Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Prospek Budidaya Buah Naga Datangkan Keuntungan Jutaan Rupiah


Buah yang termasuk dalam tumbuhan jenis kaktus ini mengandung lebih dari 20 gizi penting. Selain sehat, buah naga juga berpotensi untuk dibudidaya.

Beberapa tahun yang lalu, keberadaan buah naga cukup menggemparkan karena memiliki warna serta bentuk unik dan rasa yang manis. Buah ini memang bukanlah buah khas Indonesia, tidak heran kalau keberadaannya di tanah air ramai dibicarakan di awal kemunculannya. Buah naga ini dikelompokan ke dalam keluarga tanaman kaktus, buah ini aslinya berasal dari Meksiko, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.

Pada tahu 1870, bangsa Prancis membawa buah naga ini dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias, tetapi karena memiliki rasa buah yang manis, buah naga ini pun dikonsumsi secara meluas di Vietnam dan Cina. Di Indonesia sendiri buah naga ini baru populer sejak tahun 2000 dan tidak jelas siapa yang pertama kali membawa dan mengembangbiakkannya. Hingga kini bisnis budidaya buah naga pun sudah mulai populer dan ditemukan di hampir semua wilayah di Indonesia.

Termasuk ke dalam tumbuhan jenis kaktus, penanaman buah naga tidak membutuhkan perawatan khusus dan cenderung mudah untuk dilakukan. Tidak heran kalau belakangan ini sudah banyak pebisnis budidaya buah naga karena menghasilkan keuntungan yang menjajikan pula. Bahkan omzet yang bisa diperoleh seorang pebisnis budidaya naga ini bisa mencapai sekitar Rp 35 juta/bulannya. Lumayan banget kan? Apakah kamu ingin mencoba bisnis budidaya buah naga Sobat Studentpreneur? Simak cara budidaya buah naga di bawah ini.

Photo credit: HelgaKa (pixabay.com)

 

Cara Budidaya Buah Naga

 

Persyaratan Tumbuh Tanam

Dalam dunia bisnis budidaya buah naga, terdapat beberapa spesies tanaman buah naga yang banyak dibudidayakan, antara lain:

  • Hylocereus undatus buah naga berwarna kulit merah dengan daging buah putih
  • Hylocereus polyrhisus buah naga berwarna kulit merah dan daging buah merah
  • Hylocereus cistarucensis buah naga berwarna kulit merah dengan daging buah merah pekat agak keunguan
  • Hylocereus megelanthus buah naga berwarna kulit kuning dengan daging putih.

Budidaya buah naga juga memiliki persyaratan tumbuh tanam agar bisa berkembang dan menghasilkan buah naga berkualitas baik, seperti:

  • Ditanam di dataran rendah atau dengan ketinggian antara 20-500 mdpl.
  • Kondisi tanah yang digunakan sebagai media tanamnya harus gembur, porous, tanah yang mengandung bahan organic clan banyak mengandung unsur hara, pH tanah 5-7.
  • Memiliki ketersediaan air yang cukup, karena tanaman ini peka terhadap kekeringan dan akan membusuk jika kelebihan air. Tanaman ini juga membutuhkan penyinaran cahaya matahari penuh agar bisa mempercepat pembungaan.

 

Persiapan lahan

Dalam budidaya buah naga, tahap persiapan lahannya dimulai dari mempersiapkan penopang untuk menegakkan tanaman, karena tanaman ini tidak mempunyai batang primer yang kokoh. Kamu juga bisa menggunakan tiang dari kayu atau beton berukuran 10cm x 10 cm dengan tinggi 2 m yang ditancapkan ke tanah sedalam 50 cm. Kemudian ujung bagian atas dari tiang penyangga ini diberi besi yang dibentuk lingkaran untuk penopang dari cabang tamnaman.

Sebulan sebelum ditanam, kamu bisa membuatkan terlebih dahulu lubang tanah dengan ukuran 40 x 40 x 40 cm dengan jarak tanam 2m x 2,5m, sehingga dalam 1 hektar terdapat sekitar 2000 lubang tanam penyangga. Setiap tiang/pohon penyangga tersebut dibuat 3-4 lubang tanam dengan jarak sekitar 30 cm dari tiang penyangga. Lubang tanam inilah yang nanti akan diberikan pupuk kandang yang matang sebanyak 5-10kg dan sudah dicampur dengan tanah.

 

Memilih Bibit Buah Naga

Menanam buah naga bisa dikembangbiakkan dengan cara generatif dan vegetatif. Cara generatif merupakan cara budidaya buah naga dengan memperbanyak tanaman dari biji. Benih ini diambil dengan cara mengeluarkan biji dari buah naga terpilih. Cara ini cukup sulit dan biasanya banyak dilakukan oleh para penangkar yang sudah berpengalaman.

Khusus untuk kamu yang masih pemula, cara vegetatif mungkin menjadi pilihan yang paling tepat. Mengingat cara vegetatif ini relatif lebih mudah dan banyak digunakan oleh pembudidaya buah naga sebelumnya. Selain itu, sifat-sifat tanaman induk yang dibawa pun sudah dipastikan bisa menurun pada anakannya. Dalam pemilihan bibit buah naga, kamu cukup mencari tanaman buah naga yang sehat dan terbebas dari hama atau penyakit.

Berikut beberapa langkah penyetekkan buah naga:

  • Penyetekkan dilakukan pada batang/cabang tanaman yang pernah berbuah, setidaknya 3-4 kali. Hal ini dilakukan agar hasil stek tersebut bisa berproduksi lebih cepat dan produktivitasnya sudah terlihat dari hasil buah sebelumnya.
  • Pilihlah batang dengan diameter setidaknya 8 cm, keras, tua, berwarna hijau kelabu, dan sehat. Semakin besar diameter batang maka semakin baik, karena batang akan menjadi batang utama tanaman budidaya buah naga kamu.
  • Pemotongan dilakukan pada batang yang panjangnya sekitar 80-120 cm. Jangan dipotong semua, sisakan sekitar 20% bagian yang 80% tersebut dijadikan sebagai calon bibit.
  • Potongan stek harus memiliki setidaknya 4 mata tunas, panjang setek tersebut bisa lebih pendek namun konsekuensinya akan berpengaruh pada kecepatan berbuah.
  • Biarkan batang stek yang sudah dipotong hingga getahnya mengering. Hal ini dilakukan untuk menghindari risiko serangan jamur pada batang setek.
  • Siapkan bedengan atau polybag untuk menanam setek-setek tersebut dalam media campuran tanah atau media tanamnya.
  • Siram bedengan atau polybag yang sudah diisi dengan media tanam, lalu tancapkan bagian yang runcing dari setek tersebut ke dalam media tanam sedalam 5 cm.
  • Berikan naungan atau sungkup untuk melindungi setek tersebut, lakukan penyiraman sebanyak 2-3 hari sekali.
  • Setelah 3 minggu, tunas pertama mulai tumbuh dan naungan atau sungkup harus dibuka agar bibit mendapatkan cahaya matahari penuh.
  • Pemeliharaan bibit ini biasanya berlangsung hingga 3 bulan, dengan tinggi bibit sekitar 50-80 cm.

 

Persiapan Budidaya  Buah Naga

Cara budidaya buah naga selanjutnya adalah untuk mempersiapkan luas lahan sekitar 1 hektar untuk sekitar 6.000-10.000 bibit buah naga. Jumlah bibit yang diperlukan tergantung pada metode tanam dan pengaturan jarak tanam yang sudah dibahas pada poin sebelumnya.  Ketika ingin menanamnya, kamu bisa melakukan beberapa metode budidaya, tapi kali ini yang akan dibahas adalah metode budidaya buah naga dengan tiang panjat tunggal. Melalui metode ini, kamu akan membutuhkan tiang panjat sebanyak 1600 batang dengan kebutuhan bibit tanaman sebanyak 6400/ hektar.

  • Pembuatan tiang panjat

Dalam budidaya buah naga tiang panjat sangat dibutuhkan untuk menopang pertumbuhan tanaman. Bentuk tiangnya bisa berbentuk pilar segi empat atau silinder denga diameter sekitar 10-15 cm. Tinggi tiang panjat budidaya buah naga biasanya 2-2,5 meter.

Tiang tersebut nantinya akan ditanam sedalam 50 cm agar kuat berdiri dan lalu pada bagian ujung bagian atas diberikan penopang berupa batang kayu atau besi berbentuk ‘+’. Kemudian tambahkan besi berbentuk lingkaran atau bisa juga ban motor bekas, sehingga bagian ujung atasnya akan berbentuk seperti stir mobil.

