Studentpreneur | Media Bisnis | Ide Bisnis | Bisnis Anak Muda

Best People

Kini, Hidup Anda Telah Dikuasai Google


Google menemukan lebih banyak dan lebih banyak cara untuk mengintegrasikan dirinya ke dalam hampir setiap aspek kehidupan kita. Google memiliki mesin pencari terbesar di dunia, platform video terbesar (YouTube), browser web terbesar (Chrome), layanan email yang paling banyak digunakan (Gmail) dan sistem operasi mobile terbesar (Android). Ini berarti Google pada dasarnya tahu segala sesuatu tentang Anda. Apa yang Anda cari, apa iklan yang Anda klik, apa yang sedang Anda tulis, apa yang Anda tonton, dan aplikasi apa yang Anda sukai.

Proyek Google berikutnya seperti Google Glass dan mobil driverless, hanyalah langkah-langkah mereka berikutnya untuk semakin kepo terhadap kehidupan Anda. Mobil driverless Google berarti mereka akan tahu kebiasaan mengemudi Anda dan di mana Anda ingin pergi. Sedangkan dengan Google Glass dan alat wearable lainnya, mereka dapat mengakses informasi Anda secara real-time.

Tren akuisisi Google baru-baru ini juga semakin memperkuat isyarat ini. Tidak percaya?

Sergey-Brin

Google memiliki satelit untuk memantau semua keadaan secara real-time.

Berkat akuisisi $ 500 juta Google terhadap Skybox Imaging, Google memiliki mata yang melihat di langit. Skybox Imaging memiliki akses ke banyak citra resolusi tinggi dan video lanskap di seluruh dunia.

“Satelit ini akan membantu menjaga peta kami akurat dengan citra yang up-to-date,” kata Google pada saat akuisisi. “Seiring waktu, kami juga berharap agar tim dan teknologi Skybox akan dapat membantu meningkatkan akses internet dan memberi bantuan ke daerah-daerah bencana sebagaimana minat kami sejak lama.”

Namun Google tidak menyebutkan bahwa sekarang ia juga bisa tahu sejumlah hal penting seperti kapan iPhone berikutnya akan dirilis. Ini karena Skybox bisa mengukur kepadatan truk Foxconn. Jika Google terus mengawasi Foxconn, secara teoritis, dia bisa menggunakan informasi tersebut untuk menentukan waktu yang optimal untuk mulai diskon produk, atau merampingkan kampanye pemasaran mereka. Singkatnya, Google pada dasarnya kini memiliki jaringan surveilan mereka sendiri, dan mungkin, pengetahuan terhadap operasi manufaktur Apple.

 

Drone Google dapat memantau apapun dari tumpahan minyak hingga penggundulan hutan. Drone dapat tinggal di udara sampai lima tahun.

Google membeli Titan Aerospace tahun ini untuk drone bertenaga surya yang bisa terbang tinggi, dengan harga $ 60 juta. Titan Aerospace, melalui Google, sedang mengembangkan sebuah pesawat bertenaga surya yang tak berawak yang disebut “Armostat”, yang merupakan satelit atmosfer. Idenya adalah, Drone akan memperkuat citra digital dari Google Maps dan Google Earth, serta membantu membawa internet ke belahan dunia yang belum terhubung internet. Artinya, memantau apa yang sedang terjadi pada sebuah negara di luar yuridiksi mereka.

 

Robot Google bisa merangkak, melompat, memanjat, dan berpacu, bahkan di medan yang sulit.

Google menghabiskan jumlah yang tak mereka ungkapkan untuk Boston Dynamics, sebuah perusahaan rekayasa yang mengkhususkan diri dalam membangun robot dan perangkat lunak untuk simulasi manusia. Perusahaan ini terkenal karena proyek BigDog mereka, robot berkaki empat yang dirancang khusus untuk militer AS. Sebuah robot bisa dianggap sebagai kunci untuk tahap berikutnya dari teknologi ketika dia mampu bereaksi secara independen untuk lingkungan mereka, dan memiliki kemampuan belajar. Asumsikan jika Google berhasil mengembangkannya. Anda bisa membayangkan skenario ala iRobot yang dibintangi oleh Will Smith.

 

Segera, Google akan tahu apa yang Anda lakukan di dalam rumah Anda berkat akuisisi termostat Nest.

Google bisa dengan mudah menjadi perusahaan listrik berikutnya, sebagian berkat investasi yang berhubungan dengan energi seharga $ 3,2 miliar terhadap pembuat termostat Nest. Akuisisi ini akan memberikan pintu belakang bagi Google untuk masuk ke dalam industri perangkat listrik, mengingat konsensusnya adalah pertempuran lima tahun ke depan berpusat di listrik perumahan.

Sebelumnya, Google juga telah berinvestasi pada industri energi meliputi perumahan tenaga surya Sunpower, peternakan angin Panhandle, dan SolarCity milik Elon Musk. Bahkan, Google telah menginvestasikan lebih dari $ 1 miliar dalam proyek-proyek tenaga surya dan tenaga angin lainnya.

 

Google masih memiliki beberapa pekerjaan rumah jika menyangkut soal privasi.

Sementara itu, NSA memiliki akses ke semua informasi yang kita berikan secara sukarela pada Google. Dalam rangka untuk membuat mata-mata pemerintah lebih sulit, Google telah mengumumkan bahwa pihaknya berencana untuk mengenkripsi semua pesan Gmail saat mereka sedang dalam perjalanan. Namun ini berarti Google perlu untuk scan semua hal yang sedang kita bicarakan.

 

Kita tidak punya pilihan.

Dengan jumlah sumber daya dan data yang telah dikumpulkan, bayangkan apa yang bisa Google lakukan dengan tentara robot, drone, dan satelit mereka. Google telah mendominasi hidup kita. Produknya secara umum telah unggul daripada kompetitor. Dan mereka bebas untuk digunakan. Tapi sekarang, Google memiliki akses ke informasi dengan cara yang lebih dari 10 tahun yang lalu. Dari sisi konsumen, Anda bisa berhenti menggunakan semua produk Google, tapi hidup tanpa Google benar-benar keras. Bahkan jika Anda benar-benar memotong Google dari kehidupan Anda, itu tidak akan menghentikan Google dari mengambil citra satelit resolusi tinggi rumah Anda. Hal ini juga tidak akan menghentikan pengguna Google Glass untuk mendokumentasikan diri Anda.

Jadi bukan hanya bahwa Google tahu banyak tentang kita, akan tetapi kita berada di sebuah titik di mana kita tidak mampu untuk tidak mengizinkan Google untuk tahu tentang diri kita. Mari berdiskusi di kolom komentar! Anda juga bisa mendapatkan informasi bisnis anak muda kreatif melalui Facebook atau Twitter Studentpreneur. [Photo Credit: Steve]

 

Artikel Bisnis Terpopuler Hari Ini:

Pria Ini Membangun Bisnis Dari Nol Sampai Bernilai Trilliunan Rupiah

Tips Untuk Menjadi Jutawan di Usia 30-an

Lima Mitos Memulai Bisnis Online

 

Taufik Aditama

Wartawan senior Studentpreneur yang ingin berkeliling dunia dan membuat Indonesia lebih baik

Facebook Twitter Google+