Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Uncategorized

Budidaya Ikan Mas, Bisnis Mudah dan Cepat Dapat Keuntungan


Budidaya ikan mas bisa dipanen setelah 2,5-4 bulan dengan hasil 3-4 kali lipat dari bobot awal ikan tersebut di kolam air deras. Mudah dan cepat dapat keuntungan bukan?


Mencari penghasilan tambahan memang bisa didapatkan dari mana saja, tapi hal yang paling umum dipilih adalah dengan menjalankan bisnis. Dalam menjalankan bisnis, banyak hal yang bisa dijadikan sebagai peluang bisnis, salah satunya bisnis budidaya ikan mas. Mengapa? Karena trend bisnis satu ini semakin populer dan menguntungkan. Bahkan tidak dapat dipungkiri kalau kebutuhan ikan mas di pasaran dari waktu ke waktu terus meningkat. Kondisi ini semakin menguntungkan ketika kini para pelaku budidaya ikan mas sudah mulai berkurang.

Asal muasal ikan mas (Cyprinus carpio) memang belum diketahui secara pasti. Tapi ada beberapa sumber yang mengatakan ikan mas ini didatangkan ke Indonesia dari Eropa dan Tiongkok. Bahkan dalam catatan sejarah Indonesia, masyarakat yang berhasil membenihkan ikan mas adalah masyarakat Ciamis, Jawa Barat sejak tahun 1860. Alat yang digunakan dalam pembenihan itu pun dilakukan dengan barang yang cukup sederhana, yakni kakaban yang terbuat dari ijuk untuk meletakan telur hasil pembuahan.

Memang sejak awal budidaya ikan mas dikenal sebagai salah satu budidaya ikan yang mudah dan tidak membutuhkan perhatian khusus, tetapi tetap memberikan keuntungan yang menggiurkan. Alasan mengapa ikan mas layak untuk dibudidaya yang juga bisa menggugah semangatmu untuk menjalankan bisnis ini adalah karena tingginya minat pasar terhadap daging ikan ini. Bahkan hampir sebagian besar warung makanan di Indonesia menjadikan ikan ini sebagai menu utamanya.

Harga jual ikan mas di pasaran juga tidak bisa kamu remehkan, yakni sekitar RP 30 ribu sampai RP 50 ribu per kilonya. Lumayan, kan? Lalu, kira-kira bagaimana cara budidaya ikan mas? Berikut penjelasannya Sobat Studentpreneur.

 

Cara Budidaya Ikan Mas

  • Syarat Budidaya Ikan Mas

Di habitat aslinya, ikan mas tinggal di perairan seperti sungai, waduk/danau yang berada di ketinggian sekitar 150-600 mdpl dengan kondisi suhu air sekitar 20-25 Celcius. Ikan mas juga termasuk hewan pemakan segala atau Omnivora seperti dedaunan, lumut, cacing, serangga, dan lainnya. Maka tidak heran kalau perawatan ikan yang tidak terlalu sulit sudah dibahas sejak awal artikel ini.

 

Selain itu, budidaya ikan mas juga bisa dilakukan di beberapa jenis kolam, mulai dari kolam beton, kantong jaring apung, kolam tanah, kolam air deras, dan lainnya yang bisa menyesuaikan kondisi lokasi budidaya. Namun hal yang perlu kamu perhatikan adalah kualitas pada air yang ada pada media budidaya ikan mas tersebut. Agar ikan mas bisa berkembang dengan sehat, pastikan kondisi pH air kolam milikmu berada di kisaran 7-8, memiliki kadar oksigen yang cukup, dan tidak tercemar oleh kandungan zat kimia berbahaya.

 

  • Pembenihan Ikan Mas

Cara budidaya ikan mas selanjutnya adalah memilih calon bibit atau indukan. Calon indukan ini dipastikan memiliki sifat atau berasal dari keturunan yang unggul. Sehingga nanti akan menghasilkan benih ikan mas yang memiliki produktivitas yang tinggi.

 

Dalam tahap ini, calon indukan ikan mas akan dipelihara dalam kolam pembibitan dan terpisah dengan indukan jantan dan betina. Pemisahan ini dilakukan hingga indukan ini siap memijah atau proses perkawinan ikan mas. Proses ini nantinya akan dilakukan di dalam kolam khusus. Kolam tersebut harus dilengkapi dengan kakaban, yakni tempat untuk menempelkan telur hasil pembuahannya.

