Berita Bisnis Tips
Kasus Florence Mengajarkan Anda Untuk Berhati-hati di Sosial Media
Apa yang Kita Bisa Pelajari Dari Kesalahan Florence Sihombing Untuk Bisnis Kita?
Hari Jumat lalu, Sri Sultan Hamengku Buwono IX mengajak warga Jogja untuk memaafkan Florence Sihombing. Agaknya, ini berarti kasus yang menerpa Florence Sihombing akan segera tutup tirai.
Sebagaimana kita ketahui, Jogja dihentak oleh curhatan Florence melalui sosial media Path. Akibat curhatan tersebut, Florence dilaporkan ke kepolisian dan saat ini tengah menjalani mediasi dan proses hukum yang mungkin datang setelahnya. Kasus ini bahkan mengundang pemberitaan dari outlet berita internasional seperti Daily Mail Inggris.
Nah pemilik bisnis. Hendaknya, kasus yang menimpa Florence bisa jadi pelajaran bagi kita untuk berhati-hati ketika menggunakan sosial media. Florence hanyalah satu dari sekian banyak daftar mereka yang melakukan self destruct melalui sosial media. Apakah ini berarti bisnis Anda harus berhenti memainkan Twitter, Facebook, atau Path? Hmm. Mungkin ini bukanlah langkah yang bijak. Lalu, apa yang harus Anda lakukan?
1. Jangan mengamuk.
Amy’s Baking Company adalah salah satu dari bisnis yang jatuh di daftar yang sama dengan Florence. Setelah muncul di acara Kitchen Nightmare milik Gordon Ramsay, mereka menuai kritikan. Tidak tahan, sang pemiliknya, Amy & Samy Bouzaglo mengumpat di halaman Facebook mereka, memanggil customer mereka bodoh dengan tombol caps lock menyala. Hanya dalam beberapa hari, brand ini self destruct.
Jauhi tombol caps lock Anda, jauhi kata-kata kasar. Jika perlu, jauhi sosial media hingga Anda bisa mendinginkan kepala Anda.
2. Jangan menutup-nutupi.
Hal terburuk yang dapat Anda lakukan setelah menuai krisis adalah mencoba untuk menutup-nutupinya. Dalam kasus Amy Baking Company, mereka mencoba untuk menutupi krisis dengan memposting, “Jelas Facebook, Twitter dan website kami telah diretas. Kami tengah bekerja sama dengan pemerintah dan FBI untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi. Kami tidak pernah mengirim hal-hal yang mengerikan tersebut”. Padahal, konsumen jaman sekarang adalah orang-orang yang rasional. Justru, yang Anda butuhkan kadang hanyalah sebuah permintaan maaf yang tulus. Mereka akan menghargai kenyataan bahwa Anda mengakui kesalahan Anda dan belajar darinya.
3. Selesaikan secara pribadi.
Anda tidak perlu menyebar masalah Anda dengan menyelesaikannya di depan semua orang. Di hampir semua sosial media, ada fitur pesan pribadi yang dapat Anda gunakan untuk menyelesaikan masalah secara rahasia. Jika seseorang datang dengan komplain, mintalah dengan hormat untuk menggunakan jalur pesan pribadi ini. Kalau perlu, Anda bisa menjauhkannya dari internet dengan cara menyelesaikannya di dunia nyata.
4. Hindari topik yang sensitif.
Anggaplah sosial media seperti meja makan keluarga. Apakah Anda benar-benar ingin membawa isu-isu yang sensitif seperti politik dan agama, dan membuat seluruh keluarga Anda merasa tidak nyaman? Jika pun bisnis Anda perlu menyatakan sikap tegas pada beberapa masalah, maka Anda harus selalu memegang teguh etika untuk berdialog dengan penuh rasa hormat.
5. Tahu kapan waktunya serius.
Anda tentu ingin bercanda dengan fans Anda, dan mereka pasti menghargai rasa humor. Namun, Anda harus tahu konteksnya. Ada saat-saat dimana Anda bisa menanggapi sesuatu dengan rileks, tapi ada pula saat-saat dimana Anda perlu bersikap sedikit lebih profesional. Lelucon pada waktu yang salah dapat menyebabkan kehancuran seperti halnya melontarkan amarah.
6. Pelajari bagaimana menghadapi publisitas negatif.
Bisnis Anda akan menerima beberapa publisitas negatif. Produk yang buruk, layanan yang buruk, review negatif, dan lain sebagainya. Jangan panik, jangan bersikap defensif, jangan memusuhi. Tetap tenang, jujur, dan jelaskan bahwa Anda telah melakukan segala sesuatu yang Anda bisa untuk memperbaiki keadaan.
7. Memerangi setiap peniru.
Inilah alasan Anda tidak boleh melepaskan tangan Anda dari sosial media. Setiap waktu, kompetitor Anda bisa saja menyamar sebagai Anda. Siapa tahu apa saja yang akan mereka katakan? Jadi, pergilah ke dunia online dan cerabut setiap peniru palsu yang mungkin sedang berusaha menghancurkan citra Anda.
Nah Sobat Studentpreneur, mulai sekarang kami harap Anda senantiasa berhati-hati ketika menggunakan sosial media. Jadi sampai sekarang, bagaimana Anda memanfaatkan sosial media? Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur.
Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:
The Newbies 1: Anak SMA Ini Meraup Puluhan Juta Rupiah Dari Toko Sepatu Online
The Newbies 2: Sewakan Kamera, Gadis 16 Tahun Hasilkan Jutaan Rupiah Per Bulan
Mau Main Saham Dengan Modal Hanya 1 Juta Rupiah?