Tips
Tips Memulai Bisnis dengan Pasangan
Menjalani Kehidupan dan Bisnis Bersama Pasangan Tentu Hal yang Sangat Menarik. Bagaimana Caranya?
Memulai bisnis dengan pasangan? Kedengarannya mungkin seru dan menantang. Memang, selain beberapa keuntungan seperti bekerja dengan seseorang yang sudah Anda tahu kekuatan dan kelemahannya, Anda akan bekerja seolah seperti berjinjit menghindari ranjau darat. Karena, ketika Anda menginjak salah satu ranjau darat itu, hubungan Anda mungkin meledak, sekaligus dengan bisnis Anda. Akan tetapi, dari bisnis gabungan seperti ini, tidak sedikit dari mereka yang sukses melanjutkannya hingga ke jenjang pernikahan. Karena bisnis memberikan mereka kesempatan untuk mendalami kepribadian satu sama lain. Jadi, apa yang harus Anda lakukan ketika Anda memutuskan untuk mengambil resiko ini?
Komitmen dan visi yang sama untuk perusahaan Anda.
Anda berdua harus berkomitmen untuk mendedikasikan waktu dan energi yang sama untuk mengembangkan bisnis Anda. Jika hanya seorang saja yang terus-menerus mengupayakan perkembangan bisnis, sementara yang lain sudah merasa puas dengan kondisi yang stagnan, maka bibit kebencian akan muncul. Tidak mungkin sebuah perusahaan bisa berkembang ketika visi pendirinya tidak sejajar.
Membagi peran dan tanggung jawab yang cocok.
Jika sebuah posisi yang Anda dapatkan ternyata tidak cocok, Anda harus membuat keputusan. Entah berganti peran dengan pasangan Anda, atau menjauhi peran tersebut. Terimalah bahwa Anda mungkin tidak cocok untuk posisi Anda, dan ada orang lain yang bisa menjalankan posisi Anda dengan lebih baik. Ketika hal ini terjadi, Anda boleh membawa orang ketiga ke dalam bisnis Anda. Bersikukuh di peran yang sulit Anda jalankan justru hanya akan merugikan bisnis Anda. Mungkin saja ada peran lain yang bisa Anda lakukan secara maksimal.
Bekerja di tempat yang sesuai dengan keinginan Anda.
Beberapa orang senang bekerja dengan kebisingan, orang lain perlu ketenangan dan privasi untuk berkonsentrasi. Jika Anda dan pasangan Anda memiliki kriteria ruang kerja yang berbeda seperti ini, Anda boleh bekerja di dua tempat yang berbeda. Lagipula ada teknologi yang mampu menyatukan Anda yang berjauhan.
Meluangkan waktu khusus untuk hangout.
Ketika terobsesi ke dalam bisnis, Anda cenderung melupakan beberapa hal penting yang Anda anggap sepele. Misalnya pertanyaan sederhana seperti “Bagaimana harimu?” atau “Bagaimana perasaanmu hari ini”. Mudah sekali untuk berganti dengan, “Kamu mengirimkan pesanan si X?”. Luangkan satu hari khusus untuk hangout. Tidak ada pembicaraan bisnis selama hari itu.
Mencari cara yang efektif untuk menyelesaikan sengketa.
Komunikasi yang baik penting untuk hubungan apapun, bukan hanya dalam hubungan bisnis. Pasangan yang tidak bisa berkompromi pada masalah kecil seperti memutuskan jenis printer akan kesulitan untuk masalah yang lebih rumit di masa depan. Salah satu cara yang bisa Anda gunakan adalah dengan meluangkan hari Senin pagi khusus untuk pertemuan manajemen, meninjau kinerja perusahaan dan menyelesaikan masalah-masalah yang Anda hadapi selama seminggu.
Merencanakan exit strategy.
Anda mungkin perlu duduk bersama untuk menjalin diskusi yang jujur dan terbuka sebelum Anda memulai bisnis. Termasuk di dalamnya adalah menyamakan visi. Apakah bisnis Anda nanti akan dikembangkan sebesar Google, atau sekedar untuk menutup biaya kuliah Anda? Selain itu, Anda juga perlu menjalin kesepakatan, lebih baik hitam di atas putih, mengenai apa-apa yang terjadi di bisnis Anda ketika Anda berdua putus. Anda tidak boleh meminggirkan resiko ini meski Anda merasa kalau dia adalah orang yang tepat untuk Anda.
Nah Sobat Studentpreneur, Anda punya pengalaman serupa? Bagaimana menurut Anda? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Alville]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Bersahabat, Geng Mahasiswa Ini Bangun Bisnis Tas Sukses
Mulai Belajar Saham Dengan Modal Hanya 1 Juta Rupiah