Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Berita Bisnis

From the archives: Gunakan Buatan Dalam Negeri, Russia Tinggalkan Intel dan AMD


Previously published on Juli 3, 2014
Russia meninggalkan Intel dan AMD untuk membangun prosesor berbasis ARM dalam komputer pemerintah, demikian menurut sejumlah laporan dari media setempat baru-baru ini. Departemen Perindustrian dan Perdagangan Russia berharap mereka bisa melepaskan diri dari chip Intel dan AMD berbasis x86 untuk generasi komputer berbasis Linux mereka.

Prosesor asli Russia ini akan diberi nama mikroprosesor ‘Baikal’, dinamai setelah danau air tawar paling produktif di dunia. Chip ini sedang dirancang oleh Baikal Electronics, sebuah divisi berbasis Moskow dari pembuat superkomputer T-Platform, dengan dana yang berasal dari perusahaan teknologi Rosnano dan raksasa pertahanan Rostec, yang keduanya dikelola oleh negara. Akan tetapi karena Russia tidak memiliki fasilitas untuk memproduksi prosesor menggunakan proses 28nm, maka produksi chip Baikal ini mungkin harus dilakukan di tempat lain seperti Taiwan.

Electronics Weekly mengatakan bahwa Vladimir Putin, Presiden Russia, memutuskan untuk mendorong inisiatif pengembangan prosesor ini. Mengikuti langkah pemerintahan Russia untuk memindahkan semua sistem operasi komputer yang mereka gunakan dari Windows ke Linux, empat tahun lalu. Chip Baikal ini diharapkan akan mulai menggantikan sistem mulai awal tahun 2015 besok.

Russian-Hall

Menurut laporan setempat, pemerintah Russia membeli 700.000 PC setiap tahun, menghabiskan sekitar $ 500 juta, dan 300.000 server sebesar $ 300 juta. Maka, jika proyek ini berjalan lancar, Intel dan AMD akan kehilangan banyak pasar mereka.

Meskipun mungkin upaya ini ditujukan untuk meningkatkan perekonomian lokal, akan tetapi beberapa pihak menganggap chip ini muncul sebagai upaya Russia untuk menjauhi vendor Amerika Serikat, karena mereka khawatir terhadap spionase AS, terutama kecurigaan adanya backdoor dalam hardware.

Bocoran informasi dari Edward Snowden memang sempat mengguncang dunia teknologi tahun lalu. Misalnya, beberapa artikel yang menunjukkan bahwa lembaga intelijen AS, NSA, menggunakan taktik untuk memaksa sejumlah perusahaan hardware dan software non-pemerintahan untuk turut bekerjasama dengan intelijen pemerintahan Amerika dengan cara membangun pintu belakang yang memungkinkan akses terhadap informasi konsumen.

Dengan semua cerita spionase Amerika Serikat, maka sudah selayaknya banyak negara yang merasa harus mengatasi produksi hardware mereka sendiri sebagai tindakan pengamanan. Russia adalah negara kedua setelah Tiongkok yang melakukan berbagai macam upaya untuk meningkatkan vendor lokal.

Jadi, kira-kira kapan giliran Indonesia?

Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Tom]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Jangan Takut Hutang!

Anak Buruh Kereta Api Menjadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia

Tuna Wisma Ini Membangun Bisnis Sirkus Tingkat Dunia
custom_author=upik]