Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Cara Mencari Ide Bisnis Ala Paul Graham


Paul Graham adalah pendiri salah satu startup accelerator terbesar dan paling terkenal di Amerika, Y Combinator. Melalui sentuhan dinginnya, banyak startup yang berhasil menjadi sangat besar, membuat Paul diakui sebagai salah satu investor teknologi terbesar di Amerika. Banyak startup Y Combinator yang juga populer di dunia dan Indonesia, seperti AirBnb, Reddit, 9Gag, dan Pebble. Keberhasilan startup lulusan Y Combinator menghasilkan trilliunan rupiah membuat banyak pihak membuat startup accelerator serupa. Namun, sebenarnya apa yang menjadi kunci sukses Y Combinator? Paul Graham pernah menulis sesuatu di blog pribadinya yang sangat populer serta menjadi panduan bagi pebisnis teknologi di Amerika dan dunia. Paul Graham merasa bahwa sebenarnya ide bisnis didapatkan dari 5 point utama. Ini dia cara mencari ide bisnis ala Paul Graham.

 

Cari Masalah

Pernahkah Anda merasa frustasi terhadap sesuatu? Ternyata, setelah Anda bertanya pada beberapa teman Anda, mereka juga menghadapi rasa frustasi yang sama. Anda dan teman Anda sudah berkeliling mencari cara untuk mengatasi rasa frustasi tersebut namun tidak ketemu juga. Berbahagialah, mungkin Anda sedang menghadapi sebuah masalah besar yang bisa menjadi ide bisnis cemerlang. Mencari masalah adalah nasehat utama dari Paul Graham. Sebuah bisnis harusnya memecahkan setidaknya satu masalah yang dihadapi oleh pelanggannya. Semakin sedikit bisnis yang bisa memecahkan masalah tersebut, maka semakin bernilai ide bisnis yang mungkin Anda dapatkan dari memikirkan sebuah masalah yang terjadi di kehidupan sehari-hari.

Paul Graham

Hiduplah di Masa Depan

Oke sekarang Anda sudah mempunyai masalah yang ternyata juga dialami oleh banyak orang. Sekarang cobalah hidup di masa depan dan bayangkan masalah tersebut selesai oleh suatu solusi. Google adalah contoh terbaik dari hidup di masa depan. Ketika pertama kali Larry Page dan Sergey Brin memakai search engine, mereka sangat frustasi betapa tidak akurat dan pelannya hasil pencarian mereka. Larry dan Sergey pun membayangkan search engine yang hasilnya sangat akurat namun membutuhkan waktu kurang dari 1 detik untuk menghasilkannya. Akhirnya mereka bekerja keras untuk mewujudkan “kehidupan masa depan” mereka, dan tumbuh menjadi perusahaan teknologi raksasa Google.

 

Jangan Pikirkan Pesaing

Banyak dosen entrepreneur yang tidak pernah menjadi entrepreneur mengatakan pada Anda bahwa, “bisnis Anda itu sudah banyak pesaingnya, tidak akan sukses”. Kita sering dituntut untuk mencari ide bisnis yang tidak ada pesaingnya. Menurut Paul Graham, tanggapan tersebut sangat salah. Untuk bisnis pemula, kita seharusnya hanya berpikir pada memecahkan masalah yang ada dan membuat produk kita benar-benar dicintai oleh pesaing. Contoh paling bagus adalah Facebook. Ketika Facebook pertama dibuat, Mark Zuckerberg seringkali ditanyai oleh orang lain, “apa bedanya dengan MySpace dan Friendster?” Saat itu banyak yang menghina Mark. Kenyataannya, kini Facebook menjadi social media terbesar di dunia ketika dua pesaing raksasanya ketika pertama berdiri, MySpace dan Friendster sudah meninggal dan mengubah bisnis mereka.

 

Apakah Orang Membutuhkannya Sekarang?

Cara untuk melihat apakah sebuah ide bisnis itu bagus atau tidak adalah menunjukkannya pada orang lain. Apabila mereka masih tetap menggunakan produk awal Anda yang sangat cacat, mungkin Anda telah menemukan ide bisnis yang bagus. Lihatlah versi awal dari Kaskus, forum dan website terbesar di Indonesia, sangat jelek apabila dibandingkan dengan tampilannya saat ini. Andrew Darwis hanya membangunnya untuk tugas kuliah. Namun, meskipun Andrew membuatnya sangat jelek, tetap ada banyak orang yang menggunakan Kaskus. Ini bukti bahwa ide bisnis Andrew Darwis sangat bagus sehingga orang tetap memakainya meskipun versi awalnya tidak terlalu bagus.

 

Buatlah Sekarang!

Penyakit terbesar dari anak muda yang ingin memulai bisnis adalah mereka terlalu banyak bermimpi tanpa mewujudkan mimpi tersebut. Setelah berhasil mencari ide bisnis yang menjajikan, tahap selanjutnya adalah membangun produknya, setidaknya cukup untuk menguji ide tersebut. Ingat cerita sebelumnya dari Andrew Darwis, tidak masalah meskipun produk awal Anda tidak terlalu bagus. Justru, menurut pendiri LinkedIn Reid Hoffman, kalau Anda tidak malu saat pertama kali meluncurkan produk Anda, maka sebenarnya Anda telah telat masuk pasar.

 

Nah itulah cara mencari ide bisnis ala Paul Graham. Bagaimana menurut Anda Sobat Studentpreneur? Jangan lupa ikuti facebook dan Twitter kami ya!

 

Baca Juga:

Pendiri Facebook Doyan Pesta

Pemuda Ini Kumpulkan Milliaran Rupiah dari KickStarter

Kebiasaan Orang Kreatif

Zakarias Danujatmiko

Zakarias Danujatmiko adalah General Manager Studentpreneur. Dia sangat berminat terhadap entrepreneurship dan merupakan pengusaha cokelat bubuk.

Facebook Twitter