Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Berita Bisnis Best People Studentpreneur Indonesia

Tokopedia, Startup Lokal yang Berhasil Mendunia Karena Investasi Rp 1,2 Triliun


Juragan-juragan yang aktif di forum jual beli pasti tak asing dengan Tokopedia. Ya, Tokopedia yang merupakan salah satu situs belanja online terbesar di Indonesia ini berhasil memecahkan rekor nilai investasi di Asia Tenggara. Betapa tidak, nilai kontraknya mencapai 100 juta USD atau setara dengan 1,2 triliun rupiah. Nilai investasi yang tidak sedikit tersebut tentunya akan digunakan untuk membangun tim yang lebih solid dan menjadikan Tokopedia sebagai perusahaan lokal yang mendunia.

Sejak peluncurannya yang pertama kali pada pada tahun 2009, Tokopedia tegas memantapkan dirinya sebagai salah satu pemimpin e-commerce di Indonesia. Hal itu ditunjukkan dari data statistik bahwa Tokopedia selalu dikunjungi oleh 10 juta pengguna internet setiap bulan. Banyak sekali pengguna internet di Indonesia yang mengunjungi situs Tokopedia untuk mencari informasi seputar jual beli produk. Bukan hanya calon pembeli yang mencari barang kebutuhannya saja, tetapi juga para penjual yang mencoba memasarkan barang dagangannya baik yang stock lama ataupun terbaru. Tak hanya itu saja, sepanjang empat tahun beroperasi, telah terjadi transaksi jual beli sebanyak 24 juta kali di situs Tokopedia. Dan nilai transaksi yang terjadi dalam setahun bisa mencapai puluhan miliar dalam setiap hari. Hal inilah yang membuat situs Tokopedia menjadi salah satu situs belanja online terbesar dan terpercaya di Indonesia.

William 2

Pencarian Nama Tokopedia

Sejak kemunculannya yang pertama kali di Indonesia pada akhir tahun 2000-an, internet seolah-olah sudah menjadi sebuah tempat bagi masa depan semua pihak. Bukan hanya secara personal, tapi juga masa depan sebuah institusi pemerintahan ataupun perusahaan. Benar saja, banyak sekali pihak-pihak yang memulai mengembangkan potensi yang dimiliki melalui internet. Hal ini dikarenakan, internet dinilai bisa memangkas berbagai hal yang dibutuhkan oleh seseorang maupun perusahaan. Tak terkecuali oleh perusahaan sekelas Tokopedia yang memulai usahanya pertama kali sejak tahun 2009. Sejak kemunculannya yang pertama kali, Tokopedia berusaha untuk menjadi sebuah wadah bagi seseorang maupun komunitas atau bahkan perusahaan untuk bertransaksi secara online. Pasalnya, di tahun-tahun tersebut, transaksi jual-beli secara online di Indonesia sedang ramai digunakan oleh banyak orang.

Sang pendiri Tokopedia, William Tanuwijaya, sebelum mendirikan Tokopedia ternyata juga seseorang yang bekerja untuk sebuah perusahaan e-commerce dan menjabat sebagai Super Moderator. Hampir setiap hari, dirinya tentu bersinggungan dengan transaksi jual-beli secara online yang dilakukan oleh pengguna dari segala penjuru Indonesia. Hanya saja, pada saat itu ternyata dirinya mendapat keluhan dari pengguna karena telah tertipu oleh transaksi jual-beli yang dilakukan sejumlah pengguna lainnya. Namun, Willliam yang saat itu menjabat sebagai seorang moderator tentu tidak bisa berbuat banyak. Dirinya pada saat itu hanya bisa memberikan nasihat kepada pengguna yang mengeluh kepadanya agar lain kali lebih berhati-hati saat bertransaksi jual-beli. Pasalnya, pada saat itu tidak terdapat aturan yang mengikat agar seseorang dapat melakukan transaksi jual-beli secara online. Melihat kenyataan seperti itu, tentu melecut semangat seorang William untuk membuat sebuah website yang dapat digunakan untuk bertransaksi jual-beli secara aman sehingga tidak membuat rugi banyak pihak.

William pada saat itu benar-benar serius ingin mendirikan sebuah perusahaan internet yang dapat menaungi para penjual dan pembeli agar dapat bertransaksi online secara aman. Oleh karena itu, dirinya pun mulai terpikirkan untuk membuat sebuah website e-commerce dengan nama belanjaaman.com yang diasumsikan sebagai sebuah wadah untuk dapat bertransaksi secara online. Nantinya, para penjual yang ingin menjajakan barang dagangannya akan mendapat sebuah akun yang namanya akan terikat dengan domain belanjaaman.com sebagai justifikasi bahwa penjualnya memang seorang yang terpercaya. Seandainya saja Anda memiliki produk bernama “buku oke” maka akun yang didapat nantinya adalah bukuoke.belanjaaman.com dan terverfirikasi sebagai penjual yang dapat dipercaya. Tapi, dalam prosesnya, ternyata nama tersebut dianggap kurang menjual oleh Leontinus Alpha Edison (Leon, sapaan akrab) yang merupakan partner bisnis William dalam mendirikan Tokopedia.

Beberapa kali William mencoba untuk menemukan nama yang tepat dan mudah diingat untuk website e-commerce yang akan dikembangkan. Tak disangka, William pun kembali mendapatkan nama yang cukup unik dan persis dengan  angkutan umum yang sudah sangat terkenal di Jakarta, yakni “kopaja” yang merupakan singkatan dari toko apa saja. Alih-alih ide tersebut akan segera diterima untuk nama website yang akan digunakan, Leon justru dengan sigap menenangkan William untuk pemilihan nama yang baru saja diajukannya tersebut. Leon pun menjelaskan bahwa kopaja adalah nama sebuah Koperasi Angkutan Jakarta yang disingkat dengan nama kopaja dan merupakan angkutan umum yang sudah dikenal oleh banyak orang. Bahkan, kopaja.com statusnya juga sudah terverifikasi sehingga jika tetap menggunakannya justru mereka dapat dituntut balik karena telah menggunakan yang sama.

Entah apa yang ada dibenak seorang William, dirinya sangat ingin sekali segera memiliki perusahaan website yang namanya cukup mudah diingat. Dan dirinya tetap tidak berhenti dengan usahanya untuk mencari nama perusahaan website yang akan dikelolanya tersebut. Pencarian nama tersebut tidak hanya dilakukannya pada serius seperti saat meeting dengan Leon saja, tetapi juga pada saat yang tidak penting sekalipun dirinya tetap berusaha untuk mencari nama yang tepat. Bayangkan saja, ketika dirinya sedang BAB (Buang Air Besar) sekalipun, William tetap berusaha untuk mencari nama website yang tepat. Suatu ketika, dirinya pun harus pergi ke suatu tempat dengan menggunakan ojek langganannya karena menurut William ojek adalah angkutan yang tepat untuk menyusuri jalan di ibukota yang terkenal sangat macet. Pada saat di perjalanan itulah, terbesit ide oleh William bahwa dirinya ingin menjadikan website miliknya nanti sebagai tempat untuk mencari berbagai macam barang yang dibutuhkan layaknya sebuah ensiklopedia yang memberikan banyak sekali informasi bagi para pembacanya. Akhirnya, William mencoba untuk menggabungkan kata toko dan ensiklopedia menjadi sebuah nama Tokopedia sebagai pilihannya. Setelah dilakukan verifikasi, ternyata masih belum ada yang menggunakan nama Tokopedia baik untuk .com, .org, .net maupun .info sebagai alamat website. Walaupun belum sepenuhnya diterima oleh Leon karena namanya mirip dengan Wikipedia yang sudah sangat dikenal banyak orang tapi William mencoba untuk menyelamatkan nama tokopedia.com agar tidak digunakan oleh orang lain sembari mencoba mencari nama yang lainnya.

Seiring berjalannya waktu, Tokopedia pun berhasil merangkak naik menjadi sebuah perusahan yang memiliki reputasi sangat baik dimata para investornya. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya investor yang menjalin kerja sama dengan Tokopedia sejak tahun 2009-2013. Pasalnya, Tokopedia.com merupakan mall online atau online marketpalce yang menjadi tempat bertemunya penjual dan pembeli. Sehingga setiap dari mereka yang mengunjungi tokopedia dapat melakukan transaksi online yang aman dan nyaman secara mudah dan juga bebas biaya. Sejak pertama kali didirikan pada tahun 2009 oleh William Tanuwijaya (CEO Tokopedia) dan Leontinus Alpha Edison (COO Tokopedia), Tokopedia langsung mendapat investasi oleh Indonusa Dwitama. Kemudian, berturut-turut pada tahun 2010 mendapat investasi dari East Ventures, tahun 2011 oleh CyberAgent Ventures, lalu oleh BEENOS pada tahun 2012 dan pada tahun 2013 Tokopedia menerima investasi dari SB Pan Asia Fund. Dan pada tahun 2014 yang lalu, Tokopedia mendapat suntikan dana yang sangat besar dari SoftBank Internet and Media dan Sequoia Capital sebesar 100 juta USD atau setara dengan 1,2 triliun rupiah. Hal itu yang menyebabkan banyak media lokal maupun nasional yang memberitakan keberhasilan Tokopedia tersebut.

