Tips
Cara Membuat Kolam Terpal yang Tepat untuk Budidaya Lele
Kamu tidak bisa menjadi pembudidaya yang sukses tanpa terlebih dahulu menyiapkan kolam yang benar.
Budidaya pengembangan ternak ikan sekarang menjadi primadona. Beberapa orang yang ingin memulai usaha, sekarang lebih memilih budidaya ikan ternak daripada bisnis yang lain. Budidaya ikan ternak lele misalnya, Kamu tidak perlu mempunyai lahan yang luas atau tambak. Beberapa tips seperti membuat kolam sendiri dari terpal bisa menjadi solusi yang bagus untuk Kamu yang tidak mempunyai lahan yang besar.
Sekarang kita akan membahas tentang budidaya ikan lele dengan menggunakan kolam terpal. Sebenarnya kolam terpal ini bisa digunakan untuk budidaya ikan lain, seperti ikan gurami, ikan patin atau ikan lainnya yang menggunakan air tawar lain. Keunggulan menggunakan kolam terpal adalah tidak makan tempat, mudah dibersihkan, tidak mudah terserang hama atau penyakit, dan dapat menjadi solusi untuk daerah yang jarang air.
Apalagi ketika Kamu membuat kolam terpal untuk ikan ini untuk budidaya ikan lele yang hanya membutuhkan waktu sekitar 3-4 bulan dari benih sampai ke ukuran dewasa. Selain itu, keunggulan dari budidaya ikan lele adalah satu kolam terpal dengan lebar 4×5 meter ini bisa menampung hingga 1000 lebih ikan lele. Ini dikarenakan ikan lele memang hidup secara berkelompok dan bergerombol. Jadi Kamu bisa mendapatkan ribuan ikan lele dalam sekali panen.
Untuk harga ikan lele sendiri, pada bulan Maret 2017 lalu, harga ikan lele per kilogramnya adalah 25 ribu sampai 30 ribu. Untuk berat ikan lele memang tergantung jenis, tetapi biasanya 7-8 ekor ikan lele ini sudah mempunyai berat sekitar 1 kilogram. Jadi jika Kamu mempunyai 1000 ikan lele, maka Kamu bisa panen sekitar 125 kilogram dengan keuntungan mencapai 3 juta rupiah sekali panen.
Nah untuk Kamu yang tertarik dengan budidaya ikan lele menggunakan kolam terpal. Pada artikel kali ini kita akan mencoba membahas bagaimana cara membuat kolam terpal untuk ikan lele. Simak di sini Sobat Studentpreneur.
Pemilihan Struktur Kolam
Langkah pertama untuk membuat kolam terpal untuk ikan lele adalah memilih pemilihan struktur kolam terpal. Ada beberapa jenis kolam terpal untuk ikan yang bisa Kamu buat. Pertama kolam terpal permanen dengan menggunakan semen atau dibuat rangka saja. Selain itu kolam terpal juga bisa dibuat dengan menggunakan di atas tanah, setengah di dalam tanah atau penuh di dalam tanah yang telah digali.
Semua jenis struktur kolam ini memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Untuk tips memilih struktur kolam terpal, Kamu harus melihat bagaimana kondisi lahan yang Kamu punyai. Apakah lahannya memang di atas tanah? Lalu apakah tanah yang Kamu punyai ini memang cukup luas untuk dibuat beberapa kolam terpal? Untuk pemula, kami sarankan untuk membuat kolam terpal yang berada di atas tanah, tanpa menggali. Ini akan membuat Kamu tidak perlu repot-repot menggali tanah terlebih dahulu. Selain itu siapkan hanya sekitar 1-2 kolam saja untuk percobaan.
