Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Laporan Bisnis Apa Saja yang Wajib Dibuat Oleh Entreprenuer Tahap Awal Agar Tetap Sustain?


Menjadi seorang entrepreneur memang sesuatu yang membanggakan. Kali ini anak muda pun juga dapat merintis bisnisnya sedini mungkin. Ide yang cemerlang, tim yang solid, memang merupakan senjata untuk berbisnis. Namun mari kita selidiki lebih dalam lagi, apakah Anda benar-benar paham tentang kondisi bisnis Anda? Sehatkah bisnis Anda?

berfikir

Apakah kamu memiliki informasi yang kamu perlukan? Oke, seperti apa? Masalahnya, saat ini terlaku banyak informasi yang dapat diolah. Pada point ini, mengukur metrik yang salah akan menjadikan berbahaya bagi bisnis Anda daripada tidak mengukur metrik sama sekali.

Tidak semua informasi berimbang

Tidak semua informasi harus diolah. Tampaknya ada baiknya saat bisnis berjalan pada tahap awal akan lebih baik apabila informasi dibuat secara berimbag, dan apabila mengabaikan fakta satu ini, maka bisnis Anda di tahap awal akan tidak aman.

Terlalu mengandalkan Vanity Metrics

Yang diebut dengan vanity metrics ini adalah data berupa jumlah pengguna, karakteristik pembeli, dan banyaknya yang mampir datang ke toko. Hal tersebut bisa saja menjadi masalah. Sebab, data ini mudah dimaipulasi dan tidak selalu memiliki korelasi dengan data penting seperti jumlah pengguna aktif, engagement pengguna dan lain-lain. Bisa dibilang metrik ini biasanya berfokus pada potensi, bukan kenyataan sebenarnya. Sikap optimisme terhadap jumlah tersebut memang perlu, meski demikian penting untuk dipahami bahwa potensi saja tidak cukup.

perencanaan

Berikut sejumlah laporan bisnis yang perlu kamu buat agar saat menjalankan bisnis tetap sustain :

  1. Burn Rate

Kalimat burn rate sebenarnya lebih tepat dikatakan sebagai peringatan dibanding sebagai sebuah laporan. Dalam bentuk yang paling dasar, burn rate menunjukkan biaya operasional mingguan atau bulanan. Metriks ini dapat diAndalkan untuk mengidentifikasi semua tagihan berulang seperti gaji pegawai, sewa, dan utilitas.

Burn rate merupakan metrik paling penting yag harus diukur dalam bisnis. Dengan mengetahuinya, Anda tidak perlu menjadi jenius untuk tahu berapa lama bisnismu bertahan.

  1. Work In Progress (WIP)

Laporan WIP merupakan laporan yang penting dalam sektor pelayanan. Dapat disimpulkan WIP adalah penggambaran rencana dan tanggal penyelesaian proyek yang kamu sedang lakukan. Laporan ini merangkum berapa banyak pendapatanmu di akhir masa kredit. Hal ini berguna saat kamu merencanakan pengeluaran modal dan ekspansi operasional di kemudian hari.

Sebaiknya, WIP ditinjau secara mingguan. Ada baiknya rapat senin pagi sebagian besar dihabiskan untuk membahas hal ini. Laporan WIP akan menunjukkan apakah kamu aman dengan arus keuangan saat ini, dan membantu meringankan beban burn rate menjelang deadline yang kian mendekat.

  1. CashFlow

Laporan cashflow biasa di sebut dengan laporan arus kas. Setiap bisnis wajib membuat laporan tentang utang dan piutang. Pada laporan ini membantu memahami kesehatan dan keseimbangan keuangan bisnis Anda.

Dalam bisnis yang masih awal, akuntabilitas laporan keuangan mungkin belum terisi. Meski demikian, laporan piutang bisa mendorong para owner untuk menyusun laporan arus kas. Nantinya laporan utang bisa membantu bisnis melakukan pembayaran dan mempersiapkan dana tepat waktu.

  1. Marketing Funnel

Laporan yang tidak boleh lupa diikutsertakan adalah marketing funnel atau lebih sering disebut dengan corong pemasaran. Laporan ini merupakan laporan yang cukup sulit untuk ditampilkan, terutama untuk bisnis yang masih baru dimulai karna memerlukan beberapa tahap pengumpulan dan pengolahan data. Namun, bagaimanapun laporan ini tidak sulit untuk dipahami dan juga tidak memerlukan sumber daya yang intensif.

Untuk memulainya, bisnis dalam tahap awal dianjurkan untuk merancang model corong yang paling cocok untuk bisnis berdasarkan customer touch point yaitu dimana pengguna service jasa atau produk kita berinteraksi dengan produk atau layanan yang Anda berikan. Dengan mengolah data dari sana, Anda dapat memahami kemana sumber daya pemasaran harus difokuskan demi melakukan perbaikan.

Jika dieksekusi dengan benar, corong pemasaran ini bahkan dapat berfungsi sebagai alat untuk memprediksi perilaku konsumen Anda.

  1. Pendapatan dan Margin

Dari kelima laporan yang kami sampaikan, mungkin ini yang paling populer Anda dengar di khalayak umum. Pada tahap awal, ada baiknya untuk berfokus pada laporan pendapatan dan margin dibandingkan laporan Profit and Loss. Pada tahap bisnis awal, Anda ada baiknya tidak berkecil hai dengan Profit and Loss yang negatif. Karena profitabilitas masih belum menjadi sesuatu yang wajib.

Sebaliknya apabila fokus utama Anda adalah memperbaiki margin, terutama margin yang dipertahankan sebagai presenatse dari pendapatan maka yang perlu dilakukan adalah mengendalikan biaya dan menetapkan pricelist secara cerdas untuk meraih keuntungan maksimal.

Nah, sudah mengertikah kalian? Segeralah cek laporan bisnis kalian guys.

Kamu juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau mengikuti kelas-kelas online gratis di Studentpreneur.

Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:

Lean Startup, Apa yang Perlu Kamu Tahu Tentang metode Ini

Cara Mencari Investor Untuk Startup Baru

Performance-Based Digital Marketing Oleh Italo Gani

Ricza Try Wicaksono

Ricza merupakan pengamat startup dan saat ini bekerja di startup Jepang, Wondershake.

Facebook Twitter