William 5

Tidak Pernah Mendapat Blacklist

Selama ini, tak banyak perusahaan-perusahaan asing yang mempercayakan investasi mereka dalam jumlah besar ke perusahaan di Indonesia. Terlebih, dalam dunia online termasuk forum jual beli secara online seperti Tokopedia. Pasalnya, untuk mengucurkan investasi dana yang tidak sedikit jumlahnya, tentu sebuah perusahaan harus memiliki reputasi yang sangat bagus di mata investor. Hal ini dikarenakan beberapa tahun yang lalu, Indonesia sempat mendapat blacklist dari para perusahaan asing karena berbagai macam aksi pembobolan yang dilakukan oleh orang Indonesia dalam transaksi online. Banyak oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan celah yang ada di sistem keamanan suatu website untuk melakukan tindak kejahatan. Banyak sekali perusahaan-perusahaan baik yang berskala kecil maupun besar diluar negeri yang dirugikan atas kasus pembobolan tersebut. Beruntung, oleh perusahaan-perusahaan di luar negeri, Tokopedia diklasifikasikan sebagai salah satu perusahaan portal web yang tidak diblokir dari investasi asing. Artinya, Tokopedia memiliki reputasi yang sangat bagus di mata investor asing yang akan menanamkan modalnya. Salah satu kelebihan Tokopedia yang tidak dimiliki oleh situs belanja online lainnya adalah setiap pembeli bisa mencari produk-produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya dimana tidak didapatkan di situs online lainnya. Selain itu, transaksi yang dilakukan di Tokopedia antara penjual dan pembeli dilakukan secara aman sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

Berawal dari reputasi yang sangat baik inilah, Tokopedia pun akhirnya mendapat kepercayaan dari perusahaan asing untuk menginvestasikan sejumlah dananya. Tidak tanggung-tanggung, Tokopedia baru saja mendapat suntikan dana dari SoftBank Internet and Media dan Sequoia Capital sebesar 100 juta USD atau setara dengan 1,2 triliun rupiah. Padahal, ada banyak sekali perusahaan internet di Indonesia yang sudah berkembang lebih dulu, tapi masih belum mampu mencapai apa yang dilakukan oleh Tokopedia. Sebut saja, Kaskus dimana portal website ini merupakan satu-satunya portal dengan jumlah pengguna terbesar di Indonesia yang hanya mendapat investasi sebesar 600 miliar rupiah. Tokopedia juga mengalahkan nilai transaksi detik.com yang merupakan pelopor media online terbesar di Tanah Air ketika dibeli oleh Chaerul Tanjung melalui CT Corp dengan nilai sama yakni 600 miliar rupiah. Investasi kedua perusahaan asing ke Tokopedia mencetak rekor investasi terbesar di Indonesia dan juga di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, pendanaan ini juga sempat mengalahkan investasi yang baru saja diterima GrabTaxi, perusahaan asal Malaysia yang sempat mendapat dana sebesar bernilai 65 juta USD. Pasalnya, pada pertengahan bulan Desember 2014 yang lalu, GrabTaxi ternyata kembali mendapatkan pendanaan hingga mencapai 250 juta USD atau setara dengan 3 triliun rupiah. Hal ini juga menunjukkan bahwa negara-negara di kawasan Asia Tenggara juga memiliki potensi yang cukup besar untuk berbisnis online.

Tokopedia memang bukanlah sebuah perusahaan e-commerce seperti kebanyakan perusahaan lainnya. Tokopedia adalah sebuah perusahaan internet, yang membantu orang lain melakukan transaksi online dengan mudah dan aman. Dirinya selalu berkeinginan untuk membangun sebuah platform jual-beli dimana kedepan nantinya transaksi jual-beli secara online akan berkembang dengan pesat dalam jangka waktu yang sangat panjang. Oleh karena itu, Tokopedia tentu saja membutuhkan partner untuk jangka waktu yang cukup panjang yang dapat mengerti dalam perjalanan sebuah bisnis perusahaan internet. Selain itu, alasan lain dibalik kenapa Tokopedia juga menerima sebuah tawaran kerja sama dari SoftBank Internet and Media dan Sequoia Capital adalah kedua perusahaan ini mencatatkan diri sebagai perusahaan yang juga mendanai sejumlah perusahaan besar seperti Apple, CISCO, Oracle, Yahoo, Google, Linkedin, Youtube, WhatsApp, dan Instagram. Hal itu menunjukkan bahwa perusahaan yang menginvestasikan dananya memang tepat dipilih untuk bekerja sama dengan Tokopedia.

