Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Good Stuffs

Mobil EsEmKa – Karya Anak Negeri


Negeri kita seakan haus akan inovasi-inovasi baru yang lahir dari putera-puteri terbaik. Satu lagi produk terbaru yang patut dibanggakan yaitu Mobil EsEmKa. Mobil EsEmKa ini seakan menjawab kerinduan hadirnya mobil nasional Indonesia yang pernah berjaya sebelumnya. Tengok saja mobil Timor yang pernah berjaya pada tengah era 90 an, mobil ini seakan menjadi harapan bagi Indonesia dalam perkembangan teknologi alat transportasi. Namun, seiring dengan berjalannya waktu mobil ini mulai tenggelam di pasaran. Sebenarnya banyak mobil nasional yang sudah dikeluarkan oleh bangsa Indonesia ini. Marlip, Gea, Komodo, Maleo, dan Tawon merupakan mobil nasional yang pernah dikembangkan untuk menjadi mobil nasional. Namun pamor mereka seakan tengelam dengan hadirnya saingan produk mobil luar negeri yang sudah mencengkram Indonesia.

Awalnya mobil EsEmKa merupakan ide gagasan dari Muhammad Nuh ketika menjabat sebagai Menteri Pendidikan Nasional kala itu. Cikal bakal mobil EsEmKa sebenarnya merupakan program nasional yang dirancang untuk merangsang lahirnya mobil buatan daerah. Atas program itu, maka dipilihlah 23 Sekolah Menengah Kejuruan dan 3 Sekolah Swasta untuk melahirkan mobil ini. karena dikerjakan oleh siswa siswi SMK, maka jadilah produk mobil SMK. EsEmKa sendiri merupakan istilah yang dapat dikaitkan dengan kemajuan SMK yang dipandang remeh. Berkat motivasi dan dorongan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah dan masyarakat yang rindu akan produk lokal yang dapat dibanggakan, maka para siswa-siswa berhasil menciptakan sebuah mobil yang kemudian diberi kita kenal sebagai Mobil ESEMKA.

Para siswa SMK itu merupakan gabungan dari berbagai macam sekolah kejuruan. Diantaranya SMKN 1 Singosari Malang, SMK Warga Surakarta, SMKN 5 Surakarta, dan SMK 2 Borobudur. Mobil ini pada mulanya komponennya di datangkan dari Tiongkok. Sparepartnya sendiri merupakan produksi Wuling. Komponen itu kemudian dibagikan secara meerata ke semua sekolah yang ditunjuk. Mereka mulai belajar merakit sendiri untuk membentuk sebuah mobil yang utuh. Setelah melalui tahap pembelajaran dari aktifitas bongkar pasang komponen itu pada akhirnya mereka mempelajari teknologi dengan tingkat kesulitan lebih yang tinggi. Atas hasil pembelajaran dari SMK itu, mereka kemudian mencoba memproduksi komponen secara mandiri. Blok mesin sudah dapat di buat sendiri tepatnya di sebuah parik baja kecil di dearah Ceper, Klaten. Blok ini akhirnya dibubut di sebuah parik mobil di Jakarta. Di pabrik inilah, tulisan timbul “EsEmKa” di bentuk.

Mobil EsEmKa ini akhirnya menjadi populer ketika walikota Solo, Joko Widodo, mempolerkannya lewat media. Joko Widodo sangat mendukung akan perkembangan ini, beliau bahkan menganjurkan pemerintah segera memakai mobil ini sebagai mobil dinas. Langkah untuk menjadikan mobil EsEmKa ini masih belum lancar, tercatat mobil ini gagal mengalami gagal uji dalam laik jalan dan uji emisi. Mobil EsEmka terganjal akan kurangnya pencahayaan dan banyaknya gas buang yang melebihi batas. Namun kita harus yakin bahwa mobil ini suatu saat akan menjadi mobil nasional. Sebenarnya ada dua macam mobil EsEmKa yang telah dibuat.

Mobil EsEmKA Rajawali adalah  yang populer, inilah yang dipakai Pak Jokowi. Sedangkan mobil EsEmKa lainnya adalah Mobil EsEmKa Digdaya, mobil ini telah dikembangkan oleh sebuah SMK di Jawa Timur, tepatnya dikerjakan oleh siswa siswi SMK Singosari 1 Malang. Informasi terakhir yang beredar, produk mobil EsEmKa Rajawali kabarnya telah dipesan hingga 6000 unit oleh consumer yang menunggunya. Ada juga kabar bahwa setelah mobil EsEmKa ini akan dikembangkan lagi dengan nama EsEmKa Rajawali generasi 2.