Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People Inovator

Startup Buatan Anak Nakal Ini Lebih Besar Dari Twitter


Tahukah Anda, Jan Koum, Pendiri WhatsApp yang Digunakan Oleh 700 Juta Orang, Dulunya adalah Anak Super Nakal?

Sekarang siapa yang tidak pakai WhatsApp. Aplikasi messenger ini sekarang sudah digunakan oleh 700 juta orang diseluruh dunia, lebih besar dari jumlah pengguna Twitter. WhatsApp sangat terkenal diseluruh dunia karena aplikasinya sederhana dan tidak ada iklan. Aplikasi WhatsApp sendiri sekarang memang bukan sepenuhnya gratis, para penggunanya sekarang ditarik sekitar 1 dolar setiap tahunnya atau sekitar 13 ribu rupiah setiap tahun.

Ternyata ada alasan tersendiri kenapa WhatsApp tidak ada iklan dan para pelanggannya membayar begitu murah. Karena sang pendiri yaitu Brian Acton dan Jan Koum mempunyai visi di WhatsApp, “No Ads, No Games, No Gimmicks” – tidak ada iklan, tidak ada games, tidak ada hadiah.

Sekarang salah foundernya yaitu Jan Koum menempati urutan ke 60 orang terkaya di Amerika Serikat, dan peringkat nomor 1 untuk pendatang baru orang terkaya di Amerika Serikat. Total kekayaan Jan Koum adalah 7.6 miliar dolar atau setara 76 triliun rupiah. Lalu jika tidak ada iklan dan para penggunanya hanya ditarik 1 dolar, pertanyaannya adalah bagaimana WhatsApp mendapatkan uang?

Untuk jawaban itu, kita akan melihat dahulu bagaimana cara Jan Koum dan Brian Acton membuat WhatsApp.

 

Imigran asal Rusia yang terkucilkan

Jan Koum lahir di Ukraina pada tahun 1976. Di Ukraina yang masih kental budaya Rusia waktu itu, Koum lahir dengan paham komunis kental. Karena paham komunis kental itulah, rasa persaudaraan antar warga Rusia ataupun Ukraina sangat tinggi. Pada umur 16 tahun, dia bersama ibunya pindah ke Amerika Serikat untuk mencari kesejahteraan yang lebih baik. Di California, ibunya bekerja sebagai baby sitter dan Koum sendiri menjadi tukang bersih-bersih restoran di dekat apartemennya.

Di California, Koum dan ibunya mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, dia dikucilkan dari lingkungan karena Amerika Serikat masih banyak yang anti semit. Untuk yang belum tahu, semit merupakan sebutan untuk warga Eropa timur. Dengan begitu, Koum hanya bergaul dengan warga-warga imigran Rusia dan Ukraina.

 

Anak muda yang nakal bahkan pernah terkena urusan hukum

Karena pengaruh lingkungannya, Koum menjadi anak muda yang bengal dan nakal. Dia brutal dan sering berkelahi di sekolah. Bahkan Koum pernah berurusan dengan hukum karena memukul kekasihnya. Di sekolahnya dia mempunyai geng kecil berisi teman-teman dari Rusia. Dari geng tersebut, Koum mulai tertarik dengan programming.

Dia belajar programming secara otodidak melalui forum-forum internet. Kemampuan programming dari Koum sangat canggih, dia membuat klub hacker sendiri yang bernama woowoo. Koum pernah membobol perushaaan desainer di Silicon Graphics dan pernah chatting secara langsung dengan CEO Napster Sean Fanning. Napster adalah situs download lagu gratis pertama di Internet.

 

Mulai masuk kuliah dan bekerja di Yahoo!

Koum masuk kuliah di San Jose University. Ternyata Koum tidak ada minat sama sekali dengan sekolah, dia kemudian melamar sebagai program tester di Yahoo! dan diterima. Ada kejadian lucu, ketika itu salah satu server Yahoo! down dan membutuhkan bantuan Koum. Salah satu co-founder Yahoo! yaitu David Filo menelepon Koum.

“Saya sedang berada dikelas” ujar Koum. “What the fuck are you doing in class? Get your ass into the office”. Kemudian dari situ, Koum memutuskan untuk keluar dari kuliah, kata Koum “I hate school anyway”.

 

Keluar dari Yahoo, ikut turnamen Frisbee dan ditolak kerja di Facebook dan Twitter

Koum bertemu dengan Acton pada saat di Yahoo! Disana Koum dan Acton berteman sangat baik. 7 tahun bekerja di Yahoo! akhirnya Koum dan Acton memutuskan keluar karena ingin membuat sesuatu yang baru. Di Yahoo! Koum belajar banyak tentang membangun startup, Yahoo! juga sempat naik turun ketika itu.

Ibu dari Koum meninggal pada tahun 1997, Koum bercerita Acton sangat baik sampai menawarkan untuk tinggal bersama. Bersama Acton, Koum mengikuti kejuaraan Frisbee di Afrika Selatan. Dia bercerita, dia berkeliling dunia menggunakan uang tabungan selama kerja di Yahoo! sebesar 400 ribu dolar.

Setelah ikut turnamen sana-sini, Koum dan Acton sempat melamar di Facebook dan Twitter. Semuanya ditolak, bahkan Koum sempat men-tweet ketika ditolak di kedua tempat tersebut. Bahkan sekarang Koum masih menyebut dirinya sebagai “part of facebook reject club”.

 

Mulai membangun WhatsApp

Pada tahun 2009, Koum membeli iPhone baru dan melihat App Store baru berumur 7 tahun, dan itu merupakan suatu kesempatan untuk membuat ide startup. Ketika itu Koum masih suka berkumpul dengan teman-teman Rusianya. Koum kemudian mengunjungi rumah Alex Fishman.

Disana Koum menunjukkan ide aplikasi chatting, bagaimana di address book handphone disebelahnya terdapat status. Pada intinya, Koum ingin membuat sebuah aplikasi chatting yang bisa digunakan oleh semua merek handphone dan menggunakan nomer telephone. Kemudian Koum terpikir nama WhatsApp karena pelafalannya sama seperti “Whats up?”.

Karena tidak bisa coding di iOS, Koum mencari developer di RentACoder.com dan merekrut Igor Solomennikov, asal Rusia juga, serta Brian Acton. Setelah diluncurkan dikalangan teman-teman Rusia, banyak bug dimana-mana. Tetapi Koum dan Acton tetap memperbaiki pelan-pelan. Dan siapa sangka, setelah bulan diluncurkan bulan Juni 2009, Koum sangat kaget karena penggunanya sudah mencapai 250 ribu.

Mengetahui itu, teman-teman di Yahoo! dulu kemudian berturut-turut memberikan pendanaan. Kantor pertama WhatsApp ada di lantai 2 sebuah cafe di California.

 

Visi dan misi dari WhatsApp

Koum orangnya sangat sosialis. Terlihat dari perusahaan yang didirikannya sekarang, yaitu WhatsApp. Di meja kerja Koum, Acton menulis kertas bertuliskan No Ads, No Games, No Gimmick. Mereka berdua berbeda dengan aplikasi-aplikasi lain. Mereka hanya mendapatkan uang dari pendanaan dan hasil 1 dolar dari setiap penggunanya.

Jika Anda mendaftar WhatsApp, Anda hanya membutuhkan nomor telepon. WhatsApp tidak pernah mengharuskan Anda menulis email, nama, alamat ataupun umur. WhatsApp tidak membutuhkan itu, bahkan setelah Anda menerima konfirmasi melalui SMS nomor Anda segera dihapus dari server.

profil-jan-koum

Bahkan, setelah di akuisi Facebook, Koum dan Acton pun menyertakan di perjanjian, bahwa WhatsApp akan selamanya bersih dari iklan dan harga pembayaran pertahunnya tidak boleh lebih dari 1 dolar. Saat dibeli Facebook seharga 19 Milliar Dollar, pengguna WhatsApp sebanyak 200 juta orang. Kini, WhatsApp sudah digunakan lebih dari 700 juta orang, jauh lebih besar dari Twitter! Angkat topi untuk Koum dan Acton. Bagaimana menurut Anda? Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Firefish]

 

Rekomendasi Editor Hari Ini:

10 Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan

Raja Chatting Jadi Orang Terkaya Ketiga di Tiongkok

Inilah Orang-Orang Super Kaya Berkat Video Game

Dior Asning Kosyu

Bercita-cita menjadi pemain basket, kini Dior berubah profesi menjadi jurnalis yang ingin memperbaiki Indonesia melalui tulisannya.

Facebook Twitter Google+