Tokopedia juga ingin membangun sebuah produk yang dapat membawa banyak manfaat positif ke masyarakat. Diantaranya adalah dengan menciptakan kesempatan dan lapangan pekerjaan baru. Tokopedia ingin bekerja sama dengan tim yang telah menyaksikan evolusi dari perusahaan teknologi terdepan di dunia, baik di masa indah dan masa buruknya. Dirinya ingin bermitra dengan institusi yang dapat menggali potensi terbaik dari para entrepreneurs yang sedang mengembangkan bisnisnya. Oleh karena itu, dengan babak baru ini, Tokopedia akan memiliki sumber daya yang cukup untuk membentuk tim terbaik. Tokopedia akan mengembangkan teknologi kelas dunia untuk membantu para juragan (pedagang dan pembeli) dan memberikan pengalaman yang terbaik dalam bertransaksi. Tokopedia akan selalu memprioritaskan pengguna, dan fokus agar para pengguna lebih sukses dalam berbisnis. Hal tersebut tentu menjadi bagian paling penting dari model bisnis Tokopedia.

Sementara itu, kehadiran SoftBank sebagai investor bertujuan untuk membangun dan mempercepat pertumbuhan perusahaan internet di Asia Tenggara. Pasalnya, di kawasan Asia Tenggara, potensi pertumbuhan pasar online sangat menonjol. Terlebih di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang sangat besar. Menurut SoftBank, Tokopedia telah melakukan pertumbuhan yang luar biasa dengan model bisnis yang inovatif . SoftBank sama sekali tidak menunjukkan keraguannya untuk berinvestasi dalam jumlah besar. Pihak SoftBank dan juga Sequoia juga akan berada di jajaran direksi untuk memastikan kemajuan bisnis Tokopedia kedepan nantinya. Oleh karena itu, patut untuk ditunggu bersama, gebrakan apa saja yang akan dilakukan oleh Tokopedia kedepan nantinya setelah mendapat suntikan dana yang cukup besar.
chelsea-islan

Menunjuk Brand Ambassador

Setelah mendapat kucuran dana yang jumlahnya sangat besar, Tokopedia langsung membuat gebrakan untuk menunjukkan posisinya sebagai perusahaan berkelas dunia. Hal itu ditunjukkan melalui terpilihnya Chelsea Islan sebagai brand ambassador dari Tokopedia. Tugas yang diberikan kepada seorang brand ambassador tentunya tidaklah mudah. Pasalnya, pekerjaan menjadi seorang brand ambassador bukan hanya sekedar tersenyum manis kepada setiap pengunjung. Tetapi, brand ambassador yang ditunjuk oleh Tokopedia memanglah memiliki kemampuan yang mumpuni atau harus memiliki mimpi yang sama seperti Tokopedia dalam hal membangun Indonesia yang lebih baik melalui internet.

Terpilihnya Chelsea Islan sebagai seorang brand ambassador Tokopedia tentunya telah memiliki penilaian yang cukup ketat. Betapa tidak, Chelsea Islan adalah seorang publik figur atau artis yang saat ini mewakili sosok generasi muda dan memiliki komitmen yang sangat tinggi dalam membangun Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan oleh sejumlah kegiatan atau aktivitas sosial yang pernah diikuti oleh Chelsea. Salah satunya adalah Yayasan Daya Dara Indonesia dimana yayasan ini dibentuk untuk memberi dukungan kepada penderita kanker payudara dan juga memberi edukasi tentang pentingnya deteksi dini kanker payudara pada setiap wanita. Tokopedia pun menilai bahwa aktivitas sosial yang dilakukan oleh Chelsea tersebut sangat pas dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Pasalnya, Chelsea adalah sosok yang memiliki komitmen serta dedikasi tinggi untuk membangun Indonesia. Hal itulah yang membuat Tokopedia semakin yakin untuk bekerja sama dengannya.

