Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Tips Membuat Email Marketing yang Menarik dan Menjual


Sering mengirimkan email marketing ke pelanggan namun tidak mendapatkan hasil memuaskan? Simak tips berikut ini.

Pengguna internet, hampir seluruh pengguna internet, akan mudah sangat teralihkan. Mereka tidak akan membaca secara teliti, apalagi jika yang dilihatnya tidak menarik. Ini juga akan terjadi jika Anda membuat iklan atau marketing di internet. Anda membuat iklan banner, posting di blog sampai email marketing jika tidak menarik maka akan ditinggalkan para pembaca atau calon pelanggan Anda.

Sekarang kita akan membahas bagaimana cara membuat email marketing Anda dibaca oleh pelanggan Anda. Ada setidaknya 5 cara yang harus Anda lakukan dan jangan Anda lakukan dalam membuat email marketing.

Berbicara soal email marketing, Anda pasti pernah subscribe 1 atau 2 newsletter. Jika Anda perhatikan dari email marketing tersebut, yang pertama Anda lihat pasti subjek. Ketika subjek tersebut tidak menarik, Anda mungkin langsung menghapus email tersebut  atau minimal mark as read. Lalu jika subjek tersebut menarik, Anda akan berusaha membukanya.

Pada saat membuka email, Anda juga belum tentu melihat isi dari email. Yang pertama kali dilihat biasanya adalah gambar, jika tidak menarik Anda akan scroll habis email tersebut. Begitu sebaliknya, jika Anda akan melihat gambar yang menarik Anda akan berusaha membaca email secara hati-hati. Begitu seterusnya.

Itulah gambaran sedikit perilaku kebanyakan para pengguna internet. Walaupun sebagian ada yang lebih radikal, jika tidak menarik dan tidak menguntungkan maka langsung dihapus bahkan di unsubscribe. Tetapi tenang, disini akan diberitahu agar email marketing Anda masih bisa selamat.

 

5 cara yang harus Anda lakukan agar email marketing Anda benar

  • Anda harus benar-benar memikirkan bagaimana subjek email marketing Anda. Jika perlu, Anda bisa menulis 10 sampai 15 subjek pilihan agar Anda bisa memilih mana subjek emal marketing yang bagus.
  • Tentukan frekuensi pengiriman email dengan benar. Di beberapa perusahaan, mengirimkan email marketing sehari sekali dapat dikatakan terlalu banyak. Karena terlalu riskan untuk para pelanggan untuk unsubscribe. Sedangkan jika Anda mengirimkan email marketing 3 bulan sekali, itu juga terlalu jarang. Jadi jika Anda sudah mempunyai engine untuk email marketing, Anda harus mengizinkan para pelanggan untuk memilih sendiri frekuensi penerimaan email.
  • Apakah email Anda layak dibaca? Setelah Anda membuat email tersebut, baca sendiri. Apakah email tersebut memang layak untuk dibaca. Ketika Anda sendiri malas untuk membacanya, berarti Anda harus mengubah isi dari email marketing tersebut.
  • Jangan terlalu terpaku pada desain. Beberapa perusahaan membuat isi email penuh dengan tulisan, lalu perusahaan lain penuh dengan gambar. Yang terpenting adalah bagaimana isi dari email Anda, apakah memang layak untuk dibaca atau tidak.
  • Buat email Anda semenarik mungkin. Kunci dari email marketing adalah, bagaimana email Anda bisa dibuka. Ketika sudah dibuka maka berarti ada kemungkinan pelanggan tersebut mempertimbangkan untuk membeli produk atau jasa Anda. Membuat email menarik bukan hanya sekedar subjek, isi konten dan pelayan juga termasuk. Buat beberapa kesalahan dan keunggulan email marketing Anda, dan selalu perbaiki.

 

5 kesalahan yang harus Anda hindari

  • Anda mengirim email tidak teratur.

Solusi: jangan sampai Anda lupa atau tidak mengirimkan email marketing. Jika misalnya ada pelangan yang subscribe email mingguan, berarti jangan sampai Anda tidak mengirim email tersebut. Gunakan engine email marketing yang bagus. Beberapa engine email marketing sudah mempunyai sistem penjadwalan yang bagus.

  • Anda tidak mempromosikan cara subscribe email

Solusi: Mungkin pertama kali Anda meluncurkan email marketing, Anda giat sekali mempromosikan sana sini. Tetapi jika sudah berbulan-bulan, biasanya Anda akan lupa bahwa Anda juga mempunyai fitur ini. Perbarui promosi email marketing setidaknya selama 3 bulan sekali.

  • Anda tidak memperdulikan preview

Solusi: Dibeberapa engine seperti Gmail, preview email biasanya akan terlihat sebagai notifikasi. Apa itu preview email? Jadi preview email biasanya akan memperlihatkan baris pertama isi email Anda. Biasanya, isi email pertama adalah “Problems viewing this email?” atau “Use this area to offer a short teaser of your email’s content”. Jadi baris pertama email marketing Anda harus sedikit banyak menjelaskan isi email Anda.

  • Anda kesal karena banyak orang yang meng-unsubscribe

Solusi: Dalam email marketing, orang yang subscribe dengan unsubscribe akan sama jumlahnya. Jika Anda pintar dalam berpromosi, Anda mungkin bisa menekan jumlah unsubscribe. Jadi, walaupun isi dari email marketing Anda bagus, pasti ada saja yang unsubscribe.

email-marketing-subscribe

Ambil sisi positifnya, orang yang meng-unsubsribe berarti orang tersebut tidak akan membeli barang. Tentu sia-sia kan mengirimkan promosi kepada orang yang tidak akan membeli barang Anda?

  • Jangan sekali-sekali mengetest email

Solusi: Anda tidak akan bisa mengetahui email marketing Anda berhasil jika tidak melakukan test. Biasanya beberapa engine email marketing sudah menyediakan email terpisah untuk melakukan testing. Jadi usahakan ketika Anda sudah melakukan testing, email tersebut sudah “jadi”.

Email marketing merupakan salah satu alat marketing terbaik. Walaupun Anda harus mengeluarkan beberapa rupiah untuk engine email marketing, tetapi fakta menunjukkan setiap rupiah yang Anda keluarkan untuk email marketing Anda akan mendapatkan 40 rupiah penjualan. Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Come]

 

Rekomendasi Editor Hari Ini:

Tips Membangun Bisnis Keluarga Ala Raja Pizza Kanada

Bermodal 10 Juta Rupiah, Pria Ini Jadi Milliarder di Tiongkok

Cara Membangun Koneksi Untuk Bisnis Anda

Dior Asning Kosyu

Bercita-cita menjadi pemain basket, kini Dior berubah profesi menjadi jurnalis yang ingin memperbaiki Indonesia melalui tulisannya.

Facebook Twitter Google+