Berita Bisnis
Bisnis Ini Mungkin Memecahkan Rekor Sebagai Startup Paling Berharga Sepanjang Sejarah
Uber Kini Dihargai 190 Trilliun Rupiah, Mencatatkan Diri Sebagai Startup Paling Mahal di Dunia Saat Ini.
Uber.com, sebuah startup berbagi mobil, mengkonfirmasikan bahwa mereka berhasil melalui ronde pendanaan dengan mencatatkan investasi senilai US$1,2 miliar yang membuatnya hampir mengumpulkan US$18,2 miliar pasca ronde investasi langsung, dan menempatkannya sebagai startup paling berharga sepanjang sejarah. Nilai ini berbanding pucat jika dibandingkan dengan layanan yang serupa, perusahaan rental mobil Avis, yang hanya bernilai sekitar US$6,3 miliar. Valuasi awal Uber (US$17 miliar), juga jauh melampaui startup layanan cloud, Dropbox, dan startup berbagi apartemen, Airbnb, yang nilainya sekitar US$10 miliar. Chief executive Uber, Travis Kalanick, menyampaikan hal ini di blog mereka:
“Total kenaikan ada sekitar US$1,4 miliar. Kami sangat senang memiliki institusi investor top-tier, reksadana, ekuitas swasta dan mitra venture capital yang bergabung dengan kami.”
Menurut Bloomberg, dana ini datangnya dari sejumlah Venture Capital besar seperti Fidelity Investments, bersama dengan partisipasi investor lain seperti Wellington Management, Summit Partners, BlackRock, Kleiner Perkins Caufield & Byers, Google Ventures dan Menlo Ventures.
Akan tetapi meskipun membanggakan, mungkin angka ini juga mendebarkan. Karena selera investor untuk saham teknologi telah menyerah dalam beberapa pekan terakhir. Plus, industri ini secara keseluruhan telah dihantam dengan berbagai masalah. Sekitar dua hari yang lalu, pecah kabar bahwa sopir Uber mungkin telah menculik seorang tunasusila yang sangat mabuk dan melakukan kekerasan seksual terhadapnya di dalam kamar hotel. Texas telah mengajukan gugatan terhadap Uber. Perusahaan share mobil lainnya pun mengklaim bahwa sopir mereka telah melakukan diskriminasi terhadap penumpang cacat, yang tidak dapat ditampung kendaraan mereka.
Dan kemarin, Colorado menjadi negara bagian pertama yang mengesahkan undang-undang untuk mengatur operasi perusahaan Car Share seperti Uber dan Avis. Sementara, dunia venture capital berpedoman bahwa sebuah industri yang dapat tumbuh dengan cepat adalah industri yang tidak terikat banyak peraturan dan hanya ada sedikit pengawasan pemerintah. Meskipun pada hari Kamis yang lalu, Gubernur Colorado, John Hickenlooper, memberikan pernyataan pers yang melegakan bagi Uber, “Perlindungan konsumen adalah tujuan yang layak untuk didukung, tapi aturan yang dirancang untuk melindungi konsumen tidak harus membebani bisnis dengan birokrasi yang tidak perlu”. Akan tetapi, sebagaimana kata pepatah, words are wind, kata-kata bisa bermakna kosong.
Lagipula, valuation yang sangat besar datang dengan biaya asuransi yang besar untuk menjamin penumpang dalam sejumlah kasus kecelakaan. Hukum akan dipusingkan tentang siapa yang harus pertama kali bertanggung jawab ketika ada orang terluka. Karena, sebuah aplikasi hanyalah sebuah aplikasi.
Dengan banyaknya hantaman terhadap angka rekor Uber, apakah Uber mampu mempertahankan angka ini hingga tahap valuasi berakhir? Kenapa tidak. Lagipula, dunia startup teknologi penuh dengan cerita-cerita ajaib. Nah Sobat Studentpreneur, bagaimana menurut Anda? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Pedro]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Cerita Bisnis Inspiratif: Orang-Orang Gagal yang Bangkit Menjadi Salah Satu Orang Tersukses di Dunia
Anak Muda Ini Mendapatkan Tawaran Besar dari Amerika Namun Memilih Mengejar Mimpi di Indonesia
Dari Glodok Menjadi Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia