Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People Studentpreneur Indonesia

Tinggalkan Popularitas, Dennis Adhiswara Berbisnis Portal Video Online


Inilah kisah sukses Dennis Adhiswara berbisnis portal video online yang menawarkan tontonan film yang berkualitas melalui Layaria.

Nama Dennis Adhiswara mulai dikenal masyarakat pecinta film Indonesia melalui peran “Mamet” di sebuah film fenomenal tahun 2002 AADC [Ada Apa Dengan Cinta]. Kini, Denis telah memiliki sebuah bisnis di industri film yang mulai didirikannya pada tahun 2012 yang lalu bernama Layaria. Melalui Layaria, dirinya ingin fokus pada pengembangan kreativitas para kreator video online di Indonesia. Bahkan, Layaria besutan Dennis merupakan official partner dari Youtube. Berikut petikan wawancara studentpreneur dengan Dennis yang berbagi kisahnya dalam mendirikan Layaria.

 

Bang Dennis, bisa diceritakan awal mula mendirikan Layaria dan kenapa?

Saya mendirikan Layaria sejak tahun 2012 yang lalu. Kalau ditanya kenapa, tentu saja Indonesia adalah negara yang memiliki banyak sekali kreator video ataupun film yang kreatif. Namun sayangnya, kreator film tersebut justru tidak banyak mendapat tempat di stasiun TV baik lokal maupun nasional. Oleh karena itu, melalui Layaria saya ingin menjadi jembatan penghubung antara kreator film yang kreatif dalam menyampaikan karya-karyanya. Terlebih, dengan perkembangan dunia teknologi internet yang semakin berkembang pesat seharusnya para kreator film tersebut akan lebih mudah dikenal masyarakat luas. Pasalnya, Layaria juga menjadi official partner dari Youtube di Indonesia.

 

Apa sih tantangan menjadi seorang kreator film agar mudah diterima stasiun tv lokal maupun nasional?

Jika kalian menonton televisi saat ini, maka banyak sekali program-program acara yang sebenarnya tidak terlalu memberikan edukasi. Padahal, banyak masyarakat Indonesia yang menggantungkan pilihan hiburannya untuk menonton televisi. Jadi, bisa dibayangkan dong bagaimana sebuah program acara di televisi mempengaruhi kehidupan masyarakat jika tidak memberikan edukasi yang baik. Oleh karena itu, diperlukan suatu kreativitas para sineas ataupun kreator video yang baik untuk menghasilkan sebuah program acara televisi yang menghibur sekaligus memberikan edukasi. Tapi sayangnya, dunia pertelevisian di Indonesia masih menggantungkan pada penilaian rating yang bisa memberikan keuntungan tersendiri. Inilah yang menjadi tantangan bagi seorang kreator video agar bisa menghasilkan program acara televisi yang berkualitas sekaligus menghasilkan rating tinggi.

 

Lalu, bagaimana perkembangan dunia industri film saat ini di Indonesia khususnya yang menggunakan teknologi internet?

Sangat disayangkan jika banyak stasiun televisi lokal maupun nasional yang tidak memberi tempat pada kreator-kreator film amatir yang justru bisa menghasilkan sebuah tayangan berkualitas. Di youtube sendiri, dalam sehari ada sekitar jutaan video yang diunggah oleh para penggunanya dengan berbagai macam tema. Banyak sekali kreator-kreator film yang secara independen yang membuat film-film pendek dengan kualitas tinggi. Lalu, mereka mengunggahnya ke Youtube agar masyarakat juga memiliki pilihan tontonan yang rekreatif sekaligus edukatif. Tapi, jika hal ini tidak diwadahi dengan tepat maka karya-karya mereka tidak akan pernah sampai kepada masyarakat. Industri kreatif khususnya dunia perfilman di Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar untuk terus tumbuh dan berkembang.

 

Apa sih kendalanya saat pertama kali menjalankan bisnis Layaria?

Jika membayangkan awal pertama kali menjalankan bisnis ini tentu sekarang ini saya hanya bisa tertawa. Betapa tidak, saya bahkan sampai memutuskan meninggalkan karir yang mapan dan popularitas hanya untuk merintis bisnis yang menjadi wadah bagi para animator dan juga video maker untuk menyampaikan karyanya dan berkomunikasi dengan masyarakat. Awalnya memang sangat berat. Hal ini dikarenakan banyak sekali masyarakat yang belum terbiasa menonton sebuah video atau film secara online. Menonton video secara online menjadi hal yang antimainstream ditengah-tengah masyarakat yang sangat menggemari tayangan televisi. Oleh karena itu, saya pun melibatkan masyarakat dari satu tempat ke tempat yang lainnya hanya untuk membuat dan mempromosikan video-video yang ada di Layaria. Saya juga mendatangi satu kampus ke kampus yang lainnya untuk mengajak mahasiswa menonton video sekaligus membuat videonya sendiri di Layaria.

 

Apakah menyesal pernah ikut bekerja [menjadi karyawan] dengan orang lain?

Seperti yang sudah saya sampaikan tadi bahwa mungkin saat ini saya hanya bisa tertawa jika mengenang kembali masa-masa itu. Tapi, sejujurnya, saya tidak pernah menyesal karena pernah bekerja dibawah kepemimpinan orang lain. Kalau pun saya diberi kesempatan untuk bisa kembali ke masa lalu, saya pun tidak akan mengubah nasib saya tersebut. Saya cukup melihatnya saja sekaligus menjadi pembelajaran yang berharga bagi saya dimana pernah mengalami kerugian hingga mencapai enam ratus juta rupiah untuk sebuah produksi film. Kejadian tersebut pasti akan selalu terkenang dan akan menjadi inspirasi untuk melangkah ke arah yang lebih baik di masa depan.

 

Bagaimana cara seorang video maker seperti Bang Dennis mendapat sebuah inspirasi?

dennis-adhiswara

Pertanyaan ini bukanlah suatu hal yang mudah untuk dijawab. Pasalnya, setiap orang pasti memiliki caranya sendiri dalam mendapatkan sebuah inspirasi. Begitu pula dengan saya yang selalu mengusung konsep lazy thinking. Artinya, disaat memasuki titik jenuh maka saya akan banyak menggunakan waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang fun dan bukannya justru dipaksa untuk berkarya. Dalam kondisi yang membuat saya malas biasanya justru mendapat banyak ide. Pasalnya, “malas” tidak diartikan bahwa saya tidak melakukan hal apapun. Dalam situasi yang malas tersebut saya pun masih berpikir bagaimana caranya untuk tetap mendapat ide walaupun harus rehat sejenak dari segala aktivitas pembuatan film. Jadi, saya akan benar-benar memanfaatkan waktu break pembuatan film untuk tetap belajar segala sesuatu hal yang bisa memberikan ide segar dalam membuat sebuah video kreatif dan tetap edukatif.

 

Lalu, bagaimana cara mendapat monetize dari bisnis video online?

Inilah yang seharusnya diluruskan kembali bagi para startup video online. Sama halnya tujuan utama Layaria yang menjadi jembatan penghubung antara kreator dengan para penikmat film, maka uang bukanlah sebuah tujuan akhir. Dengan konsep inilah mungkin Youtube akhirnya mau bekerja sama dengan Layaria dan menjadikannya official partner. Melalui Layaria saya ingin mengajak para kreator video online untuk terus berkarya menghasilkan film-film yang berkualitas. Jika kalian terus berkarya dan menghasilkan banyak film berkualitas bukan tidak mungkin kesempatan untuk bekerja sama dengan para investor akan mulai berdatangan dengan sendirinya.

 

Apa saran yang harus diperhatikan bagi seorang video maker pemula yang ingin merintis bisnis video online?

Pada dasarnya, industri film di Indonesia masih memiliki potensi yang sangat besar. Hal ini yang seharusnya menjadi pelecut semangat bagi para video maker untuk tetap menghasilkan karya-karya film yang berkualitas. Walaupun begitu, memang dibutuhkan sebuah kerja keras dalam mengedukasi masyarakat agar mereka benar-benar memilih tayangan yang berkualitas. Tidak ada sebuah kesuksesan yang datang dengan sendirinya dan secara instan. Bahkan, Layaria juga tidak berhenti untuk menjaring para video maker yang ada di Pulau Jawa yang menjadi tempat paling banyak penduduknya saja. Layaria juga terus bergerak hingga ke ujung timur Indonesia untuk bisa bekerja sama dengan para video maker. Jadi, para pemula yang ingin terjun di dunia bisnis perfilman sebaiknya tetap bekerja keras dan menghasilkan karya-karya film yang berkualitas.

 

Melalui sebuah bisnis video online Dennis Adhiswara ingin membuka mata masyarakat agar menonton tayang-tayangan yang berkualitas. Layaria menjadi wadah baginya untuk menjembatani para video maker dengan para penonton agar mendapat tontonan yang menghibur sekaligus edukatif. Silakan tulis komentar Anda melalui kolom di bawah ini. Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Layaria]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Calvin Kizana, Pebisnis Sukses Dibalik Kesuksesan PicMix

Gadis Cantik Ini Melestarikan Budaya Sambil Berbisnis

Mereka Tidak Beruntung, Tapi Jauh Lebih Sukses Dari Anda

Agus Fariansyah

Agus Fariansyah adalah reporter Studentpreneur yang bercita-cita naik haji bersama keluarganya.

Facebook Google+