Tips
ACT NOW or ALWAYS NATO (Not Action Talk Only)
Ada sebuah pertanyaan menarik dari seorang peserta seminar entrepreneurship di suatu kampus yang dilontarkan kepada pembicara, “Saya begitu banyak ide bisnis, tapi nyatanya tak ada satu pun ide bisnis terealisir. Akibatnya, saya hanya sekedar kaya ide, tapi bisnis tak ada?” tanya peserta yang kebetulan mahasiswa tingkat akhir itu.
Saya kira, pertanyaan seperti itu tak hanya dialami oleh salah satu teman kita tadi, tapi juga cukup banyak dialami oleh kita Sobat Studentpreneur. Meskipun yang namanya ide bisnis itu ada saja, tapi, yah hanya sekadar ide bisnis, sementara bisnisnya nol atau tidak terwujud sama sekali. Terkadang ide yang tidak kita realisir justru sudah dicoba lebih dulu oleh orang lain. Dalam konteks ini, ada pendapat yang mengatakan sebenarnya untuk membuat bisnis memang dibutuhkan ide. Hanya saja, karena kita hanya kaya ide, namun miskin keberanian untuk mencobanya, maka yang berkembang adalah idenya, sedang bisnisnya nol.
Menurut pebisnis senior Purdi E. Chandra (Founder Primagama Group), miskinnya keberanian itu bermula ketika seseorang mendapat pendidikan di sekolah atau di bangku kuliah, yang didapat hanyalah teori semata. Jadi, terlalu banyak berteori yang masuk, tapi miskin praktik. Akibatnya, ketika seseorang kaya ide, miskin keberanian. Artinya, kalau kita hanya menguasai teori, namun kalau tidak bisa dipraktekkan, maka ide bisnis sehebat apa pun akan sulit menjadi kenyataan. Yah, seperti halnya kita belajar menyetir mobil. Apabila teori untuk menyetir sudah 100% tapi tak pernah mencoba atau mempraktikkannya ke jalanan, maka belum bisa dikatakan 100% dan tetap menyandang predikat “tidak bisa setir mobil”.
Persoalan terletak pada kita yang semula kaya teori atau hanya sekedar bermain logika atau istilahnya hanya mengandalkan otak kiri. Sebenarnya kita dianjurkan untuk merubah polanya dengan melakukan dengan otak kanan yang action-based. Jadi kalau misalkan menggunakan otak kanan, maka yang terjadi adalah jalan dulu starter mobilnya baru pelajari langkah kedepan seperti cara rem, cara ganti kopling, dan sebagainya. Apabila sudah menjadi kebiasaan, maka yang terjadi selanjutnya adalah menyetir mobil merupakan sesuatu yang otomatis.
Di dalam dunia bisnis, keberanian untuk mencoba adalah hal yang paling utama. Keberanian untuk jatuh dan bangun. Sebaliknya, kalau tidak ada keberanian seperti itu, bisnis sekecil apa pun yang Sobat Entrepreneur pikirkan atau angan-angankan tidak akan pernah terwujud. Kalau kita biarkan ide bisnis itu, akhirnya kita hanya kaya ide bisnis, tapi miskin hasil. Intinya adalah keberanian itulah yang akan mendatangkan perubahan.