 

  • Pembesaran Ikan Mas

Benih yang digunakan dalam usaha budidaya ikan mas biasanya memiliki ukuran sekitar 10-12 cm atau memiliki berat sekitar 80-100 gr per ekor. Ukuran ini menjadi penting karena pada ukuran benih ini, berarti ikan mas sudah cukup kuat untuk dibesarkan. Sehingga segala risiko kegagalan bisa dikurangi. Lama proses pembesaran ikan mas ini berlangsung sekitar 2-3 bulan.

Photo credit: Pixaline (pixabay.com)

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, kalau budidaya ikan mas bisa dilakukan melalui berbagai teknik seperti metode air deras, air tenang, dan tumpang sari. Sedangkan untuk media atau tempat budidayanya bisa dari kolam tanah, kolam tembok, kolam terpal, sawah, keramba, dan jaring apung. Berikut penjelasannya:

 

  • Kolam Tanah (Air Tenang)

Teknik dan media yang satu ini paling banyak digunakan oleh para petani budidaya ikan mas. Biasanya para petani akan memilih kolam tanah dengan aliran air yang tenang karena cara dan proses pembuatannya termasuk ke dalam yang paling murah dibandingkan dengan teknik lainnya.

 

Dalam teknik ini tipe kolam tanah pun dibagi lagi, yakni kolam tanah dengan tanggul tanah dan kolam tanah dengan tanggul tembok atau batu. Kolam tanah memiliki keunggulan dengan menyediakan pakan alami bagi ikan mas. Banyak sekali organisme selain ikan, seperti cacing atau tumbuhan air yang bisa tubuh subur di dasar kolam, sehingga menyediakan sarana alami dan bisa mengurangi biaya pakan ikan mas.

Berikut langkah-langkah persiapan yang harus kamu lakukan untuk budidaya ikan mas di kolam tanah:

  • Sebelum kolam digunakan, lakukan terlebih dahulu pembajakan dasar kolam, penjemuran, pengapuran, pemupukan, dan penggenangan air. Persiapan ini biasanya membutuhkan waktu 1-2 minggu bergantung pada cuaca saat penjemuran kolam.
  • Pilih benih ikan mas yang berukuran 100 gram per ekor untuk kapasitas kolam tanah budidaya ikan mas sebesar 1-2 ekor/ meter persegi.
  • Kamu bisa memberikan pakan utama berupa pellet dengan kadar protein sebesar 25%. Dosis pemberian pakan dilakukan sebanyak 3-4% dari bobot ikan tersebut. Sehingga kalau dihitung untuk bobot ikan 100 gram, maka kamu harus memberikan makan 3-4 gram pellet per ekor dalam satu hari.
  • Frekuensi pemberian makan dilakukan sebanyak 3 kali sehari pada pagi, siang, dan sore hari.
  • Jangan lupa untuk menimbang bobot ikan mas tersebut selama 2 minggu sekali. Caranya mudah, ambillah beberapa ekor ikan mas secara acak dan timbang, lalu sesuaikan dengan pakan yang diberikan.
  • Dalam waktu 3 bulan, bobot ikan mas akan naik hingga 300-400 gram per ekor. Ketika ikan mas sudah mencapai ukuran ini, berarti ikan tersebut sudah bisa dipanen. Karena jika terus dibiarkan, biaya pakan ikan ini akan ikut meningkat, kecuali ada permintaan/penawaran pasar yang lebih tinggi.

 

  • Kolam Air Deras

Kolam air deras adalah tempat budidaya ikan dengan sirkulasi air yang cepat. Jika kamu ingin menggunakan kolam air deras ini sebagai tempat budidaya ikan mas, kamu harus membuat kolam dengan debit dan arus air yang kuat. Kelebihan dari kolam satu ini adalah kandungan oksigen dalam air relatif lebih tinggi dan membuat kapasitas padat tebar ikan yang lebih besar dibandingkan dengan kolam air tenang.

 

Kolam mini juga biasanya tidak memerlukan ruang yang luas, seluas kolam air tenang. Lahan atau area kolam nantinya akan dipetak-petakkan agar memiliki aliran air yang terus deras. Kedalaman kolam mini juga dibuat lebih dalam dibandingkan dengan kolam air tenang, lalu dinding kolam terbuat dari tembok guna mencegah erosi akibat kikisan air.

