Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People Studentpreneur Indonesia teknologi Wanita Sukses

Ken Iswari Tunjukkan Bahwa Wanita Juga Bisa Jalankan Startup di Indonesia


Sukses memimpin perusahaan di bidang IT, wanita ini memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang yang bekerja di bidang IT, khususnya di Indonesia.

Berawal dari kuliah di bidang IT, Ken Ratri Iswari yang lahir pada 18 Juli 1986 ini sebelumnya pernah menjadi Account Manager P & G, Co Founder Ngubek.com, Recruiter di Shell Indonesia, dan Manager di Oil Select Indonesia dan Asia Pasifik. Dari berbagai pengalamannya itu akhirnya ia mampu merangkul berbagai tim yang berasal dari bermacam etnis dalam satu wadah Contenga Indonesia. Bahkan, kini dirinya memiliki perusahaan sendiri yang merupakan CEO dari GeekHunter. Inilah wawancara singkat studentpreneur dengannya.

 

Oke, sebagai permulaan. Saya ingin tahu apa sih sebenarnya geekhunter?

Geekhunter itu IT Recruitment consultant, core business yang dijalankan adalah untuk membantu client yang bergerak di bidang IT untuk cari programmer / IT talent di Indonesia. Selain itu, Geekhunter juga membantu IT talent untuk meningkatkan karir dan taraf hidup IT talent Indonesia. Kami bertujuan untuk menjadi Konsultan IT Rekrutmen terkemuka di Indonesia. Bahkan lebih jauh, kami memiliki visi untuk berkontribusi dalam mencetak generasi konsultan IT yang berbakat di Asia Tenggara. Selain itu, kami juga ingin mengambil bagian dalam membangun ekosistem dengan orang-orang berbakat dan hebat di bidang IT di Indonesia .

 

Oke, kenapa Anda begitu tertarik dengan dunia IT yg kebanyakan dihuni oleh kaum lelaki?

Hal ini dikarenakan jumlah perempuan di IT sedikit sehingga bagi saya “challenge accepted” banget buat terjun di dunia IT. Selain itu juga karena sebelumnya saya sempat kerja sama dengan Michael Bodekaer dr Contenga International (sekarang ganti nama jadi Liv.it) dan saya membantu beliau untuk membangun IT startup incubator di Bali. Disana saya membangun atau merekrut seluruh team developer untuk Contenga. Smeentara itu, disaat yang bersamaan, banyak teman-teman beliau yang meminta bantuan saya untuk mencari talent-talent cemerlang dari indonesia. Dari sana baru kepikiran kenapa tidak sekalian saja membuat startup sendiri. Toh, opportunity dan skill yang ada juga sangat mendukung. Plus, dunia IT ini isinya geek yang jarang ada perempuan, dan yang tidak disangka-sangka malah jadinya mereka (client, candidate) malah pada happy banget karena ada perempuan di IT (buat mereka jarang-jarang ada perempuan).

 

Bagi Anda, apa tantangannya menjadi seorang IT recruitment consultant?

Tantangannya ada beberapa, diantaranya adalah (1) salah satunya saat berhadapan dengan klien, karena kita masih muda-muda dan bahkan dinilai masih sangat muda, terkadang butuh energy extra untuk meyakinkan klien. (2) biasanya client pake jasa Geekhunter karena mereka tidak berhasil merekrut sendiri IT talent dengan cara mereka sendiri, padahal mereka juga sudah memasang iklan. Bahkan, mereka juga menggunakan Linkedin dan sudah menggunakan banyak cara untuk merekrut. Sehingga biasanya ketika mereka pake jasa Geekhunter, tingkat kesulitan kita buat cari IT talent untuk mereka itu lebih tinggi. (3) berhadapan dengan nerd/geek yang punya tingkat intelijensia/IT yang tinggi itu bukanlah hal yang mudah. Terkadang kita nemu beberapa case kalo IQ mereka berbanding terbalik dengan EQ. Mereka terkadang tidak punya kemampuan komunikasi yang baik saat kita approach karena lebih nyaman ngobrol dengan komputer daripada sama orang langsung. (4) competition antar headhunter, karena ada banyak banget recruitment agency / headhunter di Indonesia dan most of the cases client pake lebih dari satu recruitment agency. (5) rebutan talent pool yang sama, semua client pengen lulusan universitas tertentu dan semua nyari dari talent pool yang sama. Itu sih kira-kira challenge-nya.

 

Sejauh ini sudah ada berapa klien yang memanfaatkan jasa geekhunter, dan dari perusahaan mana saja?

