Berita Bisnis Best People Seri Orang Terkaya Dunia
Anak Mama, Putus Sekolah, Tapi Pria Ini Hasilkan 52 Trilliun Rupiah
Hidup dalam lingkungan yang serba berkecukupan membuat pria ini menjadi orang terkaya di Inggris walaupun putus sekolah.
Philip Green merupakan orang terkaya nomor 6 di Inggris, kekayaannya mencapai 52 triliun rupiah. Green adalah pemilik dari Arcadia Group, Arcadia adalah salah satu perusahaan retail terbesar di Inggris. Perusahaan tersebut membawahi Topshop, Topman, BHS, Burton dan lain-lain. Yang menarik adalah, Green seakan masuk kedalam grup orang terkaya yang putus sekolah. Green putus sekolah ketika berumur 15 tahun, alasannya? Orang tuanya tidak ingin jauh-jauh dari Green, Green adalah anak mama.
Anak mama yang putus sekolah
Green terlahir di keluarga yang cukup kaya, ayahnya adalah pengusaha properti dan pengembang rumah. Green lahir di London selatan 15 Maret 1952, sekarang berumur 62 tahun. Kehidupan masa kecilnya pun tidak seperti anak kecil biasanya, permintaan Green semuanya terpenuhi. Green bersekolah di asrama Carmel College. Tetapi ketika ayah Green meninggal karena serangan jantung, semuanya berubah. Pada waktu itu Green berusia 12 tahun dan masih tinggal di asrama. Ibunyalah yang melanjutkan usaha keluarga, kemudian ibunya khawatir dan tidak bisa jauh dari Green.
Ibunya khawatir karena takut Green juga terkena serangan jantung seperti ayahnya. Akhirnya Green keluar dari asrama dan yang berarti dia harus keluar dari sekolah. Green keluar sekolah di umur 15 tahun dan harus membantu bisnis keluarga. Dia membantu di pabrik sepatu di gudang. Apa yang bisa Anda harapkan dengan anak 15 tahun yang meneruskan bisnis keluarga?
Suka berbisnis dan suka tantangan
Green keluar dari sekolah ketika umur 15 tahun, itu berarti Green tidak punya gelar apa-apa dan kemampuan apa-apa. Tetapi semuanya dibalikkan oleh Green, dia malah ingin membuat bisnis sendiri. Kemudian, dengan uang tabungan ayahnya sebesar 180 ribu euro Green bekerja sama dengan perusahaan kaos, Far East. Tetapi ternyata bisnisnya tidak cukup sukses, dan Green tidak putus asa, sambil melanjutkan bisnis keluarganya, Green masih ingin mempunyai bisnis sendiri.
Kali ini dengan uang tabungannya sendiri, Green mencoba membeli perusahaan yang akan bangkrut, yaitu Bonanza Jeans dan Jean Jeanie. Dari situ Green mulai terlihat sangat pintar dalam mengembangkan bisnis. Dia mulai merekrut pegawai yang tepat, mengelola keuangan dan menjual produk disaat yang tepat.
Dalam berbisnis, kegagalan adalah guru yang sangat berharga
Green sangat belajar dari kegagalan, gagal dalam urusan penjualan produk impor, tidak membuat patah semangat. Ketika sudah mulai berhasil mengakuisisi 2 produk jeans, kali ini Green mulai mengakuisisi beberapa perusahaan yang sebenarnya kecil tetapi memiliki potensi yang besar. Pada awal tahun 90an, Green mengakuisisi setidaknya 5 perusahaan.
Keberanian Green ini berdampak sangat bagus, perusahaan-perusahaan tersebut akhirnya menjadi sangat berkembang di tangan Green. Pundi-pundi keuangan Green pun bertambah. Tidak berhenti sampai disitu, Green akhirnya membuat deal terbesar dalam hidupnya, yaitu mengakuisisi perusahaan besar, yaitu Bhs dan Arcadia. Sekarang Arcadia adalah menjadi salah satu perusahaan retail terbesar di Inggris.
Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Retail Week]
Rekomendasi Editor Hari Ini:
Ini Caranya Membangun Bisnis Kecil yang Sukses
Meski Hanya Lulusan SMK, Bisnis Anak Muda Ini Harumkan Indonesia di Dunia Internasional
Entrepreneur, Dilahirkan Atau Diciptakan?