Penataan Lahan
Setelah memutuskan memilih struktur kolam, sekarang saatnya melakukan penataan lahan. Penataan lahan ini dilakukan untuk mengukur seberapa besar kolam terpal yang akan Kamu buat. Untuk pemula kami sarankan untuk membuat 1-2 kolam terpal dengan ukuran 4×5 meter. Jika memang Kamu tidak mempunyai lahan yang cukup besar, Kamu bisa membuat kolam dengan ukuran yang lebih kecil misalnya 3×4 meter atau bahkan 2×3 meter. Sebarnya yang terpenting dari membuat kolam terpal adalah kebersihan air. Jika Kamu mempunyai banyak kolam yang sangat besar, jika kebersihan kolam tidak terjaga maka benih ikan akan mudah mati.
Setelah menentukan besar dan jumlah kolam, ratakan permukaan tanah terlebih dahulu. Jika lahan yang kamu buat ini di atas tanah, ratakan karena kolam terpal jika dibuat di atas permukaan yang tidak rata bisa membuat ikan tidak nyaman.
Pembuatan Rangka Kolam
Langkah selanjutnya adalah pembuatan rangka kolam. Rangka kolam ini adalah hal yang paling rumit di dalam cara pembuatan rangka kolam terpal, karena rangka kolam ini harus dibuat dengan kuat agar tidak mudah rusak. Ada beberapa jenis rangka kolam yang bisa Kamu buat. Pertama ada rangka kolam yang terbuat dari ranting kayu, batu, pipa ataupun bambu. Biasanya untuk pemula, rangkai kolam yang sering digunakan adalah dari pipa dan bambu, karena mudah ditemukan dan dibuat.
Tahap pertama untuk membuat rangka kolam adalah memotong bambu atau pipa ini dengan panjang sesuai dengan ukuran kolam terpal yang Kamu inginkan. Misalnya Kamu ingin membuat kolam terpal dengan panjang 3×4 meter. Berarti Kamu harus membagi bambu atau pipa dengan ukuran 3 dan 4 meter. Buat sekitar 5-7 bambu per sisinya. Lalu untuk bagian sisi sampingnya, buat potongan bambu dengan tinggi 1,5 meter. jika Kamu tidak mempuyai stok bambu atau pipa yang cukup banyak, Kamu bisa membaginya dengan merekatkan bambu/pipa pada bagian bawah.
Berikut detail rangka kolam:
- Siapkan sekitar 30 bambu atau pipa sesuai dengan ukuran sesuai panjang dan lebar kolam terpal
- Untuk sisi lebar, Kamu bisa membuat 4 bambu/pipa. Sedangkan untuk sisi panjang, siapkan 7 bambu/pipa
Setelah menyiapkan bambu dan pipa, sekarang saatnya untuk mengeratkan. Penguatan atau perekatan bambu/pipa ini bisa menggunakan paku atau ikatan. Untuk tips yang maksimal, coba paku dan ikat antar bambu/pipa. Semakin kuat ikatan antar bambu/pipa, akan semakin bagus untuk kekuatan kontruksi kolam terpal Kamu. Setelah cara ini selesai dan bisa memastikan bahwa kontruksi Kamu kuat, Kamu boleh berlanjut ke cara memasang terpal dan membuat pipa saluran pembuangan air kolam.
Pemasangan Terpal
Untuk pemasangan terpal, Kamu harus tahu berapa ukuran terpal yang pas untuk kolam Kamu. Misalnya Kamu mempunyai kolam terpal dengan ukuran 3×4 meter dengan tinggi 1 meter. Itu berarti Kamu membutuhkan terpal dengan ukuran 5×7 meter, menyesuaikan dengan tinggi kolam.
Pastikan Kamu membeli terpal dengan ukuran yang pas ya, karena jika ukuran terpal kurang maka Kamu akan ribet untuk mengubah kontruksi. Sedangkan jika ukuran terpal ini melebihi tinggi kolam, maka Kamu bisa melipatnya ke dalam agar terlihat rapi. Ketika terpal sudah terpasang, pastikan Kamu sudah menyiapkan pipa saluran pembuangan air kolam.
Buat Pipa Saluran Pembuangan Air Kolam
Cara selanjutnya adalah membuat pipa saluran pembuangan air kolam terpal. Ini dilakukan jika Kamu ingin menguras kolam, Kamu tidak perlu repot-repot mengeluarkan air sendiri.
