Tips
Strategi Iklan Online untuk UKM
Memasuki era digital, kini sepertinya internet telah menjadi kebutuhan masyarakat dunia. Banyak pelaku bisnis yang berbondong-bondong memanfaatkan internet untuk memasarkan produk mereka, baik perusahaan besar hingga pengusaha kecil. Usaha Kecil Menengah (UKM) pun turut melakukan hal yang sama, mulai merancang strategi iklan online untuk UKM.
Sudah ada cukup banyak UKM yang berhasil mengekspor produk buatan mereka berkat bantuan internet Sobat Studentpreneur. Sebut saja produk kain tenun ikat bernama Pandan Sari asal Pandaan, Pasuruan, yang berhasil menembus Jepang, Australia, hingga Amerika Serikat. Atau sentra produksi alat musik kecapi bernama Rumah Kecapi yang berhasil memasarkan produknya hingga Tiongkok dan Ceko.
Hal ini menunjukkan bahwa tidak peduli produk apapun yang dijual, selama strategi digital marketing yang diterapkan benar-benar tepat dan konsisten dijalankan, produk tersebut akan berhasil menembus audiens yang luas. Sebagai salah satu strategi digital marketing, iklan online dapat menjadi kunci keberhasilan kamu dalam memasarkan produk-produk UKM. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan agar strategi iklan online dapat berjalan sesuai target?
Menentukan Target Audiens
Ibarat sedang menembak sesuatu, tentu kamu harus menentukan target tembakan yang tepat. Dalam hal ini, peluru merupakan iklan online yang akan dipasang, sedangkan target tembakan adalah audiens yang diharapkan mampu menangkap dan bertindak terhadap pesan iklan tersebut. Untuk itu, tentukan dulu siapa target audiens dari produk UKM yang hendak kamu pasarkan. Baru setelah itu kamu bisa menentukan tujuan dari pemasangan iklan online. Hal ini akan membantu kamu dalam memilih platform yang tepat.
Sebagai contoh, kamu ingin memasang iklan online untuk meningkatkan brand awareness. Jika itu memang tujuannya, kamu harus memilih platform yang memiliki jangkauan pengguna luas, seperti Facebook atau Twitter misalnya. Keduanya memiliki fitur ads yang bisa kamu konfigurasi sesuai dengan kebutuhan, mulai dari konten hingga waktu penayangan.
Pertimbangkan Aspek Multimedia
Kamu pasti pernah mendengar istilah yang mengatakan bahwa satu gambar menyiratkan ribuan kata. Hal ini ada benarnya juga, apalagi calon pembeli tidak bisa berinteraksi dengan produk yang akan mereka beli. Hanya ada foto dan deskripsi yang bisa diandalkan untuk menjadi pertimbangan penilaian produk sebelum mereka melakukan pembelian. Iklan online bisa menjadi strategi yang cukup jitu untuk memberikan informasi produk tersebut.
Cara paling sederhana yang bisa kamu tempuh mungkin dengan memasang banner pada berbagai platform media sosial sebagai salah satu strategi iklan online untuk UKM kamu. Hal tersebut tidak salah, tapi mengapa tidak mencoba untuk menggunakan video? Umumnya, video sebagai iklan digunakan untuk menjelaskan mekanisme kerja atau konsep. Tunjukkan step by step melalui iklan video jika memang audiens membutuhkan hal tersebut untuk menggunakan produk kamu. YouTube kini telah memiliki fitur YouTube Ads dengan beberapa tipe yang bisa kamu manfaatkan untuk memasarkan produk-produk UKM kamu.
Sesuaikan Penyampaian Pesan dengan Platform Sosial
Anggap saja kamu berencana membuat iklan online untuk dipasang di berbagai media sosial. Hal tersebut sah-sah saja dilakukan, namun kamu harus ingat bahwa tidak semua media sosial memiliki karakter yang sama, terutama dari segi audiens. Iklan online yang diterima dengan baik di Facebook justru mungkin dianggap sebagai spam di Twitter. Karenanya, ada baiknya jika kamu memahami dulu karakteristik berbagai platform yang hendak kamu gunakan sebagai tempat memasang iklan online. Hal ini bisa membantu kamu untuk “menembak” dengan tepat sasaran tanpa harus menghabiskan “peluru”.
Meski begitu, kamu harus tetap menyesuaikan keseluruhan pesan iklan online yang kamu sebar di berbagai platform agar tetap serasi. Jadi, yang berbeda hanyalah cara penyampaiannya, namun isi pesannya tetap sama.