 

Dalam pembuatannya, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, seperti:

  • Kolam air deras membutuhkan debit air sekitar 25-100 liter/detik dan pastikan sumber air tersebut tetap lancar.
  • Gunakan benih ikan dengan bobot 100 gr/ekor dengan kapasitas penebaran benih di dalam kolam deras sekitar 30-60 ekor/meter persegi. Semakin deras aliran air maka kapasitasnya semakin besar.
  • Berikan pakan ikan mas tersebut dengan kandungan protein 25-30%. Pelet yang dipilih dan diberikan harus bisa bertahan dalam air dan tidak mudah hancur karena aliran air yang cukup kencang.
  • Dosis pemberian pakan ini sekitar 4% dair bobot tubuh ikan. Timbang sebagian ikan setiap dua minggu sekali untuk menyesuaikan pakan.
  • Frekuensi pemberian pakan 3 kali sehari, pagi, siang, dan sore hari.
  • Budidaya ikan mas bisa dipanen setelah 2,5-4 bulan dengan hasil 3-4 kali lipat dari bobot awal ikan tersebut.

 

  • Jaring Apung

Budidaya ikan mas satu ini banyak dilakukan di wilayah waduk-waduk besar dan danau. Jaring yang digunakan terbuat dari bahan Polyethylene yang tahan lama. Jaring dibuat menggantung pada kerangka rakit berbentuk segi empat. Kedalaman jaring apung maksimal 3 meter.

 

Bahan yang digunakan untuk kerangka kolam biasanya terbuat dari bambu atau kayu. Kerangka tersebut mengapung di atas air dengan bantalan drum atau jeriken. Agar kerangka tersebut tidak mudah terbawa arus, kamu harus memasang jangkar yang menambat ke dasar kolam, Jaring apung ini biasanya juga dilengkapi dengan saung yang dijadikan sebagai tempat menyimpan peralatan dan pakan ikan mas.

 

Berikut beberapa hal yang harus kamu perhatikan sebelum menggunakan media jaring apung untuk budidaya ikan mas:

  • Gunakan jaring berukuran 1,5 cm dengan kedalaman jaring apung 3 meter.
  • Gunakan benih berukuran 100 gr per ekor dengan kapasitas padat tebar jaring apung sekitar 30 ekor/meter persegi.
  • Pakan berupa pellet berkadar protein 25% yang diberikan dalam frekuensi 3 kali sehari, pada pagi, siang, dan sore hari.
  • Ikan mas bisa dipanen setelah 3 bulan dengan ukuran 300-400 gr/ekor.

 

  • Pengendalian Hama dan Penyakit

Bisnis budidaya ikan mas bisa berkembang pesat, namun seiring berjalannya waktu penyebaran penyakit dan serangan hama pun menjadi risiko yang harus kamu ketahui sebelum terlanjur rugi. Hama ikan mas begitu beragam, mulai dari lingsang, ular, kodok, biawak, burung, hingga mikroorganisme kecil seperti larva, kutu, dan lainnya. Jenis hama ini dibedakan menjadi pemangsa (predator), pesaing (kompetitor), dan pengganggu.

 

Hama pemangsa biasanya akan menggangu budidaya ikan dengan cara menyerang dan memakan ikan secara langsung. Sedangkan untuk hama pesaing biasanya mengganggu dengan cara mengambil sumber dayanya seperti pakan, ruang, air, udara, dan lainnya yang bisa mengganggu tumbuh kembang ikan. Terakhir hama pengganggu biasa akan merusak habitat budidaya seperti membocorkan kolam atau menjadi pembawa penyakit.

 

Sedangkan untuk penyakit yang biasa ditemukan di dalam budidaya ikan seperti bintik putih, bengkak ingsang dan badan, cacing insang dan kulit, kutu ikan, jamur, gatal, serta sakit karena bakteri. Cara pencegahan yang utama dilakukan adalah rajin membersihkan kolam dan juga lingkungan sekitar kolam dan selalu memeriksa kondisi ikan mas tersebut, karena setiap penyakit memiliki penanggulangan yang berbeda.

Nah, kira-kira seperti itulah cara budidaya ikan mas. Secara umum tingkat ekonomis pembesaran ikan berada pada kisaran 300-400 gr/ekor. Jika bobot ikanmu masih berada di bawah itu, berarti ikan tersebut masih bisa dibudidayakan. Sedangkan kalau bobot ikan mas tersebut sudah melebihi ukuran tersebut, berarti ikan mas tidak ekonomis lagi untuk dibesarkan. Porsi pakannya pun sudah tidak sebanding dengan pertumbuhan serta harga jualnya Sobat Studentpreneur.

 

Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut.

 

Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:

Peluang Big Data di Masa Depan

Dunia Investasi Startup di Tahun 2017

Cara Mencari Investor untuk Startup Baru

 

Nisrina Darnila

Pernah bekerja untuk National Geographic Indonesia, kini Nisrina aktif di salah satu content agency di Jakarta

Facebook