Tak hanya itu saja, Chelsea juga dinilai sebagai seorang seniman muda yang terlibat aktif dalam mendukung perkembangan perfilman nasional di Indonesia. Hal itu ditunjukkan oleh Chelsea dengan ikut berkontribusi dan berkarya dalam dunia perfilman serta terlibat langsung dalam proses pembuatan beberapa film pendek. Chelsea Islan adalah sosok seniman Indonesia yang luar biasa. Chelsea memiliki idealisme tersendiri yang membuat kami yakin bahwa dialah sosok yang tepat untuk merepresentasikan visi dan misi Tokopedia untuk Indonesia.

Sebagai brand ambassador, Chelsea akan mengikuti sejumlah rangkaian kegiatan yang telah disusun dalam rangka mempromosikan Tokopedia kepada masyarakat luas. Chelsea juga telah merencanakan serangkaian kegiatan yang akan dimulai sekitar pertengahan tahun 2015. Kegiatan-kegiatan ini lebih mengarah pada kegiatan yang bertujuan untuk membawa dampak positif bagi masyarakat Indonesia. Diantaranya adalah beberapa program CSR dalam rangka membantu UKM untuk berkembang menjadi bisnis yang lebih besar. Pasalnya, fokus Tokopedia adalah untuk memajukan UMKM Indonesia agar dapat membangun usaha online mereka secara mudah, gratis, aman dan juga nyaman.

William-1

Pendidikan Adalah yang Utama

William mengatakan, sejak mendapat suntikan dana dalam jumlah yang sangat besar, Tokopedia pun mendadak menjadi kiblat sebuah perusahaan internet di Indonesia. Dirinya pun tidak menyangka bahwa perusahaan yang didirikannya beberapa tahun lalu bersama Leon tersebut akan menjadi sebuah perusahaan besar bahkan melampaui sejumlah perusahaan besar yang sudah berdiri lebih dulu. Dari sisi traffic, Tokopedia merupakan online marketplace (pasar online yang memfasilitasi transaksi online) dengan traffic paling tinggi. Bahkan, Tokopedia mampu menandingi gempuran online marketplace asing yang ada di Indonesia seperti multiply, qoo10 dan juga rakuten.

“Kami hanya berusaha untuk melakukan segala sesuatunya sebaik mungkin. Sejak awal peluncurannya, tidak ada keraguan sedikit pun dibenak saya dan Leon untuk terus maju dan mengembangkan bisnis ini. Kami hanya bisa mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” papar Leon.

William menjelaskan bahwa Tokopedia memang mendapat tempat tersendiri dihati para penggunanya ketimbang platform lainnya. Tokopedia memiliki banyak pengguna setia, dan berbagai fitur yang memang dibangun untuk menjadi solusi sesuai dengan masalah yang dihadapi orang Indonesia. Misalnya belanja di Tokopedia lebih aman, karena dana pembayaran baru diberikan kepada penjual setelah pembeli menerima barang. Berjualan di Tokopedia juga sangat gampang, misalnya kalau mau jual barang elektronik seperti HP atau laptop, tinggal search, ketemu barangnya, klik Jual, masukkan harga, selesai.

“Pengguna memang diberikan pengalaman yang sangat berbeda saat menggunakan semua fitur didalam tokopedia.com untuk segala kebutuhan yang diinginkan. Jadi, saya menawarkan proses belanja secara online yang memang dapat memudahkan penggunanya,” ujarnya.

William menuturkan, Tokopedia memang hanyalah sebuah perusahaan lokal tapi memiliki banyak sekali teman-teman skala internasional. Oleh karena itu, tidak sedikit perusahaan asing yang menanamkan investasinya untuk Tokopedia agar dapat menjadi sebuah perusahaan berkelas dunia. Tokopedia sudah pernah menerima dana investasi dari East Ventures, CyberAgent Ventures, Netprice. Namun Tokopedia sangat lokal dan seluruh timnya berasal dari Indonesia. Tokopedia adalah perusahaan lokal  yang membangun produk lokal untuk pasar lokal, dengan banyak teman internasional. Namun, dirinya dan Leon punya cita-cita untuk membangun perusahaan internet asal Indonesia yang bisa menjadi world-class company.

“Saya pun menyadari bahwa membangun perusahaan internet itu umumnya tidak bisa langsung untung dan otomatis butuh modal besar. Selain itu, saya juga merasa Indonesia berada di posisi yang unik karena seperti “time machine effect”. Kondisi penetrasi internet Indonesia saat ini seperti beberapa tahun silam di negara-negara Asia yang lebih maju seperti Jepang, Korea, China. Oleh karena itu kami menerima investasi dari asing untuk dua hal. Pemodalan dan know-how,” ungkap William.

