Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Siapa Bilang Investasi Saham itu Sulit? Ini Caranya!


Hanya bekerja sebagai supir taksi, Aab Abdullah bisa meraup keuntungan hingga Rp 180 juta. Apalagi kalau bukan karena investasi saham.

Akhir tahun lalu, Kompas.com menulis berita inspiratif seputar investasi saham. Kompas menceritakan pengalaman Aab Adullah, seorang supir taksi, yang bisa menghasilkan keuntungan sebesar Rp 180 juta dari investasi saham. Aab pun diberi penghargaan oleh Mandiri Sekuritas sebagai MOST Inspiring Costumer 2016 karena dinilai inspiratif dalam mengembangkan investasi di pasar modal.

Awalnya, Aab hanya seorang supir taksi yang sering mangkal di kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), sebuah kantor yang mewadahi para melaku saham untuk memperjualbelikan setiap saham yang mereka punya. Kebiasaan itu membuat Aab secara tidak sadar terus menerus membaca pesan-pesan seputar saham, salah satunya adalah spanduk “Yuk Nabung Saham!”. Pesan dari spanduk tersebut membuatnya tertarik untuk datang ke acara tersebut. Disanalah Aab mendapatkan pengetahuan dasar seputar pasar modal dan berani menanamkan saham di salah satu emiten BUMN karya.

Sejak saat itu, Aab terus menambah investasi untuk membeli beberapa saham lain. Ia juga aktif mengikuti kelas-kelas trading untuk meningkatkan kemampuannya bermain saham. Kompas mencatat, Aab pernah mengalami keuntungan sebesar Rp 11 juta dalam waktu tiga hari. Berkat keuntungan-keuntungan inilah Aab bisa membeli sebuah mobil dan sekarang bekerja sebagai sopir berbasis aplikasi.

Dikutip dari situs web Yuk Nabung Saham, tingkat pemahaman (literasi) masyarakat Indonesia mengenai pasar modal dan tingkat utilitas produk pasar modal memang masih sangat rendah dan yang terkecil dibandingkan dengan 5 industri jasa keuangan lainnya di Indonesia. Menurut data bulan September 2015, jumlah jumlah investor aktif di Indonesia per tahun hanya sebesar 30% dari total investor pasar modal di Indonesia. Padahal, kamu bisa merasakan keuntungan seperti yang Aab rasakan jika kamu mau memulai investasi saham.

 

Sekilas Tentang Saham

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Jadi, jika kamu memiliki saham sebuah perusahaan tertentu, maka kamu juga menjadi salah satu pemilik perusahaan tersebut. Kamu bisa mendapatkan capital gain (keuntungan dari kenaikan harga) dan dividen (pembagian keuntungan perusahaan). Namun jika kamu tidak mengelolanya dengan baik, kamu bisa terkena risiko capital loss (kerugian atas penurunan harga) dan likuidasi jika perusahaan bangkrut. Per tanggal 22 Juni 2017, terdapat 553 perusahaan yang mencatatkan sahamnya di BEI.

Saat ini, BEI juga sedang gencar-gencarnya mendorong masyarakat Indonesia untuk berinvestasi dalam bentuk pembelian saham. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan membuka Galeri Investasi, sebuah tempat yang memberikan edukasi kepada masyarakt mengenai saham dan pasar modal. Dua bulan yang lalu, BEI bahkan telah meresmikan Galeri Investasi ke-265 nya di Universitas Muhammadiyah Jember yang sebelumnya telah didirikan di berbagai kota di Indonesia.

Nicky Hogan, Direktur Pengembangan Bisnis Bursa Efek Indonesia, dalam detikFinance menegaskan bahwa harga saham di BEI di tahun 2016 mengalami kenaikan di atas 15%. Kenaikan ini merupakan yang tertinggi kelima di dunia dan yang tertinggi di Asia Pasfik. Oleh sebab itu, berinvestasi saham merupakan langkah yang tepat untuk membawa kesejahteraan bagi hidup seseorang.

