Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People Seri Orang Terkaya Dunia

Ternyata, Majalah Playboy Dimulai dari Bisnis Rumahan


Hugh Hefner Memulai Playboy Dengan Sangat Sederhana. Bagaimana Caranya?

Majalah seksi dengan logo kelinci merah jambu. Anda pasti bisa menebak dengan cepat. Ya, Playboy sudah jadi sebuah global brand. Dari sebuah majalah, ia menggurita ke industri parfum, agensi model, perusahaan rekaman, club, dan industri web. Namun yang mungkin tidak Anda ketahui adalah, majalah ini ternyata bermula dari sebuah bisnis rumahan. Hugh Hefner, sang pendiri yang kontroversial di balik majalah kontroversial ini, mengumpulkan dana patungan di awal Playboy berdiri. Playboy bukan sekedar kontroversi, melainkan juga merupakan sebuah cerita tentang perjuangan seorang entrepreneur demi menjual seks ke dunia, yang dari dulu sampai sekarang masih dianggap tabu di beberapa negara, termasuk Indonesia. Berikut beberapa pelajaran yang dapat Anda ambil dari profil Hugh Hefner sang pendiri majalah Playboy.

 

Mengejar passion.

Hugh Hefner sudah tertarik dengan dunia publikasi sejak SMA. Kala itu, ia mendirikan majalah sekolahnya sendiri. Begitu lulus kuliah, ia bekerja di majalah Esquire, meskipun tak lama, ia harus pergi karena sengketa masalah gaji yang tak kunjung selesai. Sejak saat itulah, ia berinisiatif untuk mendirikan majalahnya sendiri. Inilah cikal bakal Playboy. Ia memegang erat prinsipnya untuk tidak membiarkan mimpi dan tujuan hidupnya lepas, dan tidak membiarkan lingkungan menghancurkan mimpinya dan mengemudikannya ke arah lain yang tidak dikehendakinya.

Pendiri-Playboy

Mengamati, meniru, memodifikasi.

Selama bekerja di Esquire, ia mengamati apa-apa yang bekerja dan tidak bekerja bagi sebuah majalah. Maka, cetakan pertama majalah Playboy menawarkan fitur-fitur yang hampir sama dengan apa yang ditawarkan Esquire, namun lebih baik dalam opini Hugh Hefner. Ini menunjukkan bahwa untuk membuat sebuah produk yang menjual, Anda tidak perlu reinvent the wheel. Anda tidak perlu harus jadi inovatif banget untuk membuat sebuah produk baru yang belum pernah dijumpai manusia di muka bumi ini.

 

Bisnis besar pun bisa berawal dari rumahan.

Hugh Hefner tidak serta-merta mencetak majalah Playboy berjuta-juta eksemplar seperti sekarang. Bisnisnya benar-benar dimulai dalam skala kecil. Edisi pertama majalah Playboy digarap dari rumahnya sendiri. Bahkan, untuk mendapat modal, ia harus berkeliling ke 45 investor yang berbeda-beda untuk mengumpulkan dana sejumlah US$8,000, salah satunya adalah dari ibunya.

 

Cari tahu kemampuan terbaik Anda.

Hugh Hefner tidak pernah memandang dirinya sebagai seorang pebisnis yang baik. Ia bahkan menyerahkan urusan keuangan pada orang yang menurutnya lebih kompeten. Ia menganggap bahwa kesuksesannya sebagai entrepreneur adalah karena kemampuannya yang cukup baik dari segi marketing, editorial, dan kreativitas. Artinya, Anda tidak perlu merasa harus menguasai segala macam ilmu untuk menjalankan bisnis Anda. Seringkali, Anda hanya perlu fokus pada apa yang menjadi kemampuan terbaik Anda.

Nah Sobat Studentpreneur, bagaimana menurut Anda profil Hugh Hefner ini? Jadi, bagaimana menurut Anda? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Alan]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Inilah Orang Terkaya di Tiongkok

Salah Satu Perusahaan Terbesar di Dunia Ternyata Dirintis di Kamar Apartment

Mulai Belajar Saham Dengan Modal Hanya 1 Juta Rupiah

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+