Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People

Tony Tan Caktiong dan Keinginan Mengalahkan Franchise Asing


Tony Tan Caktiong pemilik dari Jollibee adalah salah seorang professional bisnis yang sangat di kagumi, inovatif, dan paling banyak ditiru di Filipina. Perusahaannya telah mampu menumbangkan kedigdayaan perusahaan fast food dunia semacam McDonald atau Kentucky Fried Chicken.

tony-tan-caktiong

“Dia mengatakan kepada saya: Kamu tahu kenapa kamu sukses? Kamu tahu bagaimana cara berbagi. Banyak orang tidak berbagi, tetapi dengan bisnis Jollibee-mu, kamu berbagi dengan banyak orang.”

Kehidupan Tony Tan Caktiong dan perusahaan Jollibee-nya adalah salah satu kisah perjuangan Entrepreneuship dari bawah hingga sukses yang menginspirasi setiap orang. Tony adalah anak ketiga dari tujuh bersaudara yang terlahir di keluarga miskin. Mereka bermigrasi dari provinsi Fujuan di Cina ke Filipina untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Ayahnya bekerja sebagai juru masak di kuil Cina. Tidak lama kemudian, ayahnya diundang untuk membuka bisnis restoran di Davao yang menyebaban seluruh keluarganya harus pindah ke selatan. Bersama-sama mereka saling membantu mengurus bisnis restoran tersebut yang tidak lama kemudian menjadi sangat menguntungkan. Keuntungan dari restoran ini, memberikan kesempatan pada Tony untuk kembali Ke Manila dan menyelesaikan pendidikan Chemical Engineering-nya di Universitas Santo Tomas.

Pada tahun 1975, Tony dan koleganya pergi berkunjung ke pabrik Magnolia Ice Cream di kota Quezon. Disana dia mengetahui bahwa perusahaan tersebut membuka kesempatan franchise. Pada bulan Mei, dia segera mengambil peluang franchise tersebut dengan menggunakan uang simpanan keluarganya dan langsung membuka dua tempat berjualan Magnolia Ice Cream bernama Cubao Ice Cream House bertempat di dekat teater Coronet dan Quiapo Ice Cream House bertempat di dekat jembatan yang mengarah ke Ilali. Tony dan koleganya bekerja secara penuh, tetapi sebagai seorang entrepreneur, mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat melakukannya sendirian. Mereka lalu memutuskan untuk mendirikan organisasi kecil untuk mengurus segala sesuatunya dengan mempekerjakan manager toko dan orang-orang yang terlatih.

Tony memulai segalanya dengan kedua toko es krim tersebut. Tetapi setelah 2 tahun berjalan, dia mulai menawarkan menu ayam dan hamburger karena setiap pelanggannya mengatakan bahwa mereka tidak selalu ingin memakan es krim. Tony dan koleganya mulai menyiapkan bahan makanan di dapur dan segera terasadar akan pelangan mereka yang lebih banyak memesan hamburger daripada es krim. Di tahun 1978 ketika mereka sudah mempunya 6 tempat berjualan es krim, mereka mulai bertanya pada diri mereka: “ Kenapa kita tidak berganti bisnis ke berjualan hamburger?”

Hal tersebut menjadi awal dari keputusan mereka untuk menggabungkan bisnis mereka dan mulai memikirkan sebuah brand untuk digunakan. Mereka mencoba mencari sebuah simbol yang mampu merepresentasikan kelompok. Karena Tony sangat menyukai karakter Disneyland, mereka memutuskan untuk menggunkan bee atau lebah. Lebah adalah binatang yang selalu sibuk mencari madu, salah satu benda termanis di muka bumi. Mereka berpikir binatang tersebut dapat menjadi simbol yang menarik untuk merepresentasikan setiap orang di kelompok mereka. Mereka pasti akan sangat sibuk dan bahagia di waktu yang sama, mereka beranggapan bila mereka tidak sibuk maka tidak bahagia. Karena itu pula mereka menambahkan kata jolly dan mengganti huruf “y” ke “I” dan menjadi JOLLIBEE.

2-jollibee

Ketika ditanya apa rahasia kesuksesan Jollibee, Tony mengatakan “Jika anda harus bertanya, rahasia kesuksesan Jollibee adalah berbagi. Kami selalu berbagi kesuksesan kami dengan setiap orang, kami memberikan kompensasi yang sepadan, kami juga berbagi segala kehormatan yang kami raih. Sebenarnya, ide berbagi ini tidak datang dari saya sendiri. Ide tersebut datang dari seorang teman, dia mengatakan kepada saya: Kamu tahu kenapa kamu sukses? Kamu tahu bagaimana cara berbagi. Banyak orang tidak berbagi, tetapi dengan bisnis Jollibee-mu, kamu berbagi dengan banyak orang.”

Tony Tan Caktiong benar-benar seorang tokoh entrepreneur dunia yang patut dicontoh. Dia mendapatkan banyak penghargaan seperti Management Man of the Year pada 2002 hingga Agora Award for Outstanding Marketing Achievement from Triple A Alumni Award dari Asian Institute of Management hingga Ten Outstanding Young Men Award for Entrepreneurship. Tony juga memenangkan penghargaan World Entrepreneur of The Year 2004 by Ernst & Young mengalahkan 31 enterpreneur dunia yang menjadi kompetitornya.

Pada tanggal 25 Juli 2007, Grup Jollibee meluncurkan Tio Pepe’s Karinderia bertempat di EDSA cetral di Mandaluyong, ini adalah restoran utama untuk memprofesionalkan industry Filipino’s “Carinderia”. Sedang pada tahun 2007, Jollibee membawahi 1.385 toko di Filipina antara lain: Jollibee (583); Greenwich (237); Chowking (367); Delifrance (35) and Red Ribbon (163).

Di luar negeri, Group Jollibee mempunya 174 toko yang antara lain : Yonghe King di China (102); Red Ribbon di US (19); Jollibee di US (12); Chowking di US (12); Chowking di Indonesia (5); Chowking di Dubai (7); Jollibee di Negara lainnya (16) dan sebuah Chun Shui Tang, rumah teh di Taiwan.

Adi Candra Bachtiar

Adi Candra adalah alumni ITS, pelaku desain, penggemar entrepreneurship, dan pendiri aidiotology.project

Facebook