Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Panduan Lengkap Budidaya Ikan Lele


 Memanen ikan lele hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5 sampai 3,5 bulan saja.

Kamu sering melihat tenda di pinggir jalan yang berjualan pecel lele? Yap! Lele termasuk ikan favorit untuk dijual karena segudang manfaat yang dimilikinya. Lele mengandung kadar protein yang cukup tinggi, yaitu sekitar 20%. Di dalam protein tersebut terdapat asam amino esensial lisin yang berguna untuk pengobatan penyakit herpes, metionin yang membantu dalam pembentukan tulang rawan, mencegah rambut rontok, dan memperkuat kuku, serta leusin yang berguna untuk pembentukan dan perombakan otot. Selain protein, lele juga kaya akan omega 3, fosfor (mencapai 168 mg/100 gr, melebihi telur yang hanya mengandung 100 mg/100 gr), namun rendah akan lemak.

Photo credit: mama Tamy (flickr.com)

Sekalipun menjadi ikan “pasaran”, ikan lele merupakan jenis ikan yang sanggup bertahan hidup dalam kondisi apapun dan di wilayah manapun. Tidak heran jika pada akhirnya banyak orang mengganggap budidaya ikan lele akan menjadi bisnis yang menguntungkan. Nah jika kamu ingin mencoba ternak ikan lele, berikut beberapa langkah yang harus kamu lakukan sebelum memulai budidaya ikan lele:

 

Pemilihan Kolam

Pemilihan kolam berperan sangat penting dalam usaha budidaya ikan lele. Ada beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan sebelum memilih kolam untuk budidaya ikan lele, antara lain:

  • Bahan pembuatan kolam. Kamu bisa memilih kolam yang terbuat dari tanah, semen, terpal, jaring apung, atau keramba. Namun, sebagian besar peternak lele biasanya menggunakan kolam tanah (artikel ini juga dikhususkan dalam membahas kolam tanah).
  • Kolam yang dipilih harus bebas dari banjir.
  • Pastikan bahwa tepi kolam sudah cukup kuat dan terbebas dari lubang untuk menghindari kaburnya ikan.
  • Kedalaman air tidak akan lebih dari 2 m saat musim hujan.
  • Akan lebih baik jika kamu bisa membangun kolam renang berbentuk persegi panjang dibandingkan persegi empat.
  • Bangun kolam di tempat terbuka agar bisa terkena matahari langsung

 

Pengelolaan Kolam

Ikan lele sebenarnya bisa diternakkan di kolam yang baru maupun tua. Jika kamu menggunakan kolam baru, maka kamu terlebih dahulu harus melakukan pengapuran menggunakan dolomot atau kapur tohor, serta melakukan pemupukan menggunakan campuran pupuk organik ditambah dengan urea dan TSP. Pengapuran bertujuan untuk menyeimbangkan keasaman kolam dan membantu memberantas mikroorganisme patogen, sedangkan pemupukan bertujuan untuk menyuburkan kolam supaya tidak menghambat pertumbuhan dan kesehatan ikan.

Jika kamu menggunakan kolam tua, pastikan bahwa kolam tersebut sudah kering secara sempurna sebelum kolam diisi air dan benih lele ditebar. Lama pengeringan berkisar 3-7 hari tergantung teriknya sinar matahari sampai permukaan tanah mulai terlihat retak (pengeringan juga sebaiknya dilakukan pada kolam baru). Setelah dikeringkan, bajaklah tanah untuk menggemburkan tanah dan membuang gas beracun yang tertimbun seperti amonia dan hidrogen sulfida, sekaligus menyingkirkan lumpur hitam yang terdapat di dasar kolam. Setelah itu, lakukan pengapuran dan pemupukkan seperti pada kolam yang baru.

Setelah kolam siap, isilah dengan air tawar setinggi 0.5-1 m. Tunggu selama 2-3 hari supaya sinar matahari terus menyinari kolam hingga dasar sehingga memungkinkan biota dasar kolam seperti fitoplankton tumbuh dengan baik. Jika air kolam sudah bewarna kehijauan (tanda air sudah ditumbuhi fitoplankton), maka masukanlah benih ikan lele ke dalam kolam tersebut. Penambahan air kolam selanjutnya dilakukan secara berkala, bergantung pada pertumbuhan ikan lele. Pastikan supaya kondisi air tetap tenang dan tergenang. Kamu sebaiknya tidak menguras kolam kerena berpotensi mengurangi kestabilan pH kolam dan mengganti air sebeum masa panen.

