Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Ini Kenapa Anda Tidak Akan Pernah Mulai Berbisnis


Bagi Anda yang Masih Berstatus Karyawan ataupun Mahasiswa, Akuilah, Berikut Adalah Hal-Hal yang Menjadi Alasan Klasik Bagi Anda Untuk Tidak Berbisnis. Atasi Alasan Tersebut!

Dunia entrepreneur itu tampak sangat menantang. Saking menantangnya, sekalipun Anda merasa siap, Anda tidak bisa segera mulai-mulai. Ada saja alasan yang menghambat Anda memulai bisnis sendiri. Di antara sekian banyak alasan tersebut, berikut adalah alasan-alasan yang paling sering kita gunakan, sekaligus bagaimana Anda mengatasinya.

 

Ilmu saya masih cetek.

Seringkali kita perlu meyakinkan diri kita dulu sebelum bertindak. Tapi pernahkah Anda merasa penasaran, kenapa orang-orang yang Anda anggap siap pun seringkali tidak segera mulai-mulai bisnis? Terimalah, Anda tidak akan pernah merasa siap. Proses belajar terbaik adalah ketika Anda menjalaninya langsung. Untuk meringankan beban pikiran Anda, maka Anda bisa merancang sebuah business plan yang matang.

alasan-tidak-berbisnis

Semua ide bisnis yang bagus sudah diambil.

Kita hidup di negara dengan segudang permasalahan dan tantangan. Pengangguran, krisis air bersih, listrik yang tidak merata, wabah penyakit, kemiskinan, pendidikan yang buruk, dan beberapa masalah krusial lain yang bisa Anda pecahkan dengan bisnis Anda. Jika Anda merasa kurang inovatif, maka gunakan metode ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Dari model bisnis yang sudah ada, cari tahu apa yang bisa Anda lakukan dengan lebih baik dan lebih murah. Facebook bisa sukses besar bahkan ketika ia bukanlah yang pertama mengenalkan model sosial media.

 

Tidak punya modal yang cukup. 

Anda mungkin menganggap perbankan menyebalkan. Karena mereka seolah dengan mudah meloloskan pinjaman pada perusahaan besar, namun mempersulit pinjaman bagi bisnis Anda karena skalanya kecil. Padahal tidak. Manusia adalah makhluk yang anti repot. Maka, wajar jika kita menganggap sedikit birokrasi tambahan berarti merepotkan. Sebesar apa niat Anda mengembangkan bisnis tercermin pada sejauh apa Anda bersedia untuk repot. Lagipula, modal toh tidak hanya berasal dari perbankan. Ada orang tua, saudara, relasi, atau investor.

 

Menunggu waktu yang tepat.

Alasan ini seringkali dipakai oleh mahasiswa atau pelajar. Beberapa merasa harus menunggu sampai lulus dulu sebelum memulai bisnis. Padahal, kampus dan instansi pendidikan adalah salah satu lingkungan terbaik untuk memulai bisnis. Anda memiliki segudang mentor yang bersedia membantu dengan konsultasi gratis. Belum lagi peer support dari teman seangkatan Anda yang ingin melihat teman seangkatannya sukses. Kadang, ketika Anda menunggu, justru Anda tidak akan pernah memulai. Hidup terus berjalan. Anda mendapat pekerjaan, menikah, punya anak, merasa nyaman, dan menghindari setiap hal yang beresiko.

 

Takut gagal.

Bisnis akan gagal. Ide bisnis mungkin tidak menjual. Anda tidak akan pernah tahu hasilnya ketika Anda tidak pernah mencoba. Lagipula, hanya satu atau dua orang di antara seribu entrepreneur yang sukses pada percobaan pertamanya. Sebuah kata bijak dari Nelson Mandela: “Pemberani bukanlah orang yang tidak pernah merasa takut, akan tetapi mereka yang menaklukkan rasa takut itu”. Nah, salah satu hal yang bisa meringankan rasa takut Anda adalah dengan membuat sebuah rencana bisnis yang matang. Dari sini, Anda tahu fokus dan hasil yang ingin Anda capai. Anda mungkin ingin membaca ulasan kami mengenai 5 Langkah Menulis Business Plan yang Baik.

Nah Sobat Studentpreneur, Anda siap memulai bisnis? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Melissa]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Selamat Datang di Dunia Bisnis, Briptu Norman

Kisah Inspiratif Tahir, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia yang Super Dermawan

Mulai Belajar Saham Dengan Modal Hanya 1 Juta Rupiah

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+