Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People

Jangan Cemas Ketika Bisnis Anda Tidak Menghasilkan Profit di Tahun Pertama


Bisnis Memang Butuh Proses. Jangan Cemas Jika Belum Untung di Tahun Pertama.

Beberapa bulan yang lalu, Square menjadi berita utama di sejumlah outlet online karena ada rumor yang mengatakan bahwa Jack Dorsey berencana mencari pihak yang tertarik untuk mengakuisisi perusahaan inovatif ini. Tapi kenapa? Bukankah Square berhasil membuat profit?

Pada bulan April, Square memang menerima suntikan investasi senilai $100 juta dari sejumlah investor termasuk Goldman Sachs, Morgan Stanley, JP Morgan, Barclays, dan Silicon Valley Bank. Sayangnya, setelah melalui EBITDA (earning before interest, taxes, depreciation, dan amortization) Square justru kehilangan sekitar $100 juta pada 2013.

Fortune bahkan memberikan death sentence bagi Square dengan mengkategorikannya pada “money losing enterprise” yang mencakup “high burn rate, shrinking balance sheet, and narrowing set of options”. Perusahaan ini diprediksi akan terus merugi hingga 2015. Jika itu benar terjadi, maka Square perlu sekitar enam tahun sebelum akhirnya dapat menghasilkan keuntungan, mengingat ia didirikan pada tahun 2009.

John Rampton, seorang ahli dalam dunia startup mengatakan, “Meskipun tampaknya sia-sia dan penuh stres untuk mempertahankan perusahaan yang kehilangan uang, nyatanya sebuah perusahaan harus menunggu selama bertahun-tahun dulu sebelum membuat uang. Misalnya, Tupperware tidak persis sukses dalam semalam.”

Memang, di balik Tupperware, ada entrepreneur yang gigih memperjuangkan kelangsungan perangkat plastik ini. Setelah bekerja di divisi manufaktur untuk DuPont, Earl Tupper memperkenalkan “wonderbowl” pada tahun 1946. Meskipun melalui iklan dan showroom di Fifth Avenue, Tupperware tidak mampu menghasilkan keuntungan. Tetapi, semua berubah ketika Brownie Wise memulai menyelenggarakan sistem Tupperware Home Demonstration pada tahun 1948. Barulah pada 1951, Tupper menyadari bahwa sistem demonstrasi ala Wise jauh lebih efektif ketimbang menjual produknya di toko-toko, dan menerapkan sistem penjualan unik ini di tahun-tahun berikutnya. Pada 1957, Tupper menjual perusahaannya untuk harga $16 juta kepada Rexall Drug Company, dan sisanya adalah sejarah.

Selain itu ada pula cerita ajaib dari Blogger. Layanan Blogger dimulai oleh Pyra Labs pada bulan Agustus 1999 dan meraih sejumlah keberhasilan sebelum ombaknya surut. Evan Williams kehabisan uang untuk memperjuangkan layanannya tetap berjalan. Pada tahun 2003, Google membeli Blogger dan bisa dibilang menyelamatkannya dari nasib yang lebih buruk.

Jack-Dorsey

Soal Square? Hingga saat ini Square masih berjuang untuk mencapai angka profit. Jack Dorsey meralat semua berita tentang akuisisi Square oleh perusahaan yang lebih besar.

Moral dari cerita ini: bisa saja memakan waktu bertahun-tahun sebelum sebuah perusahaan sampai break even point. Jadi, jangan kebakaran jenggot dulu ketika bisnis Anda tidak menghasilkan profit di tahun pertama. Bagaimana menurut Anda? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Brian]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Ini Dia Orang Dibalik Kekayaan Prabowo Subianto

Cerita Inspiratif: Orang-Orang Gagal yang Berhasil Mengubah Hidupnya Menjadi Tersukses di Dunia

Salad Kentang Anak Muda Ini Berharga 500 Juta Rupiah

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+