Jangan lupa untuk menutupi area-area tertentu dengan memasang saringan masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam untuk menlindung ikan lele dari serangan predator, seperti katak, ular, linsang, musang air, dan burung.

 

Benih Ikan Lele

Setelah selesai menyiapkan kolam, kamu bisa memulai menebar ikan lele berkualitas tinggi. Dikutip dari Alamtani, ikan lele jenis Sangkuriang yang dikembangkan oleh BBPBAT Sukabumi adalah yang terbaik mengingat kualitas lele dumbo yang saat ini beredar di masyarakat semakin menurun. Belilah benih ikan lele yang berukuran 5 – 7.5 cm.

Selain ukuran, kamu juga harus memerhatikan kesehatan benih tersebut. Belilah benih ikan lele yang sehat dengan menaruhnya pada arus air sebagai pengecekan. Jika benih tersebut berenang menantang arah arus air, bisa bertahan, dan gerakan renangnya baik, maka benih tersebut adalah benih sehat. Unggul atau tidaknya seekor benih ikan lele juga akan nampak dari lincah atau tidaknya mereka bergerak, tidak terdapat cacat dan luka di permukaan tubuhnya, dan gerakan renangnya baik.

Sebelum kamu menebarkan benih, jangan lupa lakukan penyesuaian suhu terlebih dahulu dengan memasukan benih dan wadahnya ke dalam kolam selama ± 15 menit. Setelah itu, miringkan sedikit wadah tersebut dan biarkan benih ikan lele keluar dengan sendirinya. Cara ini terbukti efektif dapat mencegah stress pada benih.

 

Kepadatan Kolam

Kamu boleh menggunakan kolam tersebut hanya untuk ternak ikan lele saja atau dengan spesies ikan lainnya. Jika kamu memilih untuk membudidayakan ikan lele dengan ikan mas, maka kepadatan kolam maksimal adalah 2500-3000 benih ikan lele per hektar. Lain halnya jika kamu membudidayakan ikan lele dengan jenis ikan lain seperti ikan nila atau pangash. Kamu bisa menebar 4000-5000 benih ikan lele.

Budidaya ikan lele bersama dengan ikan mas, nila, atau pangash akan membantu mengurangi biaya pakan. Ikan lele akan memakan makanan sisa ikan mas di dasar kolam sambil juga memakan pakan reguler mereka. Selain itu, sistem budidaya campuran seperti ini sangat efektif dalam mengurangi jumlah gas amonia dari kolam dan menciptakan lingkungan yang sehat untuk semua jenis ikan.

 

Pengelolaan Pakan

Sama seperti manusia, biaya pakan adalah komponen biaya terbesar dalam usaha ternak ikan lele. Untuk mencapai hasil maksimal dengan biaya yang minimal, kamu bisa mengombinasikan pemberian pakan utama dengan pakan tambahan secara berimbang.

Lele harus diberi asupan makanan yang mengandung protein hewani (minimal 30%), lemak (4-16%), karbohidrat (15-20%), vitamin dan mineral sebanyak 3-6% dari bobot tubuhnya (dua minggu menjelang panen, kamu bisa mengurangi presentase pemberian pakan, hanya 3% saja dari bobot tubuh). Untuk frekuensi pemberian pakan, umumnya lele diberi pakan sebanyak 4-5 kali sehari (pada benih harus lebih sering, kamu harus peka terhadap nafsu makan ikan). Usahakan untuk tidak membuat lele kelaparan dengan telat memberi pakan atau tidak dalam porsi yang tepat. Hal tersebut akan membuat mereka akan saling memakan satu sama lain karena sifatnya yang kanibal.