Jaringan Sosial Lokal
Photo Credit: Joe
Every giant step starts with a smaller one. Para UKM yang berhasil mengenalkan produknya hingga mancanegara juga memulainya dari tingkat lokal. Sebelum mendapatkan prestasi yang sama, kamu harus bisa meng-embrace kekuatan jaringan sosial di lingkungan lokal kamu. Buatlah UKM kamu terlihat dan dikenal oleh lingkungan lokal kamu terlebih dulu. Pastikan bahwa website UKM kamu telah terdaftar dalam direktori bisnis lokal. Dengan begitu, target audiens bisa dengan mudah menemukan UKM kamu ketika sedang membutuhkan. Kamu harus merancang strategi iklan online untuk UKM dengan masyarakat lokal sebagai target utamanya.
Tentu ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan, salah satunya adalah pesaing. Di mana mereka mendaftarkan diri? Periksa inbound link untuk memeriksa direktori bisnis sehingga kamu juga bisa ikut mendaftarkan UKM kamu. Agar makin “terlihat” di ranah online, kamu juga harus daftar pada Google Maps. Ketika target audiens yang berada di lingkungan lokal kamu mengetikkan kata kunci tertentu yang berkaitan dengan produk kamu, iklan online UKM kamu akan muncul pada hasil pencarian mereka.
Jasa Influencer atau Key Opinion Leader
Iklan online tidak hanya berbentuk banner atau video, tapi juga bisa berupa “perkataan” dari para influencer atau key opinion leader. Beberapa orang menyebut mereka sebagai buzzer. Biasanya, mereka adalah orang yang memiliki banyak followers di media sosial. Tapi, kamu tidak bisa sembarangan memilih influencer, apalagi jika hanya karena kamu suka dengan konten postingan yang mereka sajikan. Sebagai media iklan online, pilihlah influencer yang relevan dengan produk UKM kamu. Tentukan kriteria yang tepat untuk menjadi influencer produk UKM kamu, lalu lakukan identifikasi di media sosial untuk mencari influencer yang sekiranya memenuhi kriteria kamu.
Sebagai opsi lain, kamu juga bisa mengajak influencer untuk menggunakan produk UKM yang dibuat. Misalnya, UKM kamu memproduksi baju batik untuk anak muda. Kamu bisa mengajak fashion blogger sebagai influencer yang akan “mengiklankan” produk baju batik tersebut. Kamu juga bisa meminta fashion blogger untuk menjadi ikon produk UKM kamu. Dengan banyaknya followers yang dimiliki influencer, produk UKM kamu akan mendapat lebih banyak eksposur, sehingga potensi penjualan tentunya akan ikut meningkat pula.
Integrasi Kampanye Offline dan Iklan Online
Selain mengeksekusi strategi iklan online untuk UKM, kamu tentu juga masih menggunakan ranah offline untuk melakukan promosi, bukan? Penting bagi kamu untuk memastikan bahwa iklan offline dan online yang kamu terapkan benar-benar terintegrasi satu sama lain. Hal ini masih sedikit berhubungan dengan poin penyesuaian penyampaian pesan di atas. Hanya karena platform-nya berbeda, bukan berarti kamu harus membedakan isi pesannya pula. Cara paling sederhananya mungkin dengan menyamakan desain brosur offline dan banner untuk iklan online.
Contoh lainnya, anggap saja kamu berencana mengadakan event olahraga lari untuk mengenalkan produk sepatu terbaru dari UKM kamu. Kampanye offline seperti hadir di radio atau menempel brosur di berbagai tempat strategis masih harus jalan, namun promosi iklan online juga tidak boleh luput dilakukan. Kamu bisa membuat kontes berhadiah produk sepatu tersebut dengan meminta calon peserta untuk mem-follow akun media sosial UKM kamu dan memberi “like” pada salah satu postingan khusus. Nantinya, username seluruh orang yang telah menekan tombol “like” akan dipilih secara acak untuk menentukan pemenang. Hadiah hanya akan diberikan pada saat event olahraga lari berlangsung nanti.
Bagaimana menurut kamu? Strategi iklan online di atas tidak terlalu susah untuk dicoba, kan? Sebelumnya, kamu disarankan untuk melakukan berbagai riset agar iklan online yang kamu terapkan untuk UKM kamu bisa tetap sasaran, efektif, menuai hasil yang diinginkan, dan tentunya tidak sia-sia. Ingin belajar digital marketing lebih lanjut? Yuk ikutan kelas online gratis dari founder Adskom, Italo Gani. Selamat mencoba, ya Sobat Studentpreneur!