Kamu juga bisa membuat tiang panjang secara berbaris dengan jarak tiang dalam satu baris 2,5 meter sedangkan jar kantar baris sejauh 3 meter. Jarak ini juga yang nantinya menjadi jarak tanam. Di antara barisan tersebut jangan lupa membuat saluran drainase sedalam 25 cm.

 

Penanaman Bibit Buah Naga

Pada satu tiang panjat budidaya buah naga akan membutuhkan sekitar 4 bibit tanaman buah naga. Bibit tersebut ditanam mengitari tiang panjat, jarak antara tiang panjat dengan bibit tanaman tersebut sektiar 10 cm. Lalu bibit dipindahkan dari bedeng penyemaian atau polybag. Galilah tanah sedalam 10-15 cm atau bisa juga disesuaikan dengan ukuran bibit yang kamu punya. Kemudian bibit diletakkan pada galian dan ditimbun dengan tanah diambil sambil dipadatkan.

Setelah ke-4 bibit ditanam, ikat batang bibit tanaman tersebut sehingga menempel pada tiang panjat. Lakukan pengikatan setiap tanaman tumbuh menjulur sepanjang 20-30 cm. Pengikatan dilakukan jangan terlalu kencang untuk memberi ruang gerak pertumbuhan tanaman dan tidak melukai batang.

 

Pemeliharaan Budidaya Buah Naga

  • Pengairan, pada tahap awal pertumbuhan buah naga pengairan ini dilakukan 1-2 hari sekali. Pemberian air yang terlalu sering atau berlebihan akan menyebabkan terjadinya pembusukan.
  • Pemupukan, buah naga akan diberikan pupuk kandang dengan interval pemberian selama 3 bulan sekali sebanyak 5-10 kg.
  • Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), buah naga sementara ini belum ditemukan adanya serangan hama ataupun clan penyakit yang potensial. Pembersihan lahan atau pengendalian gulma sudah cukup dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan tanaman.

 

Masa Panen

Tanaman buah naga merupakan tanaman yang berumur panjang, siklus produktifnya juga bisa mencapai 15-20 tahun. Budidaya buah naga baru akan mulai berbuah untuk pertama kali pada bulan ke 10-12 terhitung setelah ditanam. Tapi jika ukuran bibit tanamannya lebih kecil, maka panen pertamanya bisa mencapai 1,5-2 tahun terhitung setelah tanam. Produktivitas pada panen pertama biasanya tidak langsung optimal.

Satu tanaman biasanya bisa menghasilkan 1 kg buah dan dalam satu tiang panjat terdapat 4 tanaman. Berarti jika dihitung dengan jumlah tonggak sebanyak 1600 dalam satu hektar maka buah yang akan dihasilkan oleh tanaman buah naga berkisar antara 6-7 ton/musim panen. Usaha budidaya buah naga yang sukses biasanya akan menghasilkan lebih dari 50 ton buah/hektar/tahun.

Ciri-ciri buah naga yang sudah siap panen antara lain warna kulitnya yang sudah berwarna merah mengkilap. Jumbai buah yang berwarna kemerahan, dan berkurangnya warna hijau pada tubuh buah. Mahkota buah juga akan mengecil dan pangkal buah akan menguncup atau berkeriput. Lalu ukuran buah akan semakin terlihat membulat dengan berat sekitar 400-600 gr.

Nah, kira-kira seperti itulah penjelasan mengenai bagaimana cara budidaya buah naga. Berbisnis buah naga termasuk salah satu jenis usaha agribisnis yang memiliki prospek sangat bagus, karena pemasarannya tidak hanya di Indonesia tetapi ada beberapa negara lain yang masih mengimpor buah naga dari Indonesia. Lagipula keuntungan dari bisnis budidaya buah naga ini bisa meraup keuntungan sebanyak 60% – 83% dari modal awalnya. Apakah kamu tertarik Sobat Studentpreneur?

 

Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut.

 

Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:

Mencari Dana untuk Startup

Cara Mencari Investor Untuk Startup Baru

Masa Depan Konten, Komunitas, dan Bisnis Online

 

Nisrina Darnila

Pernah bekerja untuk National Geographic Indonesia, kini Nisrina aktif di salah satu content agency di Jakarta

Facebook