Selain mengandalkan pelet yang mengandung nutrisi-nutrisi tersebut, kamu juga bisa memberi ikan rucah (ikan tangkapan laut yang tidak layak dikonsumsi manusia karena cacat dan beberapa kondisi lainnya), cincangan daging keong mas rebus, atau limbah ayam (sudah dibersihkan dari bulu-bulunya) sebagai pakan tambahan lele untuk menghemat biaya.

Jika saat pemberian pakan ternyata turun hujan, sebaiknya kamu menunda sebentar pemberian pakan tersebut. Zat asam yang terkandung dalam air hujan bisa mencemari pakan dan mengganggu kesehatan ikan lele. Jangan lupa untuk membersihkan dasar kolam dari timbunan sisa pakan yang tidak habis. Sisa pakan yang tertimbun akan menimbulkan bau busuk akibat gas amonia dan hidrogen sulfida.

 

Pengendalian Penyakit

Sama seperti penyakit ikan air tawar pada umumnya, penyakit yang biasa menjangkit ikan lele adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur, protozoa, bakteri, dan virus. Beberapa penyakit yang disebabkan infeksi diantaranya adalah penyakit bintik putih, penyakit gatal, penyakit Cotton wall, serangan bakteri Aeromonas hydrophila, dan serangan Channel catfish virus (CCV). Sedangkan penyakit non-infeksi yang sering menjangkit ternak lele adalah penyakit kuning (Jaundice), Pecah usus atau Reptured Intestine Syndrom (RIS), kekurangan vitamin (umumnya vitamin C), dan keracunan.

Untuk penyakit yang dikarenakan infeksi secara umum disebabkan oleh kualitas air yang buruk, kepadatan kolam yang berlebihan, kekurangan oksigen, penumpukkan sisa pakan, atau suhu air terlalu tinggi. Sebagai upaya pencegahan, kamu harus menjaga suhu air pada kisaran 28°C, memerhatikan kepadatan kolam, menjaga kebersihan kolam, dan pemberian pakan yang berkualitas.

Sedangkan untuk penyakit non-infeksi, penyebabnya adalah kesalahan nutrisi pakan, pemberian pakan yang berlebihan, dan faktor lingkungan (air tercemar pestisida atau kimia industri lainnya). Tidak jauh berbeda dengan upaya pencegahan penyakit yang dikarenakan infeksi, kamu bisa mencegahnya dengan lebih memerhatikan kualitas pakan, pengaturan pemberian pakan yang efektif, tidak lupa memberi asupan vitamin C, dan mengusahakan secara rutin melakukan penggantian minimal 20% air kolam minimal dalam jangka waktu tertentu.

 

Panen Budidaya Ikan Lele

Biasanya, panen ikan lele bisa dilakukan setelah 2,5-3,5 bulan setelah penebaran benih. Ikan lele yang siap dipanen adalah yang memiliki berat 9-12 kg per ekor dari benih yang berukuran awal 5-7,5 cm. Kamu sebaiknya juga tidak memberi makan lele yang akan dipanen sehari sebelumnya untuk menghindari mereka buang kotoran saat diangkut.

Spesies ikan lele sebenarnya bermacam-macam, ada yang berukuran sangat besar, namun ada juga yang berukuran lebih kecil. Di Indonesia, jenis ikan yang paling sering dibudidayakan untuk konsumsi adalah Clarias Batrachus atau ikan lele lokal yang bewarna hitam (lele lokal yang bewarna putih dan merah lebih sering dibudidayakan sebagai ikan hias). Namun lele jenis ini mulai ditinggalkan karena pertumbuhannya yang dinilai sangat lambat. Jika dibandingkan, ukuran ikan lele lokal yang sudah berusia satu tahun masih lebih kecil dibanding dengan lele dumbo yang baru berusia dua bulan. Selain lele lokal dan lele dumbo, jenis lele yang juga sering dikonsumsi adalah lele sangkuriang, lele python, lele masamo, dan lele mutiara.

 

Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut.

 

Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:

Indonesian Independence in a Digital Economy

Dunia Investasi Startup di Tahun 2017

Kematian Desain Grafis

 

Yovita Omega

Pernah berkarya di Pikiran Rakyat, kini Yovita aktif di digital agency di Jakarta.

Facebook