Best People
Twitter IPO Saga 7 – Jack Dorsey
Tidak peduli seberapa besar Anda, entah Anda adalah Facebook atau Twitter atau Square, atau kafe kopi sederhana di pinggir jalan, hal utama yang harus Anda perhatikan adalah bagaimana cara Anda mendapatkan pelanggan. Dan bagaimana cara mempertahankannya.
Jack Dorsey – Co-Founder Twitter
Di antara semua pendiri Twitter, barangkali Jack Dorsey adalah nama yang paling besar dan terkenal. Meskipun prestasi pendiri lainnya seperti Evan Williams barangkali lebih mentereng, tetap saja “artis” dan “muka” Twitter adalah Jack. Berbeda dengan Evan Williams dan Biz Stone yang mempunyai karakter pemalu, Jack Dorsey punya karakter yang seru dan kontroversial, sesuatu yang sangat disukai oleh pers. Kalau saja ada software yang mengukur kadar terkenal dan pengaruh di dunia IT, mungkin Jack Dorsey menempati posisi teratas di antara semua orang di Twitter. Selain merevolusi cara orang berkomunikasi dengan Twitter, Jack juga kini sedang sibuk merevolusi cara orang melakukan pembayaran dengan Square, sebuah startup dengan potensi yang jauh lebih besar dari Twitter.
Apa Posisi Jack Dorsey Di Twitter?
Jack diakui sebagai salah satu pendiri Twitter karena memberikan ide kepada Biz Stone tentang sebuah social network keren yang semudah dan sependek sms, yang akhirnya tumbuh menjadi Twitter. Saat itu Jack Dorsey bekerja sebagai tim programmer di Odeo, perusahaan milik Evan Williams dan Biz Stone. Saat ini Jack menjadi executive chairman di Twitter, meskipun karena sifatnya yang kontroversial dan susah diajak kerjasama, Jack pernah terlibat pertengkaran besar dengan Evan Williams dan bahkan dipaksa keluar dari Twitter.
Berapa Uang yang Didapatkan Dari Twitter?
Jack Dorsey sudah termasuk billionaire di Amerika sebelum IPO Twitter berkat sahamnya di Square. Dengan 23.411.350 lembar saham Twitter, maka Jack Dorsey akan mendapatkan tambahan 1,05 Milliar Dollar atau 10,5 Trilliun Rupiah.
Cerita Singkat Tentang Jack Dorsey
Pertengkaran Jack Dorsey dengan Evan Williams sempat membawa keretakan di Twitter. Evan berhasil mengusir keluar Jack Dorsey pada tahun 2008, sebelum akhirnya tahun 2011 jajaran board Twitter membawa Jack kembali dan menempatkannya sebagai executive chairman menemani Dick Costolo, dengan memecat Evan Williams. Namun, momen ketika dia keluar dari Twitter, justru momen terbaik baginya untuk mengembangkan “next big thing” versinya, sebuah startup yang merevolusi cara manusia melakukan pembayaran, dan akan menjadi lebih besar dari Twitter, aplikasi inovatif bernama Square.
Ide awal Square sangat sederhana, Anda hanya perlu memasang sebuah alat pembaca kartu kredit seukuran korek api Anda, dan pasang di audio jack iPhone. Dan, tadaa… Tidak peduli sekecil apapun bisnis Anda, kini Anda bisa menerima pembayaran melalui kartu kredit. Padahal, sebelum ada Square, hampir mustahil bagi bisnis kecil di dunia untuk menerima kartu kredit karena susahnya persyaratan yang ada di bank. Hadirnya Square menjadi solusi bagi semua bisnis kecil di Amerika. Perusahaan besar pertama yang menerima pembayaran dengan Square adalah Starbucks. Contoh di Negara kecil seperti Canada tahun lalu, Square berhasil melayani transaksi senilai total 100 Juta Dollar, hanya dari bisnis kecil, dan meningkat 3x lipat di tahun 2013.
Saat ini, Square mendapatkan valuasi senilai 3 Milliar Dollar dari investor, dan akan terus naik kedepannya. “Commerce adalah hal yang mendasar. Semua orang di dunia, setidaknya akan melakukan transaksi sekali dalam sehari, dan biasanya berhubungan dengan makanan, dan kami ingin membuatnya menjadi mudah,” ucap Jack Dorsey ketika ditanyai tentang idenya membuat Square. Terakhir, Jack Dorsey juga menekankan pentingnya mendapatkan pelanggan, “Tidak peduli seberapa besar Anda, entah Anda adalah Facebook atau Twitter atau Square, atau kafe kopi sederhana di pinggir jalan, hal utama yang harus Anda perhatikan adalah bagaimana cara Anda mendapatkan pelanggan. Dan bagaimana cara mempertahankannya.”
Uang Dari Twitter Digunakan Untuk…
Jawabannya sangat jelas, dengan usianya yang masih 37 tahun, dia tidak mungkin pensiun dini. Untuk sementara Jack Dorsey akan fokus untuk mengembangkan Square dan merubah total cara manusia melakukan pembayaran. Dengan penerimaan Square yang sangat positif di Amerika dan Canada, jangan kaget kalau dalam beberapa tahun kedepan Square akan muncul di Indonesia. Yang pasti, Jack Dorsey tidak akan berhenti untuk berinovasi.
[Photo Credit: @jack]