Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People Tips

Belajar Menemukan Ide Bisnis dari Penulis Novel Fantasi Terpopuler ‘Game Of Thrones’


George R.R. Martin menuangkan dunia pedang dan sihir ke dalam sebuah karya novel berjudul a Song of Ice And Fire (ASOIAF) yang kemudian menjadi cikal bakal serial TV populer “Game of Throne”. Premiere dari season keempat berhasil menarik 6.6 juta pemirsa, memecahkan rekor sejak “The Sopranos” terakhir ditayangkan. Di sebuah wawancara terbaru dengan majalah Rolling Stone, Martin berbagi mengenai proses kreatifnya. Menariknya, proses kreatif Martin mengandung banyak sekali petuah mengenai dunia entrepreneur. Berikut di antaranya:

 

1. Kreatifitas bukanlah tentang ide. Melainkan eksekusi.

“Ide itu murah,” kata Martin ketika ditanyai tentang dari mana imajinasinya berasal. “Saya punya lebih banyak ide daripada yang dapat saya tulis,” katanya. “Bagi saya, eksekusi lah yang terpenting.”

Filosofi ini dipegang pula oleh Steve Jobs yang berkata bahwa menemukan ide yang hebat bukan  berarti menyelesaikan 90% pekerjaan. “Ada banyak hal yang memisahkan antara ide yang hebat dengan produk yang hebat,” katanya.

 

2. Bukan pula tentang keaslian.

Kreatifitas bukanlah tentang menemukan ide paling original. Akan tetapi, kreatifitas adalah bagaimana mengkombinasikan apa yang sudah ada. “Lihat saja Shakespeare yang meminjam semua plot ceritanya,” kata Martin. “Di ASOIAF, saya mengadaptasi ide dari the War of the Roses dan ssejumlah judul fantasi lainnya.”

Apple, sekali lagi memberikan contoh yang pas. iPod bukanlah mp3 player pertama. Tetapi dia lah yang berhasil merebut mind share masyarakat. Austin Kleon, pengarang buku Steal Like An Artist mengatakan bahwa pencurian kreatifitas bisa sangat positif, selama dia memperbaiki dibanding menurunkan dan merevolusi dibanding memplagiat.

Game-of-Thrones

3. Jika Anda tidak bisa mengabaikannya, maka lakukan.

Ketika Martin memulai ASOIAF, dia masih bekerja di Hollywood. Di antara ruang penulis dan screenplay, dia tidak dapat menyingkirkan kebutuhan untuk menulis buku. “Saya masih menjalankan pertunjukan di Hollywood,” katanya. “Tetapi Ice and Fire tidak mau meninggalkan kepala saya. Saya terus menerus memikirkannya.”

Anda mungkin akan menemukan corak yang sama di dunia entrepreneur. Founder Pencils of Promise, Adam Braun, tahu bahwa dia ingin memulai lembaga nonprofit yang berfokus pada pendidikan sejak dia menghabiskan umur 20 tahunannya dengan backpacking keliling dunia. Meskipun dia memiliki karir yang cemerlang pada konsultan elit Bain & Company, dia meninggalkannya untuk mewujudkan mimpinya, yang kemudian terbukti merupakan satu dari yang paling inovatif di dunia.

 

4. Kreatifitas adalah tentang inspirasi. 

Inspirasi datang kapan saja. Sebagaimana yang diceritakan Martin mengenai datangnya adegan pembuka dalam bukunya, “Musim panas tahun 1991. Saya masih terlibat di Hollywood. Sudah setahun sejak saya menulis novel sci-fi berjudul Avalon ketika kemudian mendadak muncul bayangan tentang adegan di mana Bran Stark (salah satu tokoh utama dalam Game of Throne) menyaksikan seorang pria dipenggal, kemudian menemukan anak serigala di tumpukan salju. Adegan ini sangat kuat hingga saya merasa bahwa saya harus menulisnya, tiga hari kemudian jadilah halaman pertama novel saya.”

Pemimpin hebat adalah mereka yang visioner. Elon Musk membayangkan infrastruktur mobil listrik dan sekarang dia membangunnya (dan space travel). Richard Branson membayangkan sebuah maskapai yang memperhatikan customer mereka dan mewujudkannya.

 

5. Juga tentang persahabatan.

Ketika Martin membuat jagad ASOIAF menjadi nyata, dia memiliki dilema besar: Seberapa ajaibnya dunia fantasi ini nanti? Haruskah ada naga? Maka sebagaimana pemikir hebat seperti Charles Darwin dan Kanye West, Martin memutuskan untuk bertanya pada sahabatnya. “Saya mendiskusikan dengan seorang teman sesama penulis, Phyllis Eisenstein, yang kemudian kepadanya lah saya dedikasikan buku ketiga saya. Dia berkata, ‘George, ini adalah sebuah cerita fantasi, tentu saja kamu harus memasukkan naganya’. Dan rupanya memasukkan naga merupakan keputusan terbaik yang saya lakukan. Saya tidak bisa membayangkan buku ini tanpa naga,” katanya.

Nah Sobat Studentpreneur, George R.R. Martin adalah seorang penulis dengan ide yang telah sukses tahap validasi. Baginya, kreatifitas datangnya bisa dari mana saja, dan bukanlah faktor yang utama. Eksekusi lah yang paling penting. Anda sudah siap untuk menjalankan bisnis Anda? Jangan lupa ikuti facebook dan Twitter kami ya! [Photo Credit: Horslip]

 

Baca Juga:

Peluang Bisnis Rumahan Sederhana

Anak Muda Ini Membangun Salah Satu Brand Fashion Terkenal Surabaya

Bos 9Gag: Ini Cara Saya Membangun Website Komedi Terbesar di Dunia

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+