Dalam permainan pasar modal, akan muncul beberapa istilah yang mungkin jarang kamu dengar di kehidupan sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah:

  • Agio saham, selisih lebih setoran pemegang saham diatas nilai nominalnya dalam hal saham dikeluarkan dengan nilai nominal.
  • Ask dan Bid price. Ask untuk harga penawaran atas order jual, sedangkan bid untuk harga penawaran atas order beli.
  • Balance sheet, laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan keadaan aset, utang, dan modal per tanggal tertentu.
  • Block trading, perdagangan dalam jumlah besar (minimal 200.000 lembar saham)
  • Bond atau obligasi, surat bukti utang jangka panjang (umumnya diatas 3 tahun) dari emiten.
  • Bursa saham, pihak yang menyelenggarakan atau menyediakan sistem untuk mempertemukan penawaran jual-beli saham.
  • Cash flow, catatan yang menunjukan sumber uang kas dan penggunaan kegiatan usaha perusahaan secara terperinci.
  • Closing price, harga penutupan suatu efek atau surat berharga di bursa.

 

Berinvestasi saham

Photo credit: geralt (pixabay.com)

Kunci utama dalam berinvestasi saham adalah dengan memahami seluk beluk perusahaan tersebut. Kamu harus memahami seperti apa laporan keuangan mereka atau bagaimana keadaan perusahaan tersebut. Lakukan monitoring pada berita-berita mengenai perusahaan tersebut untuk mengetahui apakah perusahaan itu bertumbuh dan berkembang dengan sehat atau justru malah membawa kerugian. Cari tahu juga mengenai rencana ke depan perusahaan tersebut, apakah akan melakukan ekspansi bisnis dan mengakuisisi perusahaan baru atau sedang mengalami penyusutan bisnis.

Setelah mendapatkan cukup informasi, kamu kemudian harus menghubungi salah satu perusahaan sekuritas yang merupakan Anggota Bursa Efek.

Perusahaan sekuritas terdiri dari dua jenis, yaitu discount broker (jasa tak penuh) yang hanya memberikan jasa sebagai perantara jual-beli saja (tidak membantu investor dalam menentukan strategi bertransaksi atau nasihat-nasihat seputar saham), dan full service broker (jasa penuh) yang bertindak sebagai perantara sekaligus memberi nasihat-nasihat seputar saham.  Jenis apapun yang kamu pilih, pastikan sebelumnya bahwa perusahaan sekuritas tersebut telah memiliki ijin, pengalaman, kemampuan riset yang baik, bersih dari sanksi, akses data realtime secara gratis, dan transparan. Kamu juga sebaiknya meneliti modal dan likuiditas perusahaan sekuritas tersebut.

Setelah kamu menentukan perusahaan mana yang akan menjadi perusahaan sekuritasmu, hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah membuka rekening. Pembukaan rekening saham secara teknis mirip dengan pembukaan rekening tabungan. Saldo awal rekening untuk investasi saham biasanya dimulai dari Rp 5 juta. Setelah itu, kamu harus mengisi data diri seperti identitas diri, tempat tinggal, pekerjaa, data ahli waris, dan copy rekening buku tabunganmu.

Ketika membuka rekening, perusahaan sekuritas juga akan memintamu untuk menandatangani new account agreement yang berisi hak dan kewajiban pemegang rekening. Selanjutnya, ceritakan kepada perwakilan sales mengenai apa tujuan investasi dan kondisi keuanganmu dengan jelas. Informasi ini akan digunakan oleh perwakilan sales untuk merekomendasikan investasi apa yang seharusnya kamu ambil.

Setelah itu, kamu harus memutuskan siapa yang akan mengendalikan akun tersebut. Apakah kamu akan mengelolanya secara mandiri, atau menyerahkannya kepada perusahaan sekuritas (discretionary authority). Jika kamu menyerahkan kepada perusahaan sekuritas, maka mereka akan mengambil keputusan investasi (harga, jenis saham, jumlah, waktu jual-beli) tanpa harus berkonsultasi denganmu sebelumnya.

Dalam berinvestasi saham, ada tiga prinsip utama yang harus kamu pahami. Pertama, don’t put your eggs in one basket, atau jangan meletakan semua telur yang kamu punya di dalam satu keranjang. Hal ini mengingatkan pada kemungkinan keranjang tersebut jatuh, maka investasi yang kamu lakukan menjadi sia-sia. Oleh sebab itu, hindari pembelian satu jenis saham supaya kamu masih berpeluang meraup keuntungan dari saham lainnya. Kedua, buy what you know and know what you buy, atau belilah apa yang kamu ketahui dan ketahuilah apa yang kamu beli. Ketiga, buy low sell high, atau belilah saham ketika harga sedang murah dan menjualnya ketiga harga naik.