Cover-Tokopedia-for-web

Wiliam menceritakan bahwa dirinya sebenarnya bukanlah contoh yang tidak baik dalam hal menempuh studi. Pasalnya, saat kuliah dulu dirinya sering kali bolos atau jarang sekali mengikuti perkuliahan. Bahkan, pada saat itu dirinya melihat ada sebuah lowongan pekerjaan untuk bekerja menjadi operator warnet shift tengah malam. Pada saat itu, internet masih sangat mahal baginya, jadi kesempatan menjadi operator warnet seolah menjadi pembuka baginya agar bisa internetan secara gratis. Akhirnya, dirinya istilahnya menjadi kalong selama kuliah. Tengah malam jaga warnet, siang tidur, hanya ke kampus saat ujian. Walaupun sedikit terlambat, dirinya pun sedikit menyesali keputusannya saat itu karena sering sekali meninggalkan aktivitas perkuliahan.

“Tujuan kuliah itu sebenarnya bukan cuma ilmu, tapi juga membangun relationship. Teman-teman kuliah nantinya setelah lulus, ada yang kerja di berbagai perusahaan, ada yang membangun bisnis sendiri, dan itu sebenarnya bisa jadi modal relationship awal kita untuk terjun kedalam dunia bisnis,” tutur William.

William menegaskan, sekarang ini banyak sekali pandangan mengenai “gerakan” yang mengajak generasi muda untuk meninggalkan sekolah kalau ingin menjadi pengusaha sukses. Padahal, itu tentu saja tidak benar dan dirinya menentang hal tersebut. Pasalnya, membangun sebuah bisnis itu sulit dan banyak tantangannya, kemungkinan gagalnya juga sangat besar sekali. Seharusnya kepentingan untuk menempuh studi lebih didahulukan, kemudian dilanjutkan dengan bekerja. Pasalnya, kedua hal tersebut bisa memberikan modal bagi seseorang, bukan hanya saja tentang ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang kedisiplinan dalam menjalani sebuah kehidupan. Keduanya akan menjadi modal penting ketika seseorang punya kesempatan untuk membangun bisnis sendiri kedepan nantinya.

“Saya sendiri sangat pro terhadap intrapreneurship selain entrepreneurship. Jadi di Tokopedia, setiap orang diberikan kebebasan berkreasi, mengemukakan pendapat, dan mengambil tanggung jawab yang lebih besar. Didorong untuk memiliki semangat intrapreneurship, dan jika sanggup mereka-mereka ini akan menjadi cikal-bakal perusahaan baru yang didukung penuh dan dimodali oleh Tokopedia,” imbuhnya.

Menurut William, ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk menghilangkan stress. Diantaranya adalah dengan menonton film dengan aneka macam genre dan juga membaca buku ataupun artikel yang banyak memberikan informasi menarik. Kedua aktivitas tersebut sering dilakukannya jika dirinya sedang ingin bersantai. Saat dirinya sedang menghadapi masa sulit, dirinya biasanya akan mengambil waktu sejenak untuk istirahat kemudian melakukan analisa dengan memposisikan diri diluar masalah tersebut. Pasalnya, dengan cara tersebut, biasanya akan terlihat jalan keluarnya dengan sendirinya.

“Saat Anda sedang menghadapi masalah, maka ada baiknya untuk mengambil waktu istirahat sejenak untuk memahami masalah yang sedang dihadapi. Biasanya, tak lama kemudian Anda akan mendapat inspirasi dan juga solusi untuk menghadapi masalah tersebut,” ujar William.

William menuturkan, seperti kebanyak orang lainnya, dirinya pun juga memiliki sosok orang yang dikagumi untuk menjadi panutan. Dan orang tersebut adalah Jack Ma yang juga berhasil menjadi orang terkaya di China. Jack Ma adalah seorang guru Bahasa Inggris yang mendirikan Alibaba Group dan menjadi salah satu perusahaan internet terbesar di dunia. Di tahun 2003, Jack Ma membangun Taobao, dimana pada saat itu banyak sekali media yang bertanya-tanya bagaimana mungkin Jack Ma bisa bersaing dengan eBay yang baru saja masuk ke China dengan mengakuisisi market leader EachNet. Pada saat itu Jack Ma pun mengatakan bahwa eBay adalah ikan hiu di samudra yang luas, sedangkan Alibaba adalah buaya di sungai kuning. Jika bertarung di samudra, buaya tidak mungkin menang. Jika bertarung di sungai, buayalah seharusnya yang menjadi pemenangnya. Dirinya sangat terinspirasi oleh Jack Ma dan bermimpi Indonesia juga punya buaya-buaya yang bisa menjadi pemenang di negeri sendiri dan juga mampu bersaing menghadapi persaingan global.

