Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Sebagai Entrepreneur, Anda Boleh Berlibur Ketika …


Pebisnis Sangat Sibuk Sehingga Tidak Punya Waktu Libur? Bisa Libur, Asal Anda Melakukan Hal-Hal Ini.

Sebagai pemilik bisnis, mungkin Anda sering bertanya-tanya, bisakah Anda mengambil waktu libur? Atau justru seringkali Anda merasakan pertentangan batin ketika sedang mengambil waktu libur. Jangan sampai! Waktu libur, akan memberikan setiap pemimpin perspektif yang lebih baik. Selain itu, ketidakhadiran Anda akan mengungkapkan kelemahan organisasi yang mungkin terabaikan dan membutuhkan perhatian secepatnya. Nah, berikut adalah empat ide yang mampu menjadi penguat bagi latar belakang Anda mengambil lebih banyak waktu libur.

 

1. Mendefinisikan kesuksesan.

Orang-orang sering mendefinisikan kesuksesan dalam dua bentuk: 1) hasil yang menguntungkan; 2) memperoleh kekayaan dan ketenaran. Akan tetapi, ketika Anda telah merangkul keduanya, Anda akan menyadari bahwa hidup cukup lama untuk menikmati hidup dengan orang-orang terkasih juga merupakan bagian dari definisi keberhasilan.

liburan-pantai

2. Memastikan kualitas karyawan Anda.

Mengambil waktu libur akan membuat Anda meninggalkan bisnis Anda pada sebuah tim yang dapat dipercaya. Jika bisnis diibaratkan bayi, dan  Anda tidak nyaman dengan ide meninggalkan bayi Anda dalam perawatan orang lain, naluri Anda mungkin benar, tetapi salahnya terletak pada praktik perekrutan Anda. Proses wawancara Anda harus menentukan apakah karyawan prospektif Anda adalah individu berkualitas yang dapat Anda pasrahkan perusahaan Anda dalam ketiadaan Anda.

 

3. Delegasikan.

Jika Anda telah merakit sebuah tim yang dapat dipercaya, fungsi mereka dibatasi oleh kemampuan Anda untuk mendelegasikan tugas. Tantangan utama bagi pengusaha adalah mendelegassikan. Anda ingin melakukan semua pekerjaan, dan Anda tahu bagaimana melakukannya, sehingga Anda percaya bahwa Anda harus meng-handle setiap pekerjaan agar beres. Padahal, kesempurnaan adalah musuh dalam selimut. Kesempurnaan bersifat subyektif, dan Anda tidak boleh subyektif. Anda harus berorientasi pada hasil yang nyata.

 

4. Merangkul teknologi.

Ada banyak teknologi terjangkau yang dapat membantu Anda menjalankan kontrol terhadap ‘toko’ Anda tanpa benar-benar harus berada di sana. Jika Anda piawai menggunakannya, tak seorangpun akan melihat bahwa Anda memeriksa email pada smartphone Anda ketika Anda sedang berguling di sebuah kasur pijat. Dan kepiawaian datangnya dari seberapa sering Anda melakukannya.

Anda sudah siap untuk mengambil waktu libur? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Nattu]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Inilah Kisah Hidup Inspiratif Pendiri Air Minum Aqua

Belajar Bisnis Dari Kesederhanaan Jokowi

Pinjaman Modal Usaha Syariah Seperti Apa Sih?

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+