Berikut peralatan yang Kamu butuhkan untuk membuat pipa saluran pembuangan air kolam.
- Klem/clamp berbentuk bundar atau silinder yang dilengkapi dengan sekrup untuk mengencangkan dan mengendorkan.
- Pipa PVC berukuran 2 inci
- Sambungan pipa untuk ukuran 2 inci
Sebelum membuat pipa saluran pembuangan air kolam. Ada 2 jenis tempat yang bisa Kamu gunakan untuk saluran pembuangan. Ada yang di dasar kolam, ini gunanya untuk membersihkan kolam dari air secara menyeluruh. Tetapi ada yang dipasang di sisi kolam dengan tinggi sekitar 30 cm, ini digunakan untuk menjaga air kolam tetap sisa di kolam terpal. Ini digunakan untuk menjaga ikan lele tetap berada di dalam kolam. Untuk pemula, Kamu bisa memasang di samping terpal dengan tinggi sekitar 20 sampai 30 cm.
Cara pembuatan pipa saluran pembuangan:
- Beri tanda pada bagian terpal yang ingin dijadikan tempat saluran pembuangan. Lalu masukkan sambungan pipa dan pastikan sambungan pipa menghadap ke arah pembuangan air.
- Selanjutnya ikat terpal dan pipa pembuangan menggunakan karet. Lakukan dengan rapi agar tidak ada lekukan yang terlalu banyak di terpal.
- Pasang klem di pipa dan rekatkan menggunakan obeng.
- Kemudian buka lubang yang sudah ditandai tersebut menggunakan pisau.
- Pasang pipa dan eratkan dengan lak ban hitam.
Nah, untuk Kamu yang sampai sekarang masih ragu apakah ingin membuat kolam terpal atau tidak. Kamu bisa melihat kelebihan dan kekurangan menggunakan kolam terpal di sini.
Kelebihan:
- Jarang ditemui hama atau penyakit
Ketika Kamu memutuskan untuk menggunakan kolam terpal, kebersihan kolam akan lebih terjaga. Pertama karena air akan terlihat ketika keruh dan kedua air kolam terhindar dari tembok ataupun tanah yang mengandung hama dan juga penyakit.
- Presentasi Hidup Budidaya Tinggi
Ketika air kolam terjaga, maka akan berdampak langsung kepada presentasi hidup budidaya. Apalagi ikan lele yang memang hanya mempunyai risiko kematian terkena hama dan penyakit. Menggunakan kolam terpal, akan mudah budidaya ikan lele.
- Penyebaran Benih dan Panen Lebih Mudah
Untuk Kamu yang pemula dalam bidang budidaya ikan lele, menggunakan kolam akan memudahkan Kamu untuk melakukan penyebaran benih dan panen lebih mudah. Apalagi jika Kamu membuat kolam terpal yang agak tinggi, tentu akan lebih ketika menguras atau panen.
Kelemahan:
- Air cepat kotor dan bau
Kelemahan menggunakan kolam terpal adalah air akan cepat kotor dan bau. Ini dikarenakan air tidak langsung berada di atas tanah.
- Cepat rusak dan bocor
Jika Kamu jarang menguras air, terpal biasanya akan mudah bocor dan rusak. Masa penggunaan terpal ini biasanya 1-2 tahun.
- Lapuk jika terkena hujan
Jika terpal terkena hujan terus menerus, bagian luar terpal maka akan lapuk dan akhirnya cepat rusak
Itulah cara membuat kolam terpal untuk budidaya ikan lele. Untuk awalnya, Kamu bisa membuat 1-2 kolam terlebih dahulu. Setelah sukses mengembangbiakkan beberapa ikan lele, Kamu bisa membuat kolam terpal lainnya Sobat Studentpreneur. Semoga beruntung.
Yuk follow facebook Studentpreneur dan ikutan kelas online-nya buat belajar bisnis lebih lanjut.
Rekomendasi Kelas Online Studentpreneur Gratis Untuk Anda:
Indonesian Independence in a Digital Economy
Dunia Investasi Startup di Tahun 2017