Sekarang ini kami memiliki sekitar lima puluh client, dengan komposisi 60% client lokal/nasional dan 40% klien dari perusahaan asing misalnya beberapa perusahaan dari Singapore, Malaysia, Australia, USA, sampai South Korea. Tidak sedikit dari mereka yang baru saja mulai mengembangkan IT development studio di Indonesia.

 

Berapa sih penghasilan yang bisa didapat sama mbak ken dari bisnis ini?

Sebenernya sih confidential information. Omset Geekhunter sendiri untuk tahun ini sudah ratusan juta rupiah. Hal itu dikarenakan jumlah klien yang bekerja sama dengan geekhunter selama ini. Selain itu, kami juga mendapat banyak respon positif sehingga mendapat rekomendasi untuk bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan besar yang lainnya.

 

Menurut Anda bagaimana perkembangan dunia IT di Indonesia saat ini? Apakah sudah cukup bersaing dengan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara?

IT di Indonesia saat ini perkembangannya luar biasa jika dibandingkan dengan negara tetangga. Klien Geekhunter dari luar negri paling banyak dari Singapore dan Malaysia dan mereka carinya IT talent dari Indonesia dan IT development team mereka kebanyakan orang Indonesia. Geekhunter sendiri punya visi untuk take part dalam membangun ekosistem IT talent di Indonesia sebagai yang terbaik di South East Asia.

 

Bisa dijelaskan, bagaimana Anda bisa membangun sebuah tim yang solid sehingga mendapat kepercayaan dari banyak klien seperti sekarang?

Tim yang solid bisa dibangun karena each team member shared a common goals and lived a shared values – core value. Saat ini kita menjadi pilihan client karna kita served niche market (IT programmer) kedepannya kita ingin berinovasi dengan (1) menambahkan IT related position lainnya seperti mulai masuk ke talent di cloud computing, network engineer, data scientists, IT sales and marketing. (2) membantu membangun ekosistem IT talent indonesia sbg talent pool terbaik di south east asia dengan actively involve dalam komunitas-komunitas IT, masuk ke universitas-universitas untuk memberikan advise mengenai pembenahan kurikulum IT agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, saat ini kurikulum yang ada belum mampu menjawab kebutuhan dunia kerja, gap nya masih terlalu besar. (3) continuous improvement dalam business process geekhunter.

ken-iswari

Adakah pengalaman unik yang Anda rasakan selama menjadi seorang IT consultant?

Banyak pengalaman unik dan menarik, salah satunya ketika bertemu dengan client dari singapore, dia pikir tadinya saya cowo soalnya namanya ken, dan dia pikir saya singaporean padahal indonesia asli, dan dia kaget karena dia expect somebody older tapi ternyata yg dateng malah anak muda. Being young doesn’t mean you don’t have competencies and capabilities to be a founder and CEO.

 

Pernah gak sih mbak mendapat komplain dari klien. Jika pernah, bagaimana mengatasinya?

Pastinya pernah dong, darisitu kita belajar untuk tidak overpromising dan underdelivered. Cara mengatasi komplain: (1) trying to respect and understand our client’s voice, (2) always acknowledge if we did something wrong / unpleasant, (3) pastikan tidak akan terulang, (4) tawarkan beberapa alternatif solusi.

 

Sepertinya Anda sangat sibuk, bagaimana cara Anda membagi waktu antara pekerjaan dengan kehidupan pribadi Anda ,misalnya keluarga atau pasangan Anda?

Headhunting and lecturing in between pasti sibuk banget, tapi yang penting adalah time management, set prioritas dan bagaimana kita bisa memberikan pengertian tentang kesibukan dan keterbatasan waktu yang kita punya. Waktu untuk keluarga biasanya di set di hari minggu sedangkan untuk pasangan karena long distance Indonesia-Spanyol biasanya kita baru ketemu saat summer atau christmas & new year.

 

Terakhir, apa saran Anda buat mereka yang memulai startup di bidang teknologi (dan juga perempuan yang berkecimpung di dunia IT)?

Just because you are a women doesn’t mean that you can invade men’s workplace like tech/IT. Women can do anything that men do, and we can do it in high heels.
Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.

 

Rekomendasi Editor Hari Ini:

Tertarik Bisnis Online Shop, Gadis 18 Tahun Ini Raup Untung Jutaan Rupiah per Bulannya

Ternyata, Modal Awal Nike Hanya 5 Juta Rupiah

Introducing Startup Speakup, Program Untuk Anda!

Agus Fariansyah

Agus Fariansyah adalah reporter Studentpreneur yang bercita-cita naik haji bersama keluarganya.

Facebook Google+