Best People Studentpreneur Indonesia
Pemuda Ganteng Ini Raup Miliaran Rupiah dari Bisnis Kreatif
Ryan Gondokusumo, Pemilik Sribu Berhasil Meraup Omzet HIngga Milliaran Rupiah Dari Bisnis Kreatifnya.
Dunia industri kreatif Indonesia mengalami perkembangan yang cukup signifikan setiap harinya. Hal itu ditunjukkan oleh munculnya banyak perusahaan di bidang industri kreatif saat ini. Salah satunya yang didirikan oleh Ryan Gondokusumo melalui PT Sribu Digital Kreatif. Bahkan, perusahaan yang didirikan oleh Ryan memiliki omzet hingga mencapai miliaran rupiah.
Jadi, bisa diceritakan singkat awal mula berdirinya Sribu?
Saya, Wenes dan juga beberapa rekan memulai Sribu pada September 2011. Awalnya, hanya saya dan Wenes saja yang memulai startup ini. Saat ini, kami memiliki tim 15 orang dengan visi yang sama untuk menciptakan produk global. Saya menangani sebagian besar pekerjaan non teknis seperti operation, marketing, human resources dan investor relation. Sementara Wenes memimpin product development dan infrastructure. Idenya berawal ketika saya masih kerja di perusahaan lama, sebuah travel agent, dimana kami membutuhkan desain poster untuk marketing campaign high season. Hasil yang kami dapatkan lewat inhouse desainer kurang memuaskan, jadinya saya coba buat sebuah kontes di Kaskus dan dalam 5 hari saya mendapatkan 300 desain. Kami ingin nama yang mudah diucapkan dan dalam 5 menit, kami temukan nama Sribu.
Apa saja sih yang dikerjakan di Sribu?
Sribu adalah website yang menghubungkan antara klien yang membutuhkan desain dengan komunitas desainer. Klien yang membutuhkan jasa desain dapat order online melalui Sribu dan dalam 7 hari, klien akan mendapatkan ratusan desain yang dibuat dari komunitas desainer kami. Sribu menawarkan 20 kategori desain mulai dari desain logo, desain cover buku, desain stationery, desain kemasan, desain website, banner, desain baju, penamaan dan lainnya.
Apa yang menjadi spesialisasi Sribu dalam menciptakan sebuah desain?
Beberapa keuntungan menggunakan Sribu dibandingkan menggunakan agensi, freelance desainer, inhouse desainer adalah klien akan mendapatkan lebih dari 100+ desain dalam 7 hari dengan harga yang sangat terjangkau. Selain itu, desain pertama kurang dari 1 jam dengan revisi desain tanpa batas. Kami juga menawarkan sistem money back guarantee apabila tidak ada desain yang disukai maka bisa minta money back tapi tentunya terms & condition applied.
Kenapa terpikir oleh Mas untuk terjun kedalam bisnis ini, kan ada banyak peluang usaha yang lain?
Alasan mengapa memilih crowdsourcing sebagai bisnis yang digeluti hanya karena idenya menarik. Sedangkan alasan mengapa memilih website bisnis adalah, karena pada waktu itu kami kira tidak memerlukan banyak modal untuk memulainya. Jadi, muncul ide untuk terjun kedalam dunia bisnis ini hingga seperti sekarang.
Apa sih tantangannya dalam mengembangkan bisnis di dunia kreatif?
Sebagai pioneer di crowdsourcing desain bisnis, awalnya sangat sulit untuk membuat klien menggunakan Sribu. Hal ini dikarenakan masalah sistem crowdsourcing yang sangat baru dan juga trust terhadap solusi desain online belum tinggi di Indonesia. Jadi, kami harus meyakinkan klien bahwa yang kami kerjakan pun memiliki kualitas yang jauh berbeda dengan tempat lainnya.
Lalu, sudah berapa perusahaan yang sudah menggunakan jasa Sribu sampai sekarang dan berapa sih penghasilan yang didapat dari bisnis ini?
Sejauh ini kami telah membantu kebutuhan branding dan desain UKM serta 1.500+ klien besar secara global. Majority klien besar kami adalah klien Indonesia, seperti Merpati, Wika, Jasa Marga dan Rice Bowl . Kami memiliki 40.000 desainer berkualitas yang telah terseleksi melalui sistem kami. Dengan desainer yang telah terseleksi ini, desain yang klien kami dapatkan tidak hanya banyak, namun sesuai dengan apa yang dicari. Testimonial klien dapat juga dilihat di http://www.sribu.com/id/testimonials
Saat ini, jumlah portofolio yang telah diupload di website kami adalah 300.000 portofolio dan jumlah payout kami ke desainer lebih dari 300.000 USD.
Menurut Mas, bagaimana perkembangan dunia bisnis kreatif di Indonesia saat ini?
Menurut saya dunia bisnis kreatif di Indonesia masih banyak potential ke depannya. Demand akan klien yang membutuhkan solusi kreatif saat ini masih terbatas dan klien-klien tersebut masih perlu banyak diedukasi tentang pentingnya memiliki brand yang kuat.
Pernah merasa frustasi ketika menjalankan bisnis ini, bagaimana mengatasinya?
Frustrasi pastinya ada dan menjadi bagian ketika memulai usaha. Tiga bulan pertama sejak launching Sribu.com, kami baru memiliki satu klien, namun jumlah desainer yang register lebih dari 2.000 desainer. Mendapatkan klien merupakan hal susah untuk bisnis baru karena brand dan trust level belum terbentuk, dan terlebih untuk Sribu karena konsep crowdsourcing masih sangat baru di Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, kita mulai menawarkan produk kami ke teman dekat dahulu sambil membuat testimonial yang kuat. Setelah itu klien lain akan menyusul.
Terakhir, apa saran dari Mas agar mereka yang memulai bisnis di dunia kreatif tetap bersemangat?
Memulai bisnis tidak mudah, namun mencoba adalah setengah dari keberhasilan. Ketika sudah terjun membuka usaha sendiri, pastikan memberikan komitmen penuh dan work smart.
Nah Sobat Studentpreneur, kamu tertarik untuk terjun di dunia bisnis crowdsourcing, atau sekarang sedang menjalankan bisnis tersebut? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Wohin]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Nasehat Orang Terkaya di Abad 19
Ibu Muda Ini Hasilkan Jutaan Rupiah Dari Bisnis Online
Tips Menjadi Jutawan di Usia 30-an