Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People Motivasi

Inilah Titik Balik yang Mengantarkan Kesuksesan Para Miliarder Kelas Dunia


Tidak Semua Orang Kaya Dunia Langsung Sukses. Ini Dia Kisah Menarik Titik Balik Mereka Untuk Menjadi Sukses.

Setiap keberhasilan menyimpan cerita. Begitu pula dengan miliarder-miliarder berikut yang mungkin nama produknya sudah jadi bagian hidup Anda sehari-hari. Mereka tidak langsung sukses di awal karir mereka sebagai entrepreneur. Pada satu titik di kehidupan mereka, mereka mendapat kesempatan yang kemudian mengubah bisnis dan kehidupan mereka selama-lamanya. Anda boleh menyebutnya titik balik, turning point, quantum leap, atau apalah. Namun kami menyebutnya dengan kekuatan fokus.  Cerita-ceritanya sangat menarik untuk disimak. Seperti apa?

 

Virgin awalnya studio rekaman yang berhasil memproduseri seorang hitmaker.

Richard Branson tidak langsung kaya seperti sekarang. Ia memulai perjalanan karirnya sebagai taipan bisnis dengan membuat sebuah majalah berjudul Student. Kala itu, ia sudah dropout dari sekolah tinggi. Nasibnya berbalik di usianya ke 22. Ia sedang menjalankan sebuah studio rekaman dan memproduseri seorang penyanyi bernama Mike Oldfield. Sebuah single yang dinyanyikannya berhasil hit di Inggris dan menduduki top chart selama 247 minggu. Setelah itu, ia memutuskan untuk membangun sebuah label rekaman dengan nama Virgin. Virgin kemudian mengantarkannya ke industri-industri lain, seperti agensi iklan hingga maskapai penerbangan yang menjadikan Branson seorang miliarder terkaya Inggris seperti sekarang.

 

Microsoft populer berkat rangkulan tangan dari IBM.

Pada waktu Bill Gates dropout dari Harvard, Microsoft masih berupa sebuah perusahaan teknologi kecil yang tengah berusaha membuka jalan di tengah persaingan industri PC yang ketat. Debut besarnya datang dari IBM. Bill Gates mendapat penawaran kontrak dari IBM untuk menyediakan sistem operasi bagi PC murah IBM. Peristiwa inilah yang membuat nama Microsoft meroket ke tengah peta persaingan industri software.

Starbucks-green-tea

Starbucks jadi kafe ketika pendirinya sedang kongkow di Milan.

Hingga 1983, model bisnis Starbucks masih berupa supplier kopi berkualitas tinggi. Kala itu, Howard Schultz mendapat undangan untuk mengunjungi konferensi di Milan. Di sana, ia berpapasan dengan kafe di manapun ia berjalan. “Ada sekitar 1500 di Milan,” katanya. “Mereka ada di setiap sudut jalan, dan masing-masing di antaranya penuh sesak dengan pelanggan.” Bukan karena latte, yang mana Schultz sebut sempurna. Melainkan karena kopi memang seharusnya dinikmati bersama-sama. Kemudian ia membayangkan Starbucks sebagai sebuah tempat dimana orang-orang dapat berkumpul.

 

Walmart berdiri di kota-kota kecil karena istri sang pendirinya tidak mau pindah ke kota besar.

Sam Walton ingin meninggalkan Arkansas untuk membeli sebuah departement store. Namun istrinya menolak mentah-mentah rencananya untuk pindah. Ia ngotot tidak ingin tinggal di kota yang berpenghuni lebih dari 10 ribu jiwa. Walton tidak jadi pindah. Ia kemudian mendirikan departement store di kota ini. Secara mengejutkan, inilah cikal bakal Walmart, sebuah rantai retailer yang kemudian jadi rantai retailer terbesar di dunia. Sampai sekarang, Walmart hanya membangun gedung mereka di komunitas-komunitas yang jarang dimasuki supermarket lain.

 

Google mendapat ide untuk menghasilkan uang dari sebuah website mirip Yellow Pages.

Sebelum 2002, Google masih kering pendapatan. Saat itulah Larry Page dan Sergey Brin bertemu dengan Bill Gross, penemu GoTo.com. Gross kemudian mengenalkan konsep Paid Search kepada mereka. Seperti halnya sebuah halaman iklan di Yellow Pages, website dapat membayar untuk mendapat posisi teratas pada halaman GoTo.com untuk kata kunci tertentu. Hal ini sekaligus akan menekan spam. Maka, Page dan Brin membuat versi mereka sendiri, yang mana sukses besar mengangkat perusahaan mereka dari keringnya pendapatan. Algoritma ini kemudian dikenal dengan nama AdWords.

Nah Sobat Studentpreneur, kesamaan dari semua entrepreneur miliarder di atas adalah: mereka mendapatkan pencerahan dan kesempatan ketika mereka akan memulai atau sedang menjalankan bisnis. Ia datang bukan ketika mereka sedang berpangku tangan, melainkan ketika mereka merasa harus fokus ke dalam bisnis mereka. Karena mereka tahu kalau mereka hanya punya dua opsi dalam kehidupan ini: make it or break it. Jadi Sobat Studentpreneur, mari mulai bisnis Anda. Siapa tahu Anda yang akan berikutnya terinspirasi. Anda siap?

Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Noel]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

The Newbies – Gadis 16 Tahun Raup Jutaan Rupiah Dari Bisnis Kamera

Ini Kisah Inspiratif Pendiri Aqua yang Sering Dihina Ketika Merintis Bisnisnya

Bisnis Level Dunia Ini Bermula Dari Purwakarta

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+