Best People Seri Orang Terkaya Dunia
Pendiri Lembaga Bahasa Inggris EF Ternyata Tidak Tamat Sekolah
Pernahkah Anda mengira kalau ternyata pendiri lembaga bahasa inggris terbesar di dunia tidak tamat sekolah? Kisah inspiratif Bertil Hult!
Anda sudah pasti pernah mendengar kursus bahasa Inggris EF atau Education First bukan? Mungkin diantara Anda pernah ikut kursus bahasa Inggris di EF. Dia adalah Bertil Hult, pendiri dari EF yang merupakan orang terkaya nomor 7 di Swedia, kekayaannya sekitar 4 triliun rupiah. Pasti Anda kaget, ternyata yang menjadi pendiri EF adalah orang Swedia yang bahasa aslinya adalah Swedish, bukan orang Inggris.
Disleksia dan drop out dari SMP
Masa depan Bertil Hult mungkin sudah tamat ketika dia memutuskan untuk drop out dari SMP dan memutuskan bekerja. Apalagi, dia masih dibayang-bayangi penyakit masa kecilnya yaitu disleksia. Penyakit disleksia adalah penyakit kesulitan membaca, mendengar dan menulis yang biasanya diderita oleh anak-anak. Jadi masa kecil Hult sangat pelik, selain menderita disleksia dia juga harus keluar dari SMP.
Tetapi ternyata itu tidak menghalangi kerja keras dari Hult, dia akhirnya bekerja sebagai pelayan di warung kopi di Swedia. Lalu dia ditawari kerja di London untuk menjadi calo kapal. Hanya membutuhkan waktu 6 bulan, Hult menjadi lancar bahasa Inggris tanpa mengikuti kelas bahasa Inggris satupun. Pada saat itu Hult berpikir bahwa bahasa Inggris sangat penting. Perlu diketahui pada saat itu, bahasa kedua di Swedia adalah bahasa Prancis bukan bahasa Inggris.
Tinggal di London, membuat pikirannya terbuka, akhirnya Hult mencoba masuk sekolah sekali lagi. Mengikut beberapa kursus, akhirnya Hult diterima di Lund University, Swedia. Tetapi sayang, Hult hanya bertahan 1 tahun disana. Nafsu bisnisnya lebih kuat dari jiwa kuliahnya.
Melihat prospek di Swedia
Ternyata, murid dan mahasiswa Swedia baru mulai belajar bahasa Inggris ketika mengadakan wisata keluar negeri. Ini menjadi kesempatan bagi Hult untuk membuat semacam kursus bahasa Inggris di Swedia. Tepatnya pada tahun 1965, ketika dia masih kuliah di Lund University. Dia membuka kursus pertamanya di kamar asramanya. Dia mendapatkan inspirasi nama yaitu Education First, walaupun dia sendiri tidak tamat kuliah, tapi menurutnya pendidikan adalah hal yang terpenting.
Lalu, dia secara berturut-turut membuka cabang di hampir seluruh Eropa. Puncak karir dari Hult adalah ketika membuka cabang EF di Tokyo. Ketika itu teknologi baru masuk Jepang, akhirnya pada tahun 1972 dia membuka cabang EF di Tokyo.
“Tiba-tiba jutaan orang di Jepang ingin belajar bahasa Inggris”
Sekarang, EF menjadi salah satu lembaga kursus yang terkenal di dunia. Dengan modal hanya 700 dolar, EF berkembang di 55 negara dengan karyawan sekitar 34 ribu. Keunggulan dari EF adalah student trips. Itu dilakukan oleh Hult mulai dulu sampai sekarang karena ketika membuka EF pertama kali di Eropa, dia harus berkeliling menggunakan bus dan menjadikan bus tersebut tempat kursus. Dengan belajar budaya di masing-masing kota, akan dengan mudah belajar bahasa Inggris. Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Bilanz]
Rekomendasi Editor Hari Ini:
Padukan Bisnis dan Budaya, Mahasiswa Surabaya Raup Jutaan Rupiah
Inspiratifnya Mantan Tukang Besi yang Jadi Milliuner
Inilah 3 Model Bisnis yang Tak Pernah Sepi Pembeli