Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Berita Bisnis

Berambisi Kalahkan Uber, Dua Perusahaan Rival di China Ini Bergabung


Beginilah caranya dua perusahaan teknologi terbesar agar bisa mengalahkan aplikasi taxi Uber.

Jika merunut film Hollywood, sang pemeran utama akan bergabung dengan penjahat untuk mengalahkan penjahat yang lebih besar. Nah, sekarang perusahaan teknologi terbesar di China yaitu Alibaba dan Tencent yang merupakan rival. Mereka bergabung untuk membuat perusahaan taxi dan mengalahkan Uber.

Uber adalah perusahaan yang bergerak di bidang transportasi, cara kerjanya seperti taxi. Jadi Anda bisa memanggil “taxi” melalui aplikasi Uber di smartphone Anda, nanti akan ada “taxi” yang datang. Taxi ini bukan seperti taxi seperti kebanyakan, taxi ini adalah mobil yang sudah bekerja sama dengan Uber sebelumnya. Tarifnya pun lebih murah daripada taxi umum.

 

“Perang” aplikasi taxi di China

Uber sendiri sekarang udah ada di 200 negara di dunia, termasuk di China. Alibaba dan Tencent sebagai perusahaan penguasa teknologi di China, ikut “berperang” di dalam taxi apps. Pada tahun 2013, Alibaba berinvest kepada Kuadi Dache, aplikasi taxi sama seperti Uber di China. Kemudian di tahun yang sama pula, Tencent ikut-ikutan investasi di aplikasi taxi China yaitu Didi Dache. Didi Dache dari Tencent adalah pemenang “perang” aplikasi di China. Didi Dache ini total mendapatkan 700 juta dolar investasi dari Temasek, perusahaan investasi asal Singapura dan Tencent sendiri.

 

Bo Wang dari Tencent

Bo Wang dari Tencent

Bergabung untuk mengalahkan Uber

Uber ini sebenarnya pemain baru aplikasi taxi di China. Tetapi karena sudah terkenal duluan dibandingkan Didi Dache dan Kuadi Dache, Uber langsung menjadi pesaing berat di China. Dan ternyata, Uber juga mendapatkan kucuran dana dari Baidu. Baidu juga merupakan salah satu perusahaan teknologi besar di China. Dengan demikian, ada 3 perusahaan besar di China yang “berperang”.

Yang disoroti sekarang adalah bergabungnya Tencent dan Alibaba. Dengan investasi yang berlipat tersebut, aplikasi seperti apakah nanti yang dapat dibuat oleh Tencent dan Alibaba. Bahkan, beberapa masyarakat di China mengatakan ini akan segera “membunuh” komuter buatan pemerintah.

Jack Ma sendiri, sebagai CEO dari Alibaba mengatakan merger ini malah akan membawa dampak yang bagus bagi transportasi di China.

“Sebagai pemegang saham terbesar di Kuadi Dache, Alibaba Group sangat mendukung adanya merger ini. Semoga bisa membawa dampak yang lebih baik bagi transportasi di China” terang Jack Ma.

 

Begitulah ketika 3 perusahaan besar di China bersaing. Tidak memperdulikan rival, Tencent dan Alibaba pun bergabung untuk mengelahkan rival yang lebih besar. Terinspirasi oleh artikel ini? Bagikan untuk teman-teman Anda di social media ya! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: GDC]

 

Rekomendasi Editor Hari Ini:

Ini Caranya Membangun Bisnis Kecil yang Sukses

Meski Hanya Lulusan SMK, Bisnis Anak Muda Ini Harumkan Indonesia di Dunia Internasional

Entrepreneur, Dilahirkan Atau Diciptakan?

Dior Asning Kosyu

Bercita-cita menjadi pemain basket, kini Dior berubah profesi menjadi jurnalis yang ingin memperbaiki Indonesia melalui tulisannya.

Facebook Twitter Google+