Berita Bisnis
1 Milliar Rupiah Untuk Entrepreneur yang Merintis Bisnis Sambil Kuliah
Jika Ingin Berbisnis Sambil Kuliah, Program Michael Baum Ini Mungkin Bisa Jadi Pilihan Utama.
Melalui Thiel Fellowship, Peter Thiel, co-founder Paypal, menawarkan Anda uang senilai $100.000 atau 1 Milliar Rupiah apabila Anda bersedia berhenti sekolah demi menjalankan bisnis yang sesuai dengan passion Anda. Karena menurutnya, entrepreneur tidak dilahirkan melalui lembaga-lembaga pendidikan resmi seperti sekolah dan universitas. Mau?
Jika tidak, maka tandingannya bisa jadi pilihan alternatif bagi Anda. Michael Baum, seorang pengusaha di balik perusahaan data yang besar Splunk, menawarkan modal senilai $100.000 dan bimbingan akselerator bagi mereka-mereka yang menjalankan bisnis, sekaligus masih bersekolah.
Bukan berarti ia menentang pandangan Peter Thiel. Baum justru menghargai apa-apa yang sudah dilakukan Thiel demi mendukung para pengusaha muda. Akan tetapi, Baum percaya bahwa mendirikan bisnis sambil tetap tinggal di sekolah memiliki kelebihan-kelebihan. Di antaranya adalah dukungan-dukungan dari lingkungan kampus. Perusahaan-perusahaan seperti Facebook dan Google datang dari lingkungan kampus. Sejak itu, universitas kini mulai lebih terbuka untuk mendukung bibit-bibit bisnis dari mahasiswa mereka.
Baum meluncurkan inisiatif investasinya ini dengan nama Founder.org. Tahun ini, mereka menerima hampir 1.000 aplikasi dan memilih 10 tim pemenang ditambah 40 tim finalis yang akan melalui proses bimbingan dari akselerator bisnis selama satu tahun penuh dari Founder Forum. Di antara para pemenang yang dipilih tahun ini, ada beberapa yang tampak menjanjikan. Tim mahasiswa pembuat biofuel dari limbah kopi sedang dalam pembicaraan dengan McDonald Inggris tentang kemungkinan kemitraan. Tim lain yang mengerjakan teknologi untuk pembekuan telur ikan, bahkan sudah pernah memenangkan $25.000 atau sekitar 250 Juta Rupiah dari sebuah kompetisi bahari sebelum mereka bergabung dalam Founder.org.
Tahun lalu, atau tahun pertama pendaftaran peserta Founder.org, mereka menerima 300 aplikasi dan memilih hanya 10 pemenang untuk melalui proses bimbingan. Sampai sekarang, masih terlampau dini untuk mengukur kesuksesan bisnis dari para pemenang tahun lalu. Akan tetapi, Baum menunjukkan bahwa salah satu pemenang asuhan mereka, Smart Vision Labs, baru-baru ini memenangkan kompetisi Verizon Powerful Answer bernilai $1 juta untuk inovasi mereka berupa perangkat pemeriksaan mata digital yang dapat dibongkar pasang pada smartphone.
“Kebanyakan tim, ketika memasuki program ini, bahkan belum memiliki produk yang tangible. Mereka hanya punya ide,” katanya. “Itulah simbol dari perusahaan yang kami cari. Ide-ide besar yang belum tentu akan didanai oleh angel investor dan venture capital.”
Setelah sebuah tim diterima, Founder.org akan menganalisa kekuatan dan kelemahan mereka di delapan dimensi dan memberi mereka tantangan yang sudah dikustom sesuai model bisnis mereka. Salah satu tantangan pertama yang didapat peserta adalah “Alternate Future Challenge”. Di sini, mereka diminta untuk membayangkan seperti apa masa depan pelanggan tanpa dan dengan keberadaan mereka. Dari sini, mereka akan tahu apakah perusahaan mereka dibutuhkan oleh orang lain. Sebab, salah satu syarat dari sebuah startup adalah memecahkan permasalahan yang dihadapi orang lain. Tantangan lainnya seputar mempekerjakan karyawan berkualitas.
Lalu, bagaimana tim bisa tetap bersekolah sambil menjalankan proses akselerasi bisnis Founder.org? Rupanya, kelas diselenggarakan melalui Google Hangout seminggu sekali dan semua tim akan berkumpul dalam konferensi dua hari setiap 3 bulan sekali. Sehingga, mereka tetap memiliki waktu untuk menyelesaikan gelar mereka.
Bahkan setelah program akselerator 12 bulan berakhir (sejak November 2013), beberapa tim dilaporkan memperpanjang kerja sama mereka dengan Founder.org. Baum telah berinvestasi pada delapan tim tersisa, ia menawarkan antara $250.000 hingga $2,5 juta atau 25 Milliar Rupiah kepada mereka yang memiliki prospek paling menjanjikan.
Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Stefan]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Dari Pengusaha Furnitur Menjadi Orang Nomor 1 Indonesia
Ini Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional