Berita Bisnis
Dubai akan Membangun Mall Terbesar di Dunia, Lagi
Dubai Tidak Pernah Puas. Kini Mereka Akan Membangun Mall Terbesar di Dunia.
Dubai sudah memiliki salah satu mall paling besar di dunia, namun hal ini belum cukup. Mereka berencana membangun mall yang bahkan lebih megah dari mall megah mereka. Saking megahnya, dia digambarkan sebagai sebuah kota dengan fasilitas kontrol temperatur sendiri.
Menurut Reuter, mall ini akan membentang seluas hampir 50 juta meter persegi dengan 100 hotel di dalamnya. Dan akan diberi nama sebagai “Mall of The World”, sebagaimana misi mereka untuk menjadi jujukan turis dari berbagai belahan dunia.
Memang, sekitar sepertiga perekonomian UAE berpusar pada retail. Beda dengan negara Timur Tengah pada umumnya, Dubai tidak mengandalkan minyak sebagai pendapatan mereka. Melainkan pada bisnis trade & tourism.
Dubai memiliki sejumlah bangunan dengan arsitektur paling greget di dunia. Katakanlah bangunan tertinggi di dunia – Burj Khalifa, atau taman salju indoor terbesar di dunia – Ski Dubai. Belum lagi, mereka sudah memiliki Dubai Mall, mall terbesar di dunia yang dilaporkan oleh CNN setiap tahunnya mendapat hingga 75 juta kunjungan, melebih angka kunjungan dari sejumlah landmark terkenal di dunia digabungkan jadi satu seperti Menara Eiffel, Air Terjun Niagara, dan Disney World. Dan ini belum cukup bagi mereka.
“Ambisi kami lebih tinggi dari menarik turisme musiman. Turisme adalah penggerak utama perekonomian kami,” kata Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum, pemimpin Dubai. “Maka, kami berusaha menciptakan UAE sebagai sebuah tujuan wisata terbaik sepanjang tahun.”
Sheikh Mohammed mengumumkan berita ini pada hari Sabtu, meskipun ia gagal menyebut berapa banyak total biaya proyek ini dan kapan tanggal pasti penyelesaiannya.
AFP melaporkan, di dalam Mall of The World ini nanti akan dilengkapi dengan fasilitas wisata medis paling komplit di dunia. Selain itu akan dibangun pula sebuah wahana taman bermain yang dibangun atas nama Sheikh Mohammed. Pengembang ingin meletakkan sebuah wahana bermain di dalam kubah kaca untuk melindunginya dari panas menyengat Dubai. Sehingga logikanya, mereka akan membangun fasilitas pengontrol iklim di setiap sudut mall ini.
Beda Dubai, beda Amerika Serikat. Sejumlah mall indoor justru tutup di sana-sini. Circuit City, Mervyns berhenti beroperasi. RadioShack dan J.C. Penney jatuh dengan keras. Kelas menengah Amerika Serikat sedang sakit. Pendapatan mereka terus merosot. The Oregonian bahkan melaporkan, hanya ada satu mall indoor yang dibangun di Amerika Serikat sejak tahun 2007.
Lain ladang lain belalang lagi, Indonesia lebih optimis. Basis kelas menengah di Indonesia sudah besar, dan diprediksi akan booming menjadi dua kali lipat dalam tujuh tahun ke depan menjadi 85 juta orang. Pada tahun 2030, diprediksi akan ada 135 juta lebih konsumen kelas menengah di Indonesia. Pada saat itu, ekonomi Indonesia akan menjadi yang terbesar ke-7 di dunia, melebihi Jerman dan Inggris. Namun timbul pula sebuah dilema. Apabila Indonesia gagal memenuhi permintaan masyarakatnya, maka konsumen lokal justru akan berpaling ke Dubai.
Jadi, apakah Indonesia akan menyusul Dubai? Atau justru jadi kolam ikan bagi Dubai? Bagaimana menurut Anda? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Mispahn]
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Orang Bugis Tersukses di Indonesia
Dari Pengusaha Furnitur Menjadi Orang Nomor 1 Indonesia
Ini Cara Dapatkan Modal Usaha Dari Bank Mandiri