Tips
7 Tips Menghadapi Perubahan dari Karyawan ke Entrepreneur
Ingin Berubah Dari Karyawan Menjadi Entrepreneur? Baca Tips Berikut Ini.
Menjadi entrepreneur yang sukses membutuhkan lebih dari sekedar ide besar dan koneksi penting. Apalagi ketika Anda sedang mengalami pergeseran dari kehidupan karyawan penuh waktu yang stabil ke dunia entrepreneur yang tak terduga. Beberapa kebiasaan kerja yang telah Anda asah dengan sangat hati-hati sebagai karyawan yang baik, tidak selalu dapat diterjemahkan dengan baik ke dalam dunia entrepreneur. Menurut statistik Small Business Administration, hanya setengah dari bisnis baru akan bertahan untuk melihat tahun kelima mereka. Maka, mental Anda harus berevolusi agar bisnis Anda bisa survive. Berikut adalah tujuh tips untuk mengembangkan diri Anda sambil menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai entrepreneur:
1. Belajar untuk mengatakan tidak
Sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan besar, Anda mungkin terbiasa untuk mengatakan “ya” pada setiap permintaan yang datang pada Anda. “Ya” berarti Anda dapat diandalkan demi mendapat review bagus dari manajer Anda. Namun, pendekatan ini tidak akan membuat Anda jauh sebagai pengusaha. Dengan jadwal yang ditekan waktu, tidak mungkin Anda bisa melakukan segala sesuatunya. Yang dapat Anda lakukan sebagai pengusaha adalah mengatur agenda.
2. Lupakan kesempurnaan
Mungkin, di dunia kerja, Anda dibiasakan untuk menyelesaikan setiap proyek sesempurna mungkin. Atau, ada putaran revisi tak berujung sebelum hasil kerja Anda siap untuk pergi. Tidak seperti perusahaan besar, sebuah usaha kecil atau startup tidak akan memiliki sumber daya yang cukup untuk mendapatkan nilai “sempurna”. Semakin lama Anda menunggu agar setiap detail menjadi tepat, bisnis Anda akan bergerak semakin lambat. Fokuskan diri Anda pada dampak tinggi, dan memiliki toleransi 80% untuk kesempurnaan. Ungkapan terkenal mengatakan, “Better done than perfect.”
3. Jangan takut bekerja berjam-jam
Banyak orang menyamakan gaya hidup entrepreneur dengan kerja empat jam atau bekerja dari sebuah pantai di Tahiti. Sementara keduanya memang dapat diwujudkan, akan tetapi pengusaha yang khas seringkali menemukan bahwa ia perlu bekerja lebih lama daripada di kantor. Inilah sebabnya mengapa penting sekali agar Anda memulai bisnis Anda pada sesuatu yang Anda cintai. Ingat, bahwa Anda bekerja untuk membangun impian Anda sendiri, bukan orang lain.
4. Siap menguasai berbagai ilmu
Sebagai karyawan perusahaan, Anda punya nomor yang bisa dipanggil ketika server Anda berhenti. Tetapi, sekarang Anda harus mengisi sejumlah peran yang berbeda. Dari tech support di satu jam, dan penjualan dan pemasaran di jam berikutnya, dan akuntansi, bahkan bersih-bersih.
5. Mengatasi isolasi sosial
Bila Anda bekerja di sebuah perusahaan besar, Anda mungkin masih bisa mengeluh tanpa henti tentang rekan dan manajer Anda. Namun, setelah meninggalkan kantor, Anda mungkin akan terkejut untuk menemukan seberapa banyak Anda mengandalkan Novi dalam akuntansi atau Didik dalam pengiriman barang Anda. Beberapa minggu pertama bekerja sendiri bisa sangat mengejutkan. Jadi, lakukan apa yang dapat Anda lakukan untuk memerangi isolasi sosial ini. Misalnya tetap berhubungan dengan mantan rekan, atau bekerja dari sebuah kedai kopi selama beberapa jam. Cari kantor atau berbagi ruang kerja dengan orang lain, dan menghadiri banyak acara networking lokal.
6. Disiplin terhadap jadwal
Ketika Anda membuat transisi, tidak berarti Anda boleh menyingkirkan jam alarm Anda atau mengambil empat jam makan siang. Akan tetapi, bukan berarti pula Anda perlu menciptakan jadwal yang membosankan dalam usaha baru Anda. Jika Anda memerlukan beberapa waktu di sore hari untuk mengurus anak-anak, atau keluar di hari yang cerah. Memang, banyak profesional memilih dunia entrepreneur karena mereka lelah dengan jadwal yang ketat dan sewenang-wenang. Hanya Anda yang dapat memutuskan apa jenis jadwal yang terbaik untuk bisnis Anda dan kehidupan Anda. Dan beberapa kemiripan jadwal akan membantu Anda tetap disiplin dan produktif.
7. Mengumpulkan modal sebelum transisi ke pengusaha
Masalah entrepreneur seringkali bermuara pada satu hal, yakni modal. Sebagai karyawan, Anda bisa bertanya-tanya kapan cek berikutnya akan cair. Akan tetapi sebagai entrepreneur, Anda menggantungkan kas Anda dari pemasukan Anda. Maka, jika memungkinkan, sebelum meninggalkan pekerjaan Anda, sisihkan gaji senilai 3-6 bulan (mungkin lebih, tergantung pada sifat usaha baru Anda). Memiliki jaring pengaman yang solid akan memungkinkan Anda memfokuskan energi untuk membangun bisnis baru Anda, daripada khawatir tentang bagaimana Anda akan membayar tagihan.
Anda sedang mengalami perubahan ini? Bagaimana kondisi Anda saat ini? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Gnuckx]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Orang Terkaya ke-3 Dunia Dulunya Anak Seorang Buruh Miskin
10 Bisnis Aneh yang Membuat Beberapa Orang Menjadi Super Kaya