Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Sebagai Entrepreneur, Anda Dilarang Mengejar Kesempurnaan


“Sebuah rencana yang bagus di hari ini jauh lebih baik daripada rencana yang sempurna besok.” – General George Patton.

Anda sudah punya produk. Anda siap untuk memulai perusahaan Anda sendiri. Namun tiba-tiba Anda menundanya. Anda merasa produk Anda masih belum siap. Anda perlu waktu tambahan untuk membuat produk Anda lebih sempurna. Memang, sebagai entrepreneur, seringkali kita merasa bahwa produk kita harus sempurna sebelum memulai bisnis. Hal ini salah besar. Kenapa?

 

Kesempurnaan bisa butuh waktu yang terlalu lama untuk dicapai.

Sedangkan, kebanyakan entrepreneur memiliki waktu dan dana yang terbatas sebelum mereka perlu membuat konsumen mereka membayar. Jadi, apa ini berarti Anda boleh menjual produk setengah jadi? Tidak juga. Eric Ries mengenalkan konsep Lean Startup dimana kita sebagai pemilik bisnis hanya perlu mengembangkan minimum viable product untuk dibeli konsumen. Yaitu produk minimal yang layak pakai. Setelah itu, baru kita bisa melakukan pengembangan-pengembangan. Konsumen yang membayar, tidak hanya akan mendanai pengembangan produk Anda, namun mereka juga bisa ditanyai tentang masukan-masukan yang akan bermanfaat bagi fase pengembangan produk Anda.

sempurna

Konsumen tidak akan membayar untuk kesempurnaan.

Ada pandangan umum yang salah tentang pasar, yang sayangnya sampai sekarang masih banyak dipegang oleh banyak pemilik bisnis, yakni: konsumen menginginkan produk terbaik. Hal ini tidak sepenuhnya benar. Seringkali, konsumen hanya ingin membeli produk yang cukup baik, asal produk tersebut mampu menyelesaikan masalah mereka. Ingat prinsip pertama sales, yakni: konsumen hanya akan membeli ketika mereka memiliki masalah dan memiliki uang untuk menyelesaikan masalah tersebut. Melalui pembelian inilah, Anda akan menemukan seberapa banyak yang rela mereka bayarkan untuk menyelesaikan masalah mereka.

 

Kesempurnaan tidak menguntungkan.

Seringkali, kesempurnaan justru mengarahkan Anda pada biaya produksi yang lebih tinggi, yang berarti harga jual yang lebih mahal. Anda jadi kesulitan cari margin untuk profit. Apalagi jika ternyata konsumen Anda hanya bersedia untuk membayar harga yang lebih kecil dari harga jual Anda. Artinya, produk Anda tidak akan laku. Percuma saja menyediakan produk berkualitas tinggi apabila tidak akan dibeli oleh konsumen Anda.

 

Done is better than perfect.

Selesai jauh lebih baik daripada sempurna. Bukan berarti melakukan pekerjaan setengah-setengah atau menghasilkan produk berkualitas rendah. Menyelesaikan setiap tugas akan memberikan hasil kepada setiap pemilik bisnis. Hasil inilah yang kemudian bisa dievaluasi sebagai metrik sukses atau kegagalan yang dapat digunakan pada langkah berikutnya. Jadi ya, done is better than perfect.

Nah Sobat Studentpreneur, kesempurnaan didapatkan dari proses evaluasi secara terus menerus. Ketika Anda mengejar kesempurnaan di awal, Anda justru melewatkan proses evaluasi ini. Apakah sampai sekarang Anda masih  mengejar kesempurnaan di awal? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

The Newbies 1 – Anak SMA Merintis Toko Sepatu Online dan Raup Puluhan Juta Rupiah.

Anak Muda Indonesia Ini Menolak Tawaran Perusahaan Design Raksasa Amerika Demi Mengejar Mimpi di Indonesia

5 Bank yang Memberikan Pinjaman Tanpa Jaminan

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+