan ganas di pasar software database, mempekerjakan pasukan MBA yang baru lulus dan lapar. Tanpa ampun, ia menyerang produk-produk pesaing. Nilai perusahaan mereka naik dua kali lipat dari tahun ke tahun, mencapai $282.000.000 pada tahun 1988.

 

Waspadalah terhadap janji.

Didorong oleh panglima perangnya, Oracle membuat janji-janji yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dia mengklaim kalau software ini mendukung platform VAX milik Digital Equipment Corp, tiga tahun sebelum benar-benar bisa melakukannya. Iklan besar sesumbar dengan kompatibilitas penuh dengan DB2 paket database IBM, yang ternyata adalah pemalsuan paten. “Sampai tahun 1990, Oracle cukup terkenal sebagai produk yang sekedar mengumumkan,” kata Paul Cubbage, analis Dataquest Inc di Silicon Valley, mencemooh bahwa pengembangan produk Oracle sebagai overhead projector.

 

Pentingnya reputasi dan kualitas produk.

Sayangnya kehidupannya tidak selalu mulus. Ellison tiga kali bercerai. Karyawan bergosip tentang wanita-wanita muda simpanannya dan tingkahnya mengemudi dengan sembrono. Mereka menikmati cerita bagaimana CEO mereka tertangkap tiga hari berturut-turut pada perangkap kecepatan yang sama, menolak untuk menepi dan berteriak-teriak ke tempat parkir Oracle dengan polisi dalam pengejaran.

Perusahaannya menghadapi guncangan demi guncangan. Oracle meluncurkan versi 6.0, produk penuh bug sehingga tidak bisa dijalankan. Bagian penjualan mulai memberikan angka penawaran kredit yang luar biasa sebelum kontrak ditandatangani.

“Ini adalah bisnis miliaran dolar yang sudah di luar kendali,” kata mantan eksekutif Oracle, Tom Siebel. “Sistem informasi internal adalah bencana.”

Maka, laba kuartal ketiga pada Maret 1990 anjlok 25 persen dari harapan. Dalam salah satu sell-off terbesar Wall Street, harga saham jatuh ke angka $7,875 dalam semalam. Piutang membengkak menjadi hampir 50 persen dari penjualan tahunan. Laba Oracle pada kuartal berikutnya adalah minus sebesar 20 persen.

Kemudian datang satu peristiwa besar: Pada bulan September, Oracle mengumumkan kerugian $28,7 juta yang pertama. Dari harga tinggi $28,125 pada awal Maret, harga saham Oracle menukik ke $5,375. Perusahaan kehilangan 80 persen dari $3,7 miliar kapitalisasi pasar. The Securities and Exchange Commission meluncurkan sebuah investigasi untuk menyelidiki praktik akuntansi terlarang di dalam Oracle.

profil-larry-ellison

Mengambil tanggung jawab.

Ellison kemudian hanya bisa tiduran di mansion bergaya Jepang di Atherton, California, memikirkan tentang hidupnya, yang ia tahu, sudah berakhir. Kemudian, saat ia sedang mengayuh sepedanya sepanjang pantai California, Ellison bertanya-tanya pada dirinya sendiri, “Apakah saya adalah orang yang tepat untuk memperbaiki keadaan ini?”

Kemudian ia membuat keputusan. Dia telah membuat kekacauan, dan ia harus membersihkannya. “Setelah banyak pemikiran dan pencarian jiwa, saya bertekad untuk tinggal,” kenangnya. “Saya menyadari bahwa tidak penting dengan siapa saya akan digantikan.”

 

Move on.

Maka Ellison memecat semua orang yang terlibat. Ratusan letnan dan eksekutif kena kartu merahnya. Dengan senang hati mereka meninggalkan apa yang mereka yakini sebagai kapal yang akan tenggelam.

Akan tetapi kapal itu tidak tenggelam, justru semakin kuat. Ellison dan tim manajemen barunya melikuidasi semua piutang, memperketat kontrol keuangan dan mengenalkan sistem kompensasi baru yang memberi harga pada agen penjualan hanya ketika produk benar-benar dikirim. Di tengah proses tersebut, Ellison mengambil liburan ke Hawaii. Sementara bodysurfing, ia menantang gelombang 13-kaki yang membuat dia terseret dan menghancurkan tubuhnya membentur karang. Parunya tertusuk, lehernya patah. Namun Ellison menolak untuk membiarkan kematian menghambatnya dari membawa Oracle kembali ke permukaan. Perusahaan melompat. Pendapatan tahunan untuk tahun fiskal 1995 diproyeksikan sebesar $2,9 miliar.

 

Investasi untuk masa depan.

Demi memastikan bahwa Oracle siap untuk masa depan era video on demand, Ellison telah menginvestasikan sekitar $60 juta dari uangnya sendiri untuk membeli saham pengendali dari Ncube Corp, pemula di Silicon Valley yang sedang membangun superkomputer paralel secara besar-besaran. Dengan memanfaatkan ribuan mikroprosesor, masing-masing dengan unit memori individu, mereka menyediakan kecepatan pemrosesan yang jauh lebih tinggi dengan biaya yang lebih rendah dari mainframe tradisional atau superkomputer. Ini satu-satunya cara, untuk melayani video on demand pada harga yang wajar. Jika ia menguasai teknologi ini, maka dia akan memegang kontrol terhadap masa depannya.

 

Nikmati hasilnya.

Ellison menunjukkan Bill Gates siapa bosnya. Sementara pendapatan Microsoft lebih dari dua kali Oracle, Ellison secara luas dipandang sebagai satu-satunya orang dalam bisnis komputer dengan cash net worth sebesar $3 miliar dan visi untuk menantang Microsoft dan menjadi Nomor 1. Dia mengikuti pendekatan sederhana, “Beli yang terbaik, tanpa kompromi”.

Sobat Studentpreneur, apakah saat ini bisnis Anda sedang menghadapi guncangan kecil? Semoga kisah Larry Ellison ini bisa menginspirasi Anda. Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Sen Chang]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Jangan Takut Hutang!

Anak Buruh Kereta Api Menjadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia

Tuna Wisma Ini Membangun Bisnis Sirkus Tingkat Dunia
custom_author=upik]