Berita Bisnis
Ide Bisnis untuk Anda: Mereplika Disney Seperti Kedua Orang Ini
Tidak Ada Salahnya Meniru, Apalagi Kalau Tiruan Anda Bisa Sukses Seperti Disney Versi Afrika Ini.
Saking cintanya dengan kebudayaan ibu pertiwi mereka, kedua orang ini, keturunan Kenya dan Uganda, berusaha mereplika Disney versi Afrika. Franco Eugene Abott dan Brian Asingia menganggap bahwa konten asli Afrika saat ini kalah bersaing. Bukan karena kurangnya konten. Karena bicara soal konten, justru ada berlimpah. Bahkan, pada jaman nenek moyang mereka, ada satu profesi bernama Griot yang pekerjaannya hanya bertutur cerita dari satu desa ke desa lain.
“Saya selalu merasa tidak adil karena saya bisa menyukai cerita-cerita seperti ‘Peter Pan’, akan tetapi teman-teman Amerika saya tidak dapat mengakses dengan mudah cerita-cerita asli Afrika seperti ‘Anansi’,” kata Franco.
Maka, mereka mendirikan The Pearl Dream di akhir tahun 2013. The Pearl Dream mengumpulkan cerita-cerita, termasuk cerita rakyat dan cerita original dari penulis Afrika di seluruh dunia. Para penulis bisa mengirim cerita mereka melalui website. Kemudian, mereka berpartner dengan beberapa penulis ini untuk menganimasikan cerita mereka. Baru-baru ini, The Pearl Dream sendiri berhasil mengumpulkan pendanaan senilai $1,5 juta untuk membawa lebih banyak anggota tim dan menciptakan lebih banyak konten digital. Baru-baru ini, mereka membentuk sebuah tim animasi di Tanzania.
Kelak, mereka akan mengembangkan layanannya dengan membuat DreamTV, yang khusus menayangkan kompilasi dari kartun animasi mereka. Dan DreamRadio, yang akan menayangkan rekaman cerita audio. Semuanya tersedia melalui aplikasi DreamAfrica yang dapat diunduh melalui Apple Store and Google Play.
Soal traction, mereka mengaku bahwa mereka telah memiliki 10% conversion rate. Mereka juga telah mencapai kesepakatan strategis dengan sejumlah penyedia telekomunikasi seperti MTN, Orange, Airtel, dan Vodafone.
Bicara soal potensi cerita rakyat, Indonesia tidak kalah lho. Indonesia memiliki 34 provinsi. Masing-masing provinsi memiliki lebih dari satu cerita rakyat khas daerah mereka sendiri. Ada sebuah buku berjudul Rangkuman 100 Cerita Rakyat Indonesia yang diterbitkan oleh Penerbit Anak Kita. Ada pula sebuah buku berjudul 366 Cerita Rakyat Nusantara yang diterbitkan oleh Balai Kajian & Pengembangan Budaya Melayu bekerjasama dengan Penerbit Adicita Karya Nusa.
Cerita klasik Brother Grimm seperti Cinderella, Little Red Riding Hood, dan cerita asing lain yang terkenal di dunia barat, bahkan tidak sepenuhnya asli buatan mereka. Jack Zipes menyebut bahwa Brothers Grimm menulis ulang semua cerita rakyat mereka yang dikumpulkan dari orang-orang Jerman yang mereka wawancara. Kedua bersaudara ini menambahkan unsur moral kristiani dan menghapus semua unsur seks dan melemahkan semua pahlawan perempuan dari cerita. Artinya, soal orisinalitas cerita rakyat, potensi Indonesia besar sekali.
Jadi, mereplika Disney versi Indonesia sebagaimana Franco dan Brian mereplika Disney untuk Afrika? Bisa kok 🙂 Bagaimana menurut Anda? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
Chairul Tanjung: Dari Dokter Gigi Menjadi Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia
Mantan Narapidana Bangkit Menjadi Pebisnis Sukses
Mau Main Saham Dengan Modal Hanya 1 Juta Rupiah?