“Saya ingin terus bisa mewujudkan misi dari Tokopedia, yaitu membangun Indonesia lebih baik yakni melalui internet. Tokopedia masih akan fokus di pasar Indonesia saja, setidaknya untuk beberapa tahun ke depan. Masih banyak masalah-masalah di Indonesia yang harus bisa dipecahkan bersama. Lalu, bagi pengusaha-pengusaha muda di Indonesia seharusnya lebih berani untuk bermimpi. Namun, yang lebih penting lagi mau bekerja keras dan pantang menyerah untuk mewujudkan mimpi tersebut,” pungkasnya.

Leontinus-tokopedia

Siap Memberikan Gaji Sangat Besar

Sedangkan, Leon mengatakan bahwa perhatian semua orang langsung tertuju kepada Tokopedia ketika perusahaan ini berhasil mendapat investasi sebesar Rp 1,2 triliun. Betapa tidak, nilai investasi yang sangat besar tersebut memungkinkan Tokopedia untuk mengembangkan bisnisnya menjadi yang terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Pasalnya, dirinya mengawali dengan jawaban bahwa bisnis online dan offline memiliki pangsa pasar masing-masing di Indonesia. Oleh karena itu, bisnis online pun juga tidak bisa meninggalkan proses penjualan secara offline. Dalam hal ini, bisnis online menggunakan teknologi dimana secara lambat laun tentunya akan membantu kekurangan dari sebuah bisnis offline. Seperti maknanya, teknologi adalah sebuah alat bantu untuk memudahkan manusia dalam segala hal.

“Jadi, dalam bisnis online, tentunya teknologi internet pun akan memudahkan penjual dan pembeli untuk bertemu secara langsung tanpa harus bertatap muka. Dan sekarang, bisnis online di Indonesia sudah mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kondisi inilah yang dianggap oleh Tokopedia sebagai sebuah peluang dalam mengembangkan bisnis,” ujar Leon.

Leon menuturkan, Ada tiga hal utama yang akan dilakukan oleh Tokopedia dengan nilai ivestasi yang tidak sedikit tersebut di tahun 2015. Pertama, Tokopedia tentunya ingin berkembang menjadi sebuah perusahaan berkelas dunia. Oleh karena itu, pihaknya juga akan segera mencari karyawan-karyawan dengan potensi yang cukup besar agar dapat mengembangkan Tokopedia menjadi sebuah perusahaan yang besar. Kedua, pihaknya juga akan segera mendirikan beberapa kompleks perkantoran dimana didalamnya nanti akan memiliki fasilitas yang tidak seperti kantor pada umumnya. Ketiga, sebagai salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, Tokopedia dalam waktu dekat juga akan memberikan saham kepada beberapa karyawan agar dapat ikut memiliki perusahaan.

“Dengan ikut memiliki perusahaan, maka setiap karyawan yang mendapat saham akan bertanggung jawab untuk keberlangsungan Tokopedia yang lebih baik dimasa yang akan datang,” katanya.

Leon menceritakan, dengan nilai investasi yang tidak sedikit tersebut, perusahaan tentunya akan mencari tempat yang ideal untuk mengembangkan bisnis. Seperti halnya Googleplex yang berada di Silicon Valley, maka Tokopedia pun berusaha untuk mendirikan sebuah kompleks perkantoran yang sama untuk mengembangkan bisnis internet. Pihaknya masih berupaya untuk mencari tempat yang sesuai dengan mimpi Tokopedia, kemungkinan nanti akan semacam Kampus Tokopedia. Ditempat ini, karyawan akan diberikan banyak sekali fasilitas yang dapat menunjang pekerjaannya sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Bahkan, ditempat ini rencananya juga akan dapat menampung ribuan karyawan.

“Kami harus membentuk sebuah tim yang solid dan memiliki kualitas yang mumpuni untuk dapat menjadikan Tokopedia sebuah perusahaan berkelas dunia,” imbuhnya.

Leon mengatakan, saat ini Tokopedia sudah menjelma menjadi salah satu perusahaan terbesar di bidang teknologi. Tentu saja, karyawan yang akan di-hire oleh Tokopedia harus yang memiliki kemapuan diatas rata-rata. Tokopedia tidak akan pernah mempermasalahkan seseorang lulus dari kampus manapun dari Sabang-Merauke asal memiliki kualifikasi seperti yang diinginkan. Bagi Tokopedia, nilai akademik hanyalah sebuah gambaran kecil tentang seseorang. Sebelum bekerja, calon karyawan Tokopedia akan diberi sebuah tes untuk dapat memecahkan sebuah permasalahan, contohnya di bidang coding, marketing ataupun yang lainnya.

“Jadi, jangan berharap dapat bekerja di Tokopedia hanya dengan bermodalkan nilai akademik tinggi tapi tidak mampu menjadi seorang problem solver,” tegas Leon.

Leon menambahkan, bukan hanya Tokopedia saja yang bisa memberikan gaji hingga mencapai puluhan juta rupiah. Jika memang ada seseorang yang pantas untuk diberi gaji dengan nilai tersebut, tentu saja karyawan itu memang pantas untuk mendapatkannya. Sekali lagi, sebagai perusahaan besar, kedepan nanti Tokopedia tentu akan menghadapi tantangan yang lebih besar lagi. Oleh karena itu, jika memang ada yang pantas untuk digaji hingga puluhan juta rupiah per bulan maka Tokopedia tentu saja akan memberikan hak tersebut.

“Semakin tinggi sebuah pohon, maka semakin kencang angin yang berhembus. Pepatah itulah kiranya yang dapat digambarkan untuk seorang calon karyawan yang ingin bekerja di Tokopedia yang kini menjelma menjadi sebuah perusahaan terbesar di Indonesia,” papar Leon.

Menurut Leon, sebagai perusahaan besar, maka Tokopedia akan selalu menjaga kualitas produknya secara konsisten. Hal inilah yang menjadi kunci utama kesuksesan Tokopedia saat ini. Tokopedia juga tidak hanya berfokus pada pendapatan yang diterimanya saja, melainkan menciptakan produk yang akan membuat kehidupan masyarakat lebih mudah dalam bertransaksi online. Tokopedia membuat banyak pedagang yang menjadi member untuk bisa menghasilkan uang dalam jumlah yang lebih banyak dan memiliki kehidupan yang lebih nyaman. Tokopedia juga memiliki perhatian khusus terhadap para pebisnis dengan skala kecil dan menengah. Tidak sedikit para pelaku usaha di sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang memasarkan produknya melalui Tokopedia.

“Jadi, Tokopedia kedepan nanti tentunya akan lebih banyak bekerja sama dengan semua pihak. Bukan hanya perusahaan berskala besar tetapi juga dengan mereka yang berskala kecil dan menengah,” ujar Leon.

Leon mengatakan, seseorang yang akan terjun di dunia entrepreneurship, apapun bidangnya, harus memiliki mimpi besar. Dengan begitu, mereka akan termotivasi untuk dapat mewujudkan mimpinya tersebut. Seorang entrepreneur juga harus memiliki komitmen yang dalam mengembangkan skala bisnisnya. Jangan mudah cepat puas dengan setiap capaian yang berhasil didapatkannya. Selain itu, tidak ada bisnis yang instan sehingga seorang pelaku bisnis juga harus dapat bersabar dalam setiap langkahnya. Apa yang dicapai oleh Tokopedia saat ini adalah contohnya. Betapa tidak, kami juga mengalami banyak penolakan saat mengajukan penawaran bisnis kepada investor. Tapi kami membuktikan kepada para investor yang menolak bahwa Tokopedia memang layak untuk mendapat investasi besar dan tentunya menjadi sebuah perusahaan besar.

“Terakhir, menjadi seorang pebisnis tentu harus dapat menjalin sebuah kolaborasi dengan banyak pihak. Jangan sampai berpikiran egois dan merasa paling mampu atas segala hal. Dengan menjalin kerja sama dengan banyak pihak tentu akan lebih memberikan keuntungan bagi perusahaan kita kedepan nantinya,” pungkasnya.
Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.

 

Rekomendasi Editor Hari Ini:

Tertarik Bisnis Online Shop, Gadis 18 Tahun Ini Raup Untung Jutaan Rupiah per Bulannya

Ternyata, Modal Awal Nike Hanya 5 Juta Rupiah

Introducing Startup Speakup, Program Untuk Anda!

Catatan Editor: Laporan khusus ini dibuat dalam rangka berpartisipasi untuk hari pers nasional yang jatuh pada tanggal 9 February 2015. Semoga pers Indonesia bisa terus maju dan berkualitas!

HPN

Agus Fariansyah

Agus Fariansyah adalah reporter Studentpreneur yang bercita-cita naik haji bersama keluarganya.

Facebook Google+