Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Tips

Expert Says – Digital Marketing Era


Digital marketing era adalah sebuah era di mana setiap perusahaan berlomba-lomba untuk memasarkan produknya bukan lagi dengan cara konvensional (offline), seperti melalui iklan TV, radio, koran, baliho, dll, melainkan dengan cara online, seperti online store, e-mail, ad-banner, social network, dll. Survei tahun 2011 di negara Inggris terhadap ratusan perusahaan besar membuktikan bahwa budget perusahaan untuk biaya kampanye online marketing sudah melebihi budget untuk offline marketing. Ada anggapan bahwa media digital bisa memberikan segala kemudahan bagi konsumen.

Tetapi, pada kenyataannya, karena saking banyaknya jenis media digital, konsumen jadi bingung. Ironisnya, bahwa setiap hari selalu ada jutaan jenis promosi melalui media digital dari seluruh dunia yang di-launch oleh perusahaan, baik kecil maupun besar. Seorang marketer memiliki peran penting untuk membuat strategi digital marketing-nya selalu tampil beda dibanding milik perusahaan lainnya. Semakin beda dan unik suatu strategi marketing, maka akan semakin memudahkan konsumen untuk mengingat perbedaan tersebut. Hal ini bertujuan agar konsumen tidak kesulitan lagi saat mencari informasi dan transaksi via media digital, karena mereka telah mengingat perbedaan itu lebih dulu.

Sebelum kita pahami cara membuat perbedaan itu, ada baiknya kita melihat dulu perkembangan dunia digital sejak tahun 1900 hingga sekarang. Dengan memahami perkembangan yang ada, maka kita dapat melakukan digital marketing dengan lebih tepat. Sejak tahun 1900 perkembangan dunia digital sebenarnya telah dimulai, walaupun bentuknya masih sangat primitif. Beberapa contohnya adalah berupa telepon, radio, dan telegram. Orang tidak perlu lagi repot untuk ketemu, atau mengirimkan pesan melalui surat yang memakan waktu lama untuk pengirimannya. Dengan adanya telepon, radio, dan telegram pada waktu itu, jarak antar tempat di belahan dunia lain serasa lebih dekat dari sebelumnya. Aktivitas marketing yang paling banyak dilakukan pada masa ini adalah memasarkan produk melalui iklan di radio.

Karena tidak semua rumah memiliki telepon permanen, maka aktivitas tele-marketing pada masa ini belum terlalu booming. Tahun 1950-an mulai muncul televisi hitam putih. Industri musik dan film mulai menggeliat pada masa ini. Aktivitas pemasaran melalui iklan di media televisi pun mulai bermunculan. Iklan Coca-Cola versi hitam putih pertama kali ditayangkan di TV pada akhir 1950-an. Tahun 1980-an dunia mengalami satu lagi kemajuan teknologi, yakni dengan hadirnya mesin Facsimile. Surat tidak perlu lagi dikirim melalui pos, cukup melalui mesin Fax, surat tersebut dapat tiba dalam waktu sekian detik saja. Aktivitas surat-menyurat antar perusahaan menjadi lebih cepat. Akibatnya, perkembangan industri pada masa ini mengalami kemajuan yang sangat pesat. Amerika, Jepang, dan negara-negara di Eropa terhubung menjadi satu kekuatan ekonomi yang hebat saat itu.

Grafis

Tahun 1995, dunia mulai mengenal adanya internet. Tampilan website pada waktu itu masih sangat statis dan sederhana. Fungsi website hanyalah untuk media informasi saja. Perusahaan menggunakan website untuk mengenalkan pada dunia bahwa dirinya memiliki produk dengan fitur dan manfaat seperti apa saja. Informasi hanya bersifat satu arah, sebab si pembaca web tidak dapat berinteraksi secara langsung dengan perusahaan tersebut misal jika ada pertanyaan dan sebagainya, maka perusahaan tersebut tidak bisa langsung menjawabnya. Selain internet dan email sebagai sarana surat-menyurat, pada masa itu setiap orang juga mulai memiliki handphone pribadi, walaupun fungsi handphone saat itu hanya bisa digunakan untuk telepon dan SMS saja.

Tahun 2000 hingga 2005, internet terus mengalami perkembangan, Google sebagai mesin pencari mulai disukai banyak orang, karena fungsinya yang sangat berguna. Aplikasi teknologi wireless untuk perang juga mulai dikomersilkan. Buktinya pada masa itu mulai bermunculan laptop dengan fitur bluetooth dan wi-fi. Aktivitas marketing secara online mulai marak. Website portal berita dan informasi mulai menjual ‘kapling-kaplingbanner-nya untuk logo dan promosi perusahaan. Tarif pay-per-click (PPC) sangat disukai karena selain lebih murah, setiap perusahaan tidak perlu bayar ke penyedia layanan itu jika ternyata tidak ada orang yang akses ke link web-nya.

Tahun 2005-2010 perkembangan social networking, seperti Facebook berhasil mengubah tatanan digital marketing yang ada. Melalui Facebook, semua orang yang sudah lama tidak jumpa, bisa ketemu, ngobrol, dan berhubungan dengan jarak yang lebih dekat. Akhirnya tablet PC yang hadir pada tahun 2010-an seperti iPad, Galaxy Tab, dll mampu menjadi benang merah yang menghubungkan perkembangan teknologi sejak tahun 1900 hingga sekarang. Mengapa demikian? Dengan menggunakan tablet PC, kita dapat telepon, mendengar radio, melihat TV, video, browsing website, mengirimkan email, SMS, MMS, mengirimkan data via bluetooth, koneksi wi-fi, melakukan social networking, main game, dan banyak lagi hal lain yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu di sini. Apakah ini akhir dari Digital Marketing Era? Di mana kita bisa melakukan bisnis hanya dengan bantuan satu alat saja? Melakukan bisnis di mana saja? Kapan saja? Jawabannya tentu tidak, masa sekarang adalah awal dari kebangkitan Digital Marketing Era.

Tahun 2020, prediksi yang diberikan oleh The Chartered Institute of Marketing, UK,  bahwa perkembangan marketing akan jauh lebih pesat dari sekarang. Akan ada TV 5 dimensi, di mana kita dapat melihat, mendengar, mencium, meraba, dan mengecap apa yang ditampilkan di TV tersebut. Akan ada juga komputer yang mampu mengerjakan semua perintah yang kita berikan, cukup menyambungkan komputer ke bagian syaraf otak kita, sehingga kita tidak perlu lagi susah payah mengetik di keyboard dan menggerakan mouse. Dan akan ada portable printer yang mampu mencetak produk bentuk 3D, jadi tidak lagi hanya print-out gambar 2D di atas selembar kertas. Kembali ke pertanyaan saya di awal, yakni bagaimana cara membedakan diri kita dibandingkan kompetitor? Jawabannya adalah selalu gunakan konsep digital marketing yang dinamis, yang tepat guna untuk masa sekarang, namun masih tepat sasaran untuk masa mendatang. Kuncinya adalah selalu mampu berpikir kreatif dan inovatif dalam merumuskan strategi digital marketing di setiap zaman yang akan kita lalui bersama.

Selamat Mencoba, Salam Entrepreneur!

Sandy Wahyudi

Penulis adalah Director SLC Marketing, Inc.

Facebook