Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Cara Mendapatkan Feedback Untuk Ide Bisnis Anda


Akuilah, produk awal Anda sangat buruk. Anda butuh mendapatkan feedback yang berguna untuk memperbaikinya dan menjadi sukses.

Anda sudah membaca Studentpreneur, terinspirasi, dan bertekad membuka bisnis sendiri. Lalu setelah berkeliling ke beberapa konferensi bisnis, Anda mempunyai ide bisnis cemerlang dan membangun bisnis Anda dari awal, dengan produk yang sangat Anda cintai. Tapi kemudian keraguan mulai datang, apakah produk Anda cukup bagus untuk orang lain? Dari sana, salah satu solusinya adalah melakukan market test untuk mendapatkan feedback yang berguna. Bagaimana cara mendapatkan feedback untuk bisnis Anda?

 

Sebelum memulai: ingat, feedback positif itu tidak berguna

Kita beruntung hidup di Indonesia. Penduduknya baik-baik, jarang ada yang berani berkata jujur. Kita mau tawarkan apa saja ke teman kita, mereka pasti akan berkomentar yang baik-baik. Tapi sayangnya, dalam hal bisnis, mendapatkan feedback positif tidak akan memberi Anda manfaat apa-apa, kecuali “feel good”. Parahnya lagi, kampus-kampus kita sering mengajarkan untuk meminta feedback dari keluarga dan teman dekat. Dengan budaya kita, hanya ada kata-kata manis yang Anda dapatkan. Anda bahagia, tapi produk dan bisnis Anda tidak akan berkembang. Begitu di launching di pasaran, tidak ada yang mau membeli, dan Anda cuma bisa menangis.

feedback-positif

[Photo Credit: feedback positif tidak akan terlalu berguna]

Hanya dengan mendapatkan feedback negatif yang bisa membuat Anda mengetahui apa yang salah dari bisnis Anda. Dari feedback negatif itu, Anda bisa perlahan memperbaiki bisnis Anda. Tentu Anda bisa memfilter mana yang menurut Anda bisa memperbaiki mana yang tidak. Tapi sebelum bingung tentang cara memfilternya, ayo kita bahas bagaimana cara membuat orang Indonesia menjadi jujur dan brutally honest ke Anda.

 

Cara paling ideal: suruh mereka beli

Pertama, hindari keluarga. Jangan meminta feedback ke keluarga Anda, kecuali Anda ingin mendengarkan pujian mama Anda seharian, saking bangganya beliau anaknya sudah ingin berbisnis. Untuk membangun keberanian, Anda bisa mencoba menawarkan bisnis Anda ke teman-teman dekat dulu. Namun, benar-benar tawarkan. Jangan berkata, “bagaimana pendapat kamu tentang bisnis ini?” Tapi langsung berkata, “aku punya (terangkan keunggulan bisnis Anda), kamu mau beli tidak?”

Ada dua kemungkinan yang akan muncul kalau Anda langsung bertanya seperti itu. Antara mereka bilang mau beli atau tidak mau beli. Apapun reaksi mereka, tanya alasannya kenapa mereka mengambil keputusan tersebut. Tanya kenapa mereka mau beli, dan tanyakan kenapa mereka tidak mau beli. Itulah feedback “brutally honest” yang kita butuhkan. Karena bahan ujicoba kita kali ini adalah teman dekat, ada kemungkinan 50-50 mereka membeli produknya.

menjual-untuk-feedback

[Photo Credit: kalau anak sekecil ini saja berani, kenapa Anda tidak?]

Setelah bisa melakukan metode tersebut ke teman-teman dekat, mulailah tawarkan ke orang random. Metode ini akan menyakitkan hati Anda, karena pasti banyak orang random yang tidak ingin membeli dan memberi feedback “brutally honest” ke Anda. Tapi ingatlah, cara mencari feedback ini adalah langkah awal menuju kesuksesan Anda.

Moral lesson: manusia akan jujur kalau uangnya diminta. 🙂

 

Mintalah feedback ke yang sudah berpengalaman

Datangi konferensi dan pertemuan bisnis yang menghadirkan pebisnis dengan produk atau industri serupa dengan Anda. Setelah event selesai, langsung datangi dan tunjukkan produk Anda ke mereka. Mintalah mereka untuk “brutally honest”. Mencari feedback dari ahlinya akan memberikan Anda perspektif yang berbeda. Mereka adalah orang-orang yang “been there, done that”. Jangan jadi newbie sok jago, jadikan mereka mentor Anda.

tanyalah-pada-pembicara[Photo Credit: tunggu pembicara selesai dulu, agar bisa lebih private]

 

Ingin memakai metode survey? Hindari mengarahkan mereka

Metode survey, baik on-site maupun online, adalah cara mendapatkan feedback yang sangat populer. Namun ingat, Anda melakukan market test untuk mendapatkan feedback yang dibutuhkan, bukan untuk “feel good”. Kalau hanya ingin feel good, bertanya saja ke mama Anda, tidak perlu susah-susah membuat pertanyaan survey.

Agar metode survey Anda objektif, jangan sampai Anda mengarahkan pertanyaan survey untuk sekedar feel good. Contoh, ketika Anda ada bayangan produk Anda berharga 10 ribu rupiah, beri juga pilihan harga seribu rupiah atau 30 ribu rupiah. Anda akan dapat feedback jujur tentang berapa harganya. Kebanyakan survey, akan memodifikasi ke angka-angka yang mendekati 10 ribu rupiah, just to feel good. Begitu juga saat bertanya tentang kualitas produk, biasanya hanya ada pertanyaan, “apa yang kamu sukai tentang produk kami?” Pertanyaan seperti ini tidak akan membantu sama sekali. Tanyakan pertanyaan, “apa 3 hal yang menurut kamu harus kami perbaiki?”

 

Produk kamu teknologi? Gunakan analytics!

Punya produk yang berbasis teknologi? Kalau Anda mengembangkan aplikasi untuk Play Store atau iTunes, ataupun menciptakan sesuatu yang berbasis website, Anda bisa langsung saja luncurkan produknya. Namun pastikan sebelumnya sudah ada analytics yang terintegrasi dengan produk Anda. Dari analytics, Anda bisa menganalisa secara detail apa saja yang dilakukan oleh user Anda. Cobalah melihat dibalik angka. Mengetahui bahwa hari ini aplikasi Anda digunakan oleh 1000 orang tidak akan berguna, tapi kalau Anda melihat 10 orang keluar aplikasi setelah menggunakan fitur tertentu, Anda tahu apa yang harus dilakukan kan?

 

Hanya untuk nilai kuliah atau kompetisi ide bisnis? Karang saja yang indah-indah!

Seriously, kami tidak bercanda. Kalau Anda melakukan market test hanya untuk mendapatkan nilai kuliah sempurna atau memenangkan kompetisi ide bisnis, tanpa ada keinginan untuk benar-benar menjalankan bisnisnya, Anda bisa mengarang feedback sendiri. Kami sarankan Anda menggunakan jasa penulis professional, agar feedback tampak nyata namun tetap positif.

 cara-mendapatkan-feedback[Photo Credit: semoga bisa mendapatkan feedback yang berguna!]

Dari pengalaman Anda, apakah ada tips lain mengenai cara mendapatkan feedback untuk bisnis yang berguna? Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.

 

Rekomendasi Editor Hari Ini:

Belajar Dari Orang Terkaya di Tiongkok Jack Ma

Tips Menjalankan Bisnis Dengan Teman

Wakaliwood: Dari Uganda Ajarkan Kita Untuk Berani Bermimpi

Adhika Dwi Pramudita

Adhika adalah direktur utama PT Wirausaha Muda Sukses Sejahtera. Praktisi media, startup, dan periklanan.

Facebook Twitter Google+