Best People Studentpreneur Indonesia Wanita Sukses
Dari Hobi Menjadi Bisnis Beromzet Puluhan Juta Rupiah
Fenny, seorang gadis cantik yang kini masih berusia 25 tahun memulai brand kerajinan tangan bermerk Knit Knot awalnya hanya sebagai hobi saat masih kuliah. Namun, barang-barang kerajinan tangan buatan Fenny selalu laku dibeli teman-temannya. Melihat respon yang positif, dia memutuskan untuk mencoba membuatnya menjadi bisnis sembari menyelesaikan kuliahnya. Tidak disangka, Knit Knot tumbuh cukup baik sampai sekarang. Ini dia perbincangan tim Studentpreneur dengan Fenny.
Hi Fenny. Knit Knot itu apa sih?
Knit Knot adalah bisnis online shop yang bergerak di bidang kerajinan tangan, khususnya rajutan dan aksesoris.
Apa saja yang ditawarkan?
Kami menawarkan pembuatan produk-produk kerajinan tangan rajutan. Saat ini kami bagi ke dalam 3 jenis, yaitu rajutan, aksesoris, dan keperluan pernikahan. Karya yang termasuk jenis rajutan ini diantaranya baju, tas, syal, topi, serta pernak-pernik lainnya seperti bros, jepit, kalung, sarung hape, dsb. Untuk aksesoris ada flower crown dan hairpiece. Untuk keperluan pernikahan ada bantal, cincin, sarung tangan pengantin, sepatu pernikahan, dsb. Semuanya ini asli buatan tangan. Selain itu, kami juga menerima desain kustom.
Kenapa memilih bisnis di bidang handmade?
Sejak kecil saya memang hobi merajut dan sudah punya mimpi untuk memiliki toko kerajinan tangan. Pada waktu Juni 2010 saya iseng-iseng mencoba membuka toko online yang menerima pesanan kerajinan tangan berupa rajutan dan aksesoris untuk mengisi waktu liburan semester. Ternyata responnya lumayan tinggi dan akhirnya pun saya putuskan untuk melanjutkan usaha ini secara penuh setelah lulus kuliah.
Bagaimana cara memasarkan kreasi Knit Knot?
Kami mencoba untuk mulai memasarkan dengan cara memasukkan foto-foto hasil kerajinan tangan kami di jejaring sosial seperti Facebook dan Instagram.
Kesulitan apa saja yang pernah dialami?
Pertama adalah waktu, karena produk kerajinan tangan harus dikerjakan satu persatu dengan teliti sehingga akan menghabiskan cukup banyak waktu dan sayangnya tidak semua pelanggan mau sabar dan mengerti. Kedua masalah tenaga kerja, karena banyak orang yang melamar tapi sayangnya masih sulit untuk mendapatkan orang yang kemampuan dan hasil pekerjaannya sesuai dengan kualitas Knit Knot. Ketiga masalah promosi, ingin ikut menyewa stan di mal-mal besar namun biaya sewanya masih kurang sesuai dengan budget UKM seperti Knit Knot.
Bagaimana cara menyelesaikan masalah tersebut?
Untuk mengerjakan rajutan tangan saat ini meminta bantuan anggota keluarga terlebih dahulu. Selain di Facebook dan Instagram, kami juga ingin meningkatkan promosi usaha dengan cara mengundang berbagai media untuk meliput yang akhirnya liputan tersebut dapat digunakan sebagai batu loncatan supaya dikenal masyarakat umum.
Boleh tahu berapa besar omset yang sudah dihasilkan?
Rata-rata sih bisa menghasilkan omset bulanan diatas Rp 15.000.000,-.
Rencana apa yang ingin dicapai 5 tahun kedepan?
Pertama punya toko fisik dulu biar bisa pajang hasil karya disana. Selanjutnya masuk ke toko-toko besar untuk memasarkan karya kami.
Ada pesan yang ingin disampaikan kepada Sobat Studentpreneur yang ingin berbisnis di bidang kreatif seperti Knit Knot?
Sediakan wadah untuk menampung hasil karya kita, contoh untuk grafis bisa diunggah ke Facebook ataupun Instagram. Foto dengan baik dan orang pun akan tertarik untuk melihat produk kita lebih lanjut. Lalu kembangkan terus apa yang menjadi kegemaran kita sesuai dengan keinginan masyarakat. Terakhir, cari titik temu untuk membuat peluang kesuksesan.
Nah Sobat Studentpreneur, semoga Anda terinspirasi dari Fenny ya. Dari hobi, kalau kita serius, bisa juga dikembangkan menjadi bisnis yang menjanjikan. Jangan lupa ikuti facebook dan Twitter kami ya!
Baca Juga:
Anak Ajaib Dunia Fashion Indonesia
Perjuangan Gadis Cantik Pemilik Bengkel di Surabaya
Pemuda Indonesia Raup Jutaan Rupiah Per Bulan Dari Bisnisnya