Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

From the archives: Tips Memulai Bisnis Frozen Food


Previously published on Juni 19, 2014
Memulai bisnis makanan beku bisa dilakukan dengan overhead yang sangat kecil. Akan tetapi, Anda membutuhkan sejumlah perencanaan. Artikel ini berisi tips untuk membantu Anda melakukan perencanaan, mulai dari mengembangkan metode pengiriman, rencana pemasaran, hingga meraih reputasi yang solid dan mencapai break even di masa depan. Semoga bermanfaat.

 

1. Pilih produk Anda. Sudah ada hampir ribuan makanan yang dijual beku di luaran sana. Dari mulai pizza hingga acar. Artinya, Anda tidak mungkin membuat sebuah makanan beku yang akan disukai semua orang. Namun, ini juga berarti Anda memiliki kesempatan untuk mengkhususkan diri. Pilih produk yang sederhana untuk didapatkan dan pasarnya sudah jelas. Atau, jika Anda sudah memiliki resep sendiri, Anda bisa memulainya dari sana. Atau, Anda bisa memulainya dengan mencari grosir yang menjual produk unik yang saat ini belum tersedia di wilayah Anda.

 

2. Tulis business plan. Rencana bisnis Anda harus segera ditulis menyusul produk Anda. Bagaimana rencana Anda untuk memasarkan mereka. Mencakup studi potensi bisnis makanan beku di daerah Anda, anggaran, daftar peralatan yang akan Anda butuhkan untuk menjalankan bisnis Anda dan siapa niche Anda.

 

3. Pilih metode pengiriman. Jualan makanan beku sering datang bersama dengan beberapa sistem pengiriman. Anda mungkin memutuskan untuk memasarkan produk Anda secara online dan mengirimkan mereka di truk freezer, atau memasarkannya dengan tatap muka dari restoran-restoran, atau membuka toko sendiri. Namun, Anda mungkin tidak memiliki modal untuk mendirikan bisnis yang besar di awal. Maka, start small adalah cara terbaik untuk memulai. Misalnya, menemukan grocery sukses di sekitar Anda, yang mengijinkan Anda menitipkan produk Anda untuk persentase kecil keuntungan. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengenalkan diri pada market Anda dan mendapatkan reputasi yang solid sebelum Anda memulai operasi besar-besaran yang melibatkan jasa pengiriman, dan produk yang lebih luas.

frozen-food

4. Mengumpulkan investor. Anda akan membutuhkan modal untuk memulai, terutama jika Anda berencana untuk membeli truk pengiriman atau dapur atau menyewa etalase. Anda bisa mengumpulkan pinjaman Kredit Usaha Rakyat Mikro dari sejumlah bank (biasanya maksimal 20 juta) atau mengundang pihak swasta untuk berinvestasi dalam bisnis Anda. Anda harus menunjukkan kepada mereka rencana bisnis yang matang agar bisa menjual ide Anda pada investor.

 

5. Ruang penyimpanan. Anda perlu menjaga persediaan yang cukup setiap saat. Pada awalnya, mungkin Anda harus membeli satu atau dua freezer. Atau, jika Anda kenal dengan orang yang memiliki freezer kelas komersial, seperti restoran atau toko, Anda bisa menitipkannya pada mereka. Anda bisa menyewa atau memotongnya dari profit Anda sampai Anda bisa berdikari.

 

6. Mendapatkan lisensi makanan. Untuk menjual makanan di semua wilayah Indonesia, Anda harus memiliki lisensi distribusi pangan dan / atau lisensi untuk menyiapkan makanan untuk dijual. Izin tersebut biasanya jatuh ke kisaran 750 ribu sampai 2 juta. Atau lebih, jika sekaligus untuk mendapatkan lisensi kesehatan. Saran terbaik adalah menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah kota Anda, misalnya Disperindag. Setidaknya, Anda bisa mencari tahu cara  terbaik untuk mendapatkan perijinan.

 

7. Pentingnya networking. Maka, tips berikutnya jatuh pada pentingnya membangun networking. Bukan hanya dengan pemerintah, investor, restoran-restoran sebagai partner Anda, namun juga komunitas-komunitas kuliner yang bisa Anda rangkul untuk menemukan mereka-mereka yang memiliki passion yang sama dengan Anda.

 

8. Waralaba. Banyak perusahaan dengan model bisnis frozen food terbukti sukses mengembangkan sistem waralaba. Terutama jika bisnis Anda sudah siap untuk menjangkau kalangan yang lebih luas, dan meningkatkan skala bisnis Anda dari usaha kecil.

 

Tips lainnya:

• Jangan membeli atau menyewa peralatan sampai Anda yakin pendapatan Anda dapat menutupi investasi. Modal tetap seperti truk pengiriman, pembelian peralatan dapur, dan real estate sering butuh waktu bertahun-tahun untuk pulih.

• Jangan pernah menjalankan bisnis makanan tanpa lisensi. Selain mengantarkan Anda pada proses hukum, bisa saja menghancurkan reputasi Anda di industri ini. Dan reputasi Anda sebagai produsen profesional yang peduli tentang kode kesehatan dan kualitas produk makanan sangatlah penting di industri ini. Bisnis makanan sebagian besar dibangun di atas reputasi.

• Bermainlah di spesialisasi. Jangan jual makanan beku yang dapat dengan mudah dibeli pelanggan di supermarket. Anda bisa bermain di makanan beku yang unik, buatan sendiri, hingga menambahkan nilai plus dengan menawarkan makanan organik yang sarat akan kesehatan.

• Start small. Menjual satu atau dua produk saja di awal, dan fokus pada layanan pelanggan kualitas bintang. Buat sebuah situs web untuk menambah profesionalisme Anda, memungkinkan prospek Anda untuk mencari informasi Anda di Internet, dan mengakrabkan diri dengan Anda sebelum mereka membeli.

Nah Sobat Studentpreneur, Anda tertarik? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Julie]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Anak Muda Dibalik Kesuksesan Facebook dan Barrack Obama

Mereka Tidak Beruntung, Namun Lebih Sukses Dari Anda

6 Anak Muda Ajaib di Dunia Bisnis

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+