Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Berita Bisnis Best People Inovator

Ini Rahasia Orang Biasa Sukses Jadi Superstar Youtube dan Raup 5 Trilliun Rupiah


Maker Studios Milik Peter Shukoff Dibeli Disney Seharga 5 Trilliun Rupiah Karena Ketenarannya di Youtube.

Empat tahun lalu, Peter Shukoff berhenti dari pekerjaannya mengantakan kue di toko roti Venice, California, dan menggunakan pesangonnya untuk menyewa sebuah kumis palsu dan seragam The Beatles. Berpakaian bak John Lennon, Shukoff menempelkan rambut palsu ke mitranya, Lloyd Ahlquist. Berbekal sebuah mikrofon seharga $50, laptop, dan sepotong green screen, Shukoff dan Ahlquist membuat video Epic Rap Battle of History pertama mereka: John Lennon vs Bill O’Reilly. Total anggaran $200. Sejak saat itu, Shukoff telah menirukan Steve Jobs, Mozart hingga Darth Vader, dan Ahlquist menirukan Bill Gates, Skrillex, hingga Hitler.

1,5 miliar view dan 10 juta subscriber kemudian, Epic Rap Battles of History karya Shukoff dan Ahlquist telah menjadi daya tarik bagi Maker Studios, yang musim semi ini dibeli oleh Disney seharga $500 juta atau 5 Trilliun Rupiah. Kali ini, Shukoff memiliki studio rekaman sendiri dengan mikrofon seharga $3000 dan sekitar 15 orang tenaga bantu.

Apa yang membuat mereka sukses? Dikutip dari sebuah wawancara di CO.CREATE, inilah kisah bagaimana mereka membangun sebuah kerajaan webotainment online.

 

Mendengarkan audiens.

Ahlquist dropout dari University of Massachusetts dengan lima teman sekelasnya dan membentuk grup komedi Mission Improvable setelah pindah ke Chicago. Shukoff bergabung sebagai pianis di grup ini setelah mereka mendengarnya nge-rap di sebuah pesta. Mengelilingi berbagai daerah di Amerika Serikat dengan sebuah van, Ahlquist dan Shukoff belajar tentang pentingnya memperhatikan saran penonton sebagai dasar untuk melakukan improvisasi terhadap sandiwara mereka.

“Kami mengerjakan rap battle episode Superman vs Goku bukan karena kami menginginkannya, akan tetapi karena penonton kami telah memintanya begitu lama. Kami ingin mereka tahu bahwa masukan mereka benar-benar berharga.”

skrillex

Riset dengan sungguh-sungguh.

Dengan menempatkan bakat mereka pada belas kasihan dari saran penonton, Shukoff dan Ahlquist mendapat banyak sekali pelajaran yang tidak mereka tahu sebelumnya. Misalnya pada penggarapan episode Mozart vs Skrillex. Ahlquist mengaku kalau dia tidak tahu siapa Skrillex itu. “Kami harus mendengarkan satu ton musik mereka karena kami perlu tahu dulu bagaimana musik mereka mencerminkan kepribadian mereka,” katanya. “Sedangkan di episode Rick Grimes vs Walter Putih, kami harus menonton semua enam musim Breaking Bad.”

Ahlquist mengaku bahwa mereka butuh berbulan-bulan penelitian dan benar-benar harus membenamkan diri dalam subjek, karena ketika mereka sedang mewujudkan keinginan audiens, maka mereka sedang tanda tangan kontrak dengan audiens mereka.

 

Merancang proporsi yang sempurna.

Shukoff mungkin satu-satunya komedian yang mengutip model ujian SAT sebagai dasar membangun humor mereka. “Satu set pertanyaan pertama diciptakan supaya setiap orang dapat mengerjakannya, set berikutnya diciptakan supaya hanya 50% yang bisa mengerjakannya dan set terakhir sangat susah sampai tidak banyak yang bisa mengerjakannya,” jelas Shukoff. “Ini adalah panduan yang sangat baik untuk menulis. Anda dapat memancing viewer muda dengan humor sederhana, namun menyisipkan sejumlah lelucon yang tidak mereka mengerti.” Dengan demikian, Momen aha mereka akan datang ketika mereka menemukan jawaban ini di dunia nyata. Misalnya ketika penggarapan Einstein vs Stephen Hawking. Mereka membiarkan penggemar melakukan penelitiannya sendiri sehingga mereka dapat memahami apa bagian terakhir dari humor ini.

 

Menguasai aspek teknis.

Ahlquist mengatakan bahwa mereka terlibat penuh dalam proses produksi dari awal seri. “Di awal kemunculan kami, kami melompat kesana kemari untuk menggarap trek musik sendiri dan edit video sendiri. Kami belajar tentang kamera dan tentang perangkat lunak baru. Sehingga tidak perlu ada perantara ketika mewujudkan visi kami,” katanya. “Pagi ini, kami bangun pukul enam pagi karena kami harus menggarap Isaac Newton vs Bill Nye. Tapi ada beberapa kesalahan teknis yang harus kami perbaiki. Seperti yang sudah kami lakukan dari awal. Jika kami mengacau, maka tanggungjawabnya ada pada kami.”

 

Produk dulu, bisnis nanti.

Meskipun Shukoff dan Ahlquist telah hidup dengan nyaman dari pendapatan iklan, merchandise, dan download dari Epic Rap Battles, komedian ini mengatakan kalau fokus mereka tetap pada konten dibanding strategi pemasaran. “Kami benar-benar tidak berbicara terlalu banyak tentang bisnis plan,” kata Ahlquist. “Ketika menjalin kerjasama, semuanya terjadi dengan cepat dimana kami menawarkan rencana produksi berupa ide plot untuk musim berikutnya. Dan kemudian mengharapkan mudah-mudahan video karya kami berbicara dengan sendirinya.”
Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Helene]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Orang Terkaya Kelima di Dunia Hidup Sederhana

Anak Muda Indonesia Ini Menolak Tawaran Perusahaan Design Raksasa Amerika Demi Mengejar Mimpi di Indonesia

Jutawan Ini Menganggap Kuliah Tidak Penting

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+