 

Jenis-jenis Saham

Dikutip dari Finansialku.com, jenis-jenis saham dibagi berdasarkan preferensinya, kapitalisasi pasarnya, dan berdasarkan sektornya.

Berdasarkan preferensinya, saham dibedakan menjadi dua jenis: saham preferen dan saham biasa. Saham preferen adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak melebihi saham biasa. Saham preferen terbagi lagi menjadi dua jenis, yaitu saham preferen partisipasi dana saham preferen non kumulatif. Sementara saham biasa adalah saham yang beredar di bursa pada umumnya.

Berdasarkan kapitalisasi pasarnya, saham dibedakan ke dalam dua istilah, yaitu blue chip dan saham gorengan. Blue chip mengistilahkan saham dari perusahaan besar yang memiliki pendapatan yang stabil, memiliki aset yang besar, dan dikenal luas oleh masyarakat. Sedangkan saham gorengan mengacu pada saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang kecil, likuiditasnya kurang, fluktuasi harga saham yang naik turun dengan cepat, dan memiliki risiko yang lebih besar.

Berdasarkan sektornya, saham dibagi menjadi 9 sektor yang masing-masing dikelompokkan dalam kategori industri. Sektor utama terdiri dari pertanian (21 saham) dan bahan tambang (43 saham). Sektor manufaktur terdiri dari industri dasar dan bahan kimia (66 saham), industri lainnya (43 saham), dan hasil industri untuk konsumsi (39 saham). Sektor jasa terdiri dari properti, perumahan, dan konstruksi bangunan (63 saham), transportasi, infrastruktur, dan utilities (57 saham), keuangan (89 saham), dan perdagangan, jasa, investasi (100 saham).

 

Waktu Membeli atau Menjual Saham

Ketika membeli saham, kamu harus menyiapkan dana untuk membayar harga saham dan biaya transaksi yang dilakukan oleh perusahaan sekuritas. Biaya transaksi tersebut tidak memiliki ketentuan yang pasti, namun umumnya adalah 0,2-0,3% dari nilai transaksi pembelian saham (termasuk PPN). Sedangkan untuk menghitung total uang yang kamu dapatkan dari penjualan saham, kamu harus mengurangi nilai harga jual saham dengan biaya transaksi dan PPh 0.1%.

Namun, pastikan bahwa kamu sudah memiliki tujuan sebelum berinvestasi. Apakah hanya untuk pengembangan dana, atau ada tujuan khusus lainnya? Selain itu, kamu juga harus menetapkan target yang diinginkan agar investasi yang kamu lakukan lebih terarah. Kamu tentu mengharapkan mendapat keuntungan besar ketika menjual saham tersebut kan?

Yang perlu diperhatikan, semakin tinggi imbalan hasil investasi, semakin tinggi juga risiko yang ada, begitupun kebalikanya. Oleh sebab itu, pastikan kamu benar-benar siap sebelum terjun ke dalam dunia investasi saham. Mengutip apa yang Cosmopolitan sarankan, kamu juga harus memiliki emotional intelligence atau mental yang kuat supaya tidak tergesa-gesa dalam bermain saham.

Investor pun sebenarnya memiliki dua tipe, tipe investor jangka pendek dan investor jangka panjang. Tipe investor jangka pendek hanya akan memerhatikan kapan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli saham, tetapi investor jangka panjang akan memerhatikan hal-hal yang lebih kompleks, seperti saham apa dan pada harga berapa saham tersebut akan dibeli atau dijual.

Bagaimana? Tertarik untuk berinvestasi saham? Jika iya dan kamu masih pemula, sebaiknya kamu terlebih dahulu mengikuti Sekolah Pasar Modal (baik konvensional atau syariah) yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia secara gratis. Kelas tersebut akan membantumu untuk memahami dasar-dasar berinvestasi. Setelah kamu lulus Sekolah Pasar Modal, biasanya mereka akan memberi kesempatan kepada murid-murid didiknya untuk melakukan simulasi trading dan mengenal bagaimana mekanisme perdagangan di lantai bursa.

 

Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut.

 

Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:

Indonesian Independence in a Digital Economy

Dunia Investasi Startup di Tahun 2017

Kematian Desain Grafis

 

Yovita Omega

Pernah berkarya di Pikiran Rakyat, kini Yovita aktif di digital agency di Jakarta.

Facebook