Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People Seri Orang Terkaya Dunia

Inspiratifnya Mantan Tukang Besi yang Jadi Milliuner


Lu Guangqiu menunjukkan dengan belajar dia bisa mengubah nasibnya dari hanya tukang besi bisa menjadi milliuner di Tiongkok.

Dia adalah pemilik dari Wanxiang Group, sebuah perusahaan pabrik motor besar di Tiongkok. Lu Guangqiu, terkenal setelah pada tahun 2014 membeli Fisker Automobile, sebuah perusahaan mobil di Amerika Serikat. Lu Guangqiu disebut akan menggoyang pasar mobil Amerika Serikat dan diprediksi akan menyaingi Tesla Motor. Lu Guangqiu sekarang berada di posisi ke 16 orang terkaya di Tiongkok dengan kekayaan 54 triliun rupiah. Kisah Lu Guangqiu pun sangat menarik untuk diikuti, karena ternyata masa kecil Lu sangat-sangat sederhana.

 

Menjadi pandai besi

Lahir di bulan Januari pada tahun 1945, masa kecil Guangqiu kesusahan. Keluarganya merupakan keluarga petani, jadi walaupun mempunyai sawah yang cukup besar di Tiongkok, keluarganya tidak bisa mengembangkan karena pemerintah yang kolot. Jadi entrepreneur tidak bisa berkembang di Tiongkok. Karena faktor keuangan, Guangqiu akhirnya harus putus sekolah diumur 15 tahun. Setelah putus sekolah, dia tidak melanjutkan pekerjaan turun temurun orang tuanya yaitu mengurus sawah, tetapi Guangqiu malah memilih untuk membuat usaha sendiri yaitu sebagai pandai besi. Karena di daerah Xiaoshan, belum banyak ada pandai besi pada waktu itu. Selain menjadi pandai besi, dia juga menyediakan jual beli besi. Dia menjadi pandai besi selama 3 tahun, dan di masa 3 tahun itulah dia berlatih dalam bernegosiasi dan soal jual beli.

 

Pandai melihat peluang

Untuk mengupas padi, pada jaman dahulu masih sangat sulit. Di daerahnya belum ada alat pengupasan padi, sehinggal warganya harus berjalan beberapa kilometer ke desa sebelah untuk mengupaskan padinya. Melihat beberapa tetangganya berjalan terus-menerus setiap hari membuat Guanqiu berpikir kenapa tidak mempunyai mesin pengupas sendiri.

Akhirnya dengan uang tabungannnya dia membeli alat pengupas padi dan dijual di tokonya. Ternyata dia tidak memberikan palang petanda di depan tokonya. Kenapa? Karena yang seperti dibahas diawal, membuat bisnis di Tiongkok adalah hal yang cukup terlarang. Jadi Lu ketakutan jika bisnis pengupas padinya ini ketahuan pemerintah Tiongkok.

Tetapi setelah atmosfir bisnis di Tiongkok sudah mulai membaik, dia langsung berani melebarkan bisnisnya. Mulai dari pandai besi, kupas padi sampai bengkel sepeda pun pernah dijalaninya. Dia bahkan sudah mempunyai karyawan sendiri sekarang, total dia mempunyai 5 karyawan pada saat membuat bisnis pengupas padi.

 

Rejeki datang

Pada tahun 1969, seorang warga terpandang melihat kemampuan Guangqiu, kemudian dia ingin Guangqiu untuk melanjutkan bisnisnya, yaitu pabrik spare part motor. Setelah itu Guangqiu bertaruh menjual semua usahanya dan uangnya sebagian dibuat membuat sebuah rumah untuk keluarganya. Akhirnya dia berfokus untuk mengembangkan pabrik baru miliknya. Kemudian dia menamakan pabriknya dengan Wanxiang Group. Wanxiang Group langsung menjadi pabrik spare part motor kelas atas di daerahnya.

Yang menjadi kejadian lucu adalah, ketika sudah Wanxiang Group terkenal didaerahnya, Guangqiu mencoba untuk keluar dan mempasarkan produknya. Tetapi sayang, tidak ada yang beli dan tidak ada yang memperhatikan. Tetapi strategi sederhananya adalah dengan membuat produk diskon. Ketika itu Guangqiu membuat produknya diskon sekitar 20%, siapa sangka dengan diskon tersebut produknya sangat laku.

Profil-Lu-Guangqiu

Hanya dengan strategi sederhana, Guangqiu dapat mendapatkan konsumen yang loyal. Bagaimana menurut Anda? Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Autogreen]

 

Rekomendasi Editor Hari Ini:

Bisnis Cake Dalam Toples Pemuda Malang Ini Raup Ratusan Juta Rupiah

Anak Umur 15 Tahun Jadi Rebutan Google dan Facebook

Wanita Cantik Dibalik Penemuan Medis Revolusioner

Dior Asning Kosyu

Bercita-cita menjadi pemain basket, kini Dior berubah profesi menjadi jurnalis yang ingin memperbaiki Indonesia melalui tulisannya.

Facebook Twitter Google+