Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Berita Bisnis Best People Inovator

Sepatu Converse, Sepatu Casual Pertama di Dunia yang Sempat Bangkrut


Sepatu converse pernah booming pada tahun 1990-an yang akhirnya bangkrut karena tidak ada inovasi dalam marketing.

Kalau ada yang bertanya siapa yang mempopulerkan sepatu casual, jawabannya adalah sepatu Converse. Pasalnya, sepatu Converse sudah hadir dan semacam menjadi sepatu wajib  bagi anak muda di Amerika sejak awal tahun 1900. Pada masa jaya-jayanya tersebut, sepatu Converse pernah membuat 4 ribu sepatu per hari. Dan perlu Anda ketahui, yang membuat sepatu Converse adalah Marquis Converse.

 

Awal sepatu Converse

Marquis bermula bekerja di pabrik sepatu lokal sebagai manajer. Setelah itu, Marquis membuka perusahaan sepatunya sendiri dengan nama belakangnya, Converse Rubber Shoe Company pada Februari 1908. Tidak seperti sepatu biasanya yang dibuat pada tahun tersebut, yaitu kebanyakan sepatu militer. Tetapi Marquis membuat sepatu kets dengan bahan dasar karet. Sepatu Marquis mulai dikenal ketika membuat sepatu tenis pada tahun 1915, lalu disusul kemudian membuat sepatu basket.

 

Mulai terkenal sebagai sepatu basket

Pada tahun 1917, Converse merambah membuat sepatu basket. Ketika itu, NBA sudah menjadi olahraga paling populer di Amerika dan dengan cepat Converse menjadi sepatu yang digemari. Lalu ketika mensposori pemain NBA, Charles ‘Chuck’ Taylor, nama Converse semakin dikenal. Chuck ketika itu menyarankan untuk mengganti desain dari Converse karena tidak nyaman dikaki. Mengetahui hal itu, Chuck malah diangkat menjadi brand ambassador Converse.

Lalu Chuck mendesain sendiri sepatunya, dan menamakan sepatunya Chuck Taylor All-Stars dengan logo bintang. Jika Anda mengenal  sepatu Converse All-Stars, itu adalah nama lain dari sepatu Chuch Taylor All-Stars. Kemudian sepatu Converse All-Stars sampai sekarang menjadi penjualan sepatu yang paling laris sepanjang sejarah NBA. Semakin terkenal, ketika pada tahun 1962, Wilt Chamberlain mencetak 100 poin dalam 1 game memakai sepatu Chuck All Stars.

sepatu-converse

Generasi berikutnya dan meredup

Ketika sudah memasuki masa tua, Marquis akhirnya mengundurkan diri pada tahun 1928, lalu meninggal pada tahun 1931. Ketika itu Converse masih membuat sepatu basket dan ketika perang dunia kedua, Converse juga membuat sepatu untuk militer. Converse membuat sepatu untuk pilot-pilot Amerika. Kemudian pada tahun 1970, Converse dibeli oleh Jack Purcell.

Tetapi bukan berarti malah menjadi naik, Converse malah tergerus oleh sepatu-sepatu baru seperti Nike, Adidas, Puma dan kemudian Reebok. Walaupun masih banyak penjualan dari sepatu Converse, masa-masa tahun 70an sampai 90an adalah masa sulit bagi Converse. Sempat dibantu oleh musisi-musisi Amerika yang sering menggunakan sepatu Converse, seperti Nirvana dan Rage Against The Machine, ternyata tetap tidak menyelamatkan Converse dari kebangkrutan pada awal 2001. Converse dinyatakan bangkrut pada tanggal 22 Januari 2001 dan akhirnya dibeli oleh Nike pada 9 Juli 2003 dengan harga 300 juta dolar.

 

Tidak adanya perubahan dan marketing yang bagus membuat Converse tidak bisa bertahan dengan kompetitior. Bagaimana menurut Sobat Studentpreneur? Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Muhammad]

 

Rekomendasi Editor Hari Ini:

Ken Iswari Tunjukkan Bahwa Wanita Juga Bisa Sukses di Indonesia

Kisah Sukses Pengusaha Bandung Pemilik Tas Eiger

Dibalik Bisnis Erick Thohir, Orang Indonesia Pemilik Inter Milan

Dior Asning Kosyu

Bercita-cita menjadi pemain basket, kini Dior berubah profesi menjadi jurnalis yang ingin memperbaiki Indonesia melalui tulisannya.

Facebook Twitter Google+