Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Rencanakan Bisnismu dengan Matang


Lucy dan Angel adalah sahabat karib sejak masa kuliah. Mereka berdua memiliki kegemaran yang sama yaitu menyukai sebuah tantangan. Setelah lulus kuliah, mereka berpisah karena sibuk dengan kehidupan masing-masing, akhirnya mereka berniat untuk bertemu di kesempatan seminar bisnis. Setelah acara selesai mereka sepakat bahwa ini adalah apa yang mereka cari. Tanpa banyak cakap, Lucy menjalankan bisnis pertamanya, yaitu menjadi distributor produk consumer goods. Lucy memulainya dengan membeli poduk tersebut dalam jumlah yang besar, kemudian memasang iklan, menyebar selebaran dan mencari seorang sales supervisior dan beberapa karyawan lainnya. Kemudian otak Lucy berpikir sangat cepat, kemudian ia menemukan agen yang mau membeli dalam partai yang sangat besar.

business-plan1

Dari penjualan tersebut, Lucy mendapatkan keuntungan. Pundit-pundi uangnya semakin banyak, kemudian Lucy bermain ke tempat Angel. Angel ternyata belum memulai usahanya sama sekali, berbeda dengan si Lucy. Kemudian tersindirlah si Angel dengan perkataan lucy, “loh kok belum bisnis juga, yang penting action jangan dihitung- hitung melulu”. Berbeda dengan lucy, cara kerja Angel lebih tersruktur. Angel memulai dengan perencanaan bisnis yang matang, pertama melakukan riset pemasaran lalu ia memulai membuat tester kepada 30 orang. Kritik dan saranpun berdatangan, hingga akhirnya Angel dapat membuat makanan yang bisa memuaskan 30 orang koresponden tersebut.

Selain itu Angel mempelajari bagaimana cara mengelola keuangan. Lima hari kemudian Angel paham garis besarnya, dan memulai untuk meng-hire seorang konsultan keuangan lepas untuk mengerjakan laporan keuangannya tiap 3 bulan sekali. Kemudian Angel mempelajari badan hukum, dan mencoba menghubungi temannya yang bagian HRD untuk mencari karyawan. Angel menggunakan taktik untuk menarik investor dengan menuliskan seluruh perencanaannya dengan detail.

Tak terasa waktu sudah berjalan beberapa bulan, kemudian angel memutuskan menengok Lucy di tempat bisnisnya. Apa yang dilihat Angel sangat berbeda, Lucy ditipu oleh agennya. Surat perjanjian dari Lucy tidak kuat dimata hukum dan banyak dari salesnya tidak turun kelapangan dan gaji yang diberikan terlalu tinggi. Sales terbaiknya pun meninggalkan Lucy karena dianggap tidak berprospek.

Lucy tidak tahu jika menggunakan badan hukum yang tepat, harta pribadinya dapat diselamatkan. Investor juga merasa dirugikan. Ia merasa ditipu oleh Lucy, karena dia tidak membuat perjanjian dengan investor tentang bagaimana nantinya kalau perusahaan merugi. Dia beranggapan investornya adalah teman dekatnya, sehingga tidak perlu membuat kontrak bisnis dengannya.

Nah Sobat Studenpreneur, apa yang dapat kalian pelajari dari cerita diatas? Ya, Lucy tidak merencanakan bisnisnya dengan matang, walaupun mengambil tindakan adalah bagian terpenting dalam memulai sebuah bisnis. Lucy terpaksa mengecap bangkrut dan kehilangan uang. Perencanaan bisnis bukan hanya sebagai lembaran kertas yang fungsinya mencari investor. Sebuah perencanaan bisnis bukan hanya seperti tugas kuliah untuk bisa mendapatkan nilai A seperti biasanya. Sebuah perencanaan bisnis merupakan peta perjalanan, sebuah daftar tentang hal-hal yang harus dikerjakan dalam urutan yang benar sehingga meminimalisir resiko kegagalan. So, apakah kamu sudah melakukan perencanaan bisnis untuk bisnismu sendiri? Semoga bermanfaat.

Zakarias Danujatmiko

Zakarias Danujatmiko adalah General Manager Studentpreneur. Dia sangat berminat terhadap entrepreneurship dan merupakan pengusaha cokelat bubuk.

Facebook Twitter