Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Berita Bisnis Best People teknologi

Ini Kenapa Slack Bisa Dapat Pendanaan Besar


Slack Baru Saja Mendapatkan Investasi 120 Juta Dollar, Atau Sekitar 1,4 Trilliun Rupiah. Kenapa? Ini Alasannya.

Jika Anda punya startup yang keren, mungin Google Ventures bisa jadi salah satu pilihan untuk mencari pendanaan. Baru-baru ini, mereka kembali mengeluarkan kabar investasi terbaru. Kali ini, mereka berinvestasi ke Slack.com, sebuah versi IRC yang lebih bersahabat bagi perusahaan besar. Angkanya tidak tanggung-tanggung: 120 juta dolar Amerika, ditambah dengan beberapa perusahaan lain seperti Kleiner Perkins Caufield & Byers, A16Z, Accel Partners dan The Social+Capital Partnership. Jadi, aspek apa saja yang membuat Slack begitu menarik?

stewart-butterfield

Founder yang sudah teruji

Slack, sebelumnya dikenal sebagai Tiny Speck, adalah sebuah startup yang dimulai oleh Stewart Butterfield. Stewart bukanlah orang baru dalam dunia startup. Ia adalah founder dari Flickr. Berhenti dari Flickr, Stewart membuat Tiny Speck, dengan produk pertama mereka adalah Glitch, game Massive Multiplayer Online Game berbasis Flash. Gagal di Glitch, mereka meluncurkan Slack di Agustus 2013 sekaligus mengakhiri layanan Glitch.

 

Menarik sensasi besar dalam tempo 1 tahun

Sebagai versi dari IRC yang lebih entreprise-friendly, Slack berusaha memecahan masalah yang dihadapi oleh para eksekutif muda. Yaitu ketidaknyamanan yang terjadi akibat delay pada komunikasi by email. Mereka ingin menyediakan alternatif komunikasi yang lebih baik daripada email. Dan mereka berhasil. Hanya dalam 1 tahun kemunculannya (sejak Agustus 2013), Slack berhasil mengumpulkan 200 ribu user harian aktif. Bukan sekedar aktif, Slack bahkan mengklaim bahwa rata-rata pengguna mereka menghabiskan 10 jam sehari membuka app ini. Sebagai perbandingan, pengguna Youtube hanya menghabiskan 7,7 jam sehari.

 

Monetisasi yang sukses

Tantangan yang dihadapi startup adalah bagaimana membuat user gratis bersedia membayar untuk layanan mereka. Inilah yang disebut monetisasi. Slack, dengan 200 ribu pengguna harian aktif, berhasil menarik 73 ribu di antaranya untuk jadi pengguna berbayar. Dari sini, dan dari berbagai sumber lainnya, Slack berhasil mengumpulkan proyeksi pendapatan tahunan sebesar 3,5 juta dolar Amerika.

 

Namun, ia punya banyak kompetisi

Slack menghadapi persaingan yang sangat ketat. Ada sejuta aplikasi kolaborasi di luaran sana, masing-masing dengan ciri khas mereka masing-masing: Yammer, Chatter, Work.com, Basecamp, Tibbr, Tomfoolery, dan seterusnya. Keunggulan Slack terletak pada popularitas mereka secara viral. Akan tetapi, tantangannya adalah menerjemahkan viral itu ke dalam daya saing kompetisi. Karena, seringkali popularitas tidak berbanding lurus dengan keberhasilan komersial. Contohnya, 37Signals, yang membuat aplikasi chat yang populer disebut Campfire dan aplikasi manajemen proyek, Basecamp. Pekan lalu, mereka menghentikan Campfire untuk berkonsentrasi pada Basecamp, sukses komersial nyata mereka.

Jadi Sobat Studentpreneur, bagaimana menurut Anda? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Joi Ito]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Inilah Kisah Sukses Putra Jokowi Berbisnis Katering

Gadis 14 Tahun yang Mengguncang Bisnis Fashion Indonesia

Dengan Uang 1 Juta, Anda Kini Sudah Bisa